December
17
2024
     11:14

Strategi Arbitrase dalam Trading Cryptocurrency: Manfaatkan Beda Harga Antar Exchange

Strategi Arbitrase dalam Trading Cryptocurrency: Manfaatkan Beda Harga Antar Exchange
ILUSTRASI. Istilah arbitrase merupakan strategi yang umum digunakan dalam dunia perdagangan, termasuk di pasar cryptocurrency. Tujuan utama dari arbitrase yakni untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga aset yang sama di dua pasar atau lebih. Orang yang melakukan strategi ini disebut sebagai arbitrageur.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Istilah arbitrase merupakan strategi yang umum digunakan dalam dunia perdagangan, termasuk di pasar cryptocurrency. Tujuan utama dari arbitrase yakni untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga aset yang sama di dua pasar atau lebih. Orang yang melakukan strategi ini disebut sebagai arbitrageur.

Arbitrageur harus cekatan dalam mengidentifikasi dan bertindak cepat atas perbedaan harga ini karena kesempatan untuk arbitrase sering kali hanya muncul dalam waktu singkat. Strategi ini melibatkan pembelian cryptocurrency di exchange tempat harga lebih rendah dan segera menjualnya di exchange lain yang menawarkan harga lebih tinggi.

Mengutip dari Pintu Academy, ada beberapa jenis arbitrase yang populer di kalangan trader cryptocurrency antara lain, Arbitrase Bursa dan Arbitrase Segitiga.
Arbitrase Bursa (Exchange Arbitrage): Ini adalah tipe paling dasar dari arbitrase crypto, di mana arbitrageur membeli aset di satu exchange dan menjualnya di exchange lain yang menawarkan harga lebih tinggi. Misalnya, jika harga Bitcoin Rp150.000.000 di exchange X dan Rp151.000.000 di exchange Y, arbitrageur bisa membeli Bitcoin di X dan menjualnya di Y untuk keuntungan Rp1.000.000 sebelum dipotong biaya transaksi.

Arbitrase Segitiga (Triangular Arbitrage): Dalam jenis arbitrase ini, trader memanfaatkan perbedaan harga antara tiga mata uang atau aset crypto berbeda. Contoh dari strategi ini bisa dimulai dengan Bitcoin, kemudian menukarnya dengan Ethereum, dilanjutkan dengan membeli Binance Coin menggunakan Ethereum, dan akhirnya menukar Binance Coin kembali ke Bitcoin, yang jika dijalankan dengan benar, akan meningkatkan jumlah Bitcoin yang dimiliki dari modal awal.

Meskipun dianggap sebagai strategi trading yang relatif rendah risiko, arbitrase membutuhkan kejelian tinggi karena perbedaan harga sering kali hanya ada untuk waktu yang sangat singkat. Di pasar yang sangat likuid, banyak trader profesional menggunakan bot untuk melakukan arbitrase, sehingga memperkecil jendela peluang bagi arbitrageur manusia.

Selain itu, arbitrageur perlu mempertimbangkan biaya transaksi dari setiap exchange, karena ini penting untuk menentukan profitabilitas dari setiap operasi arbitrase yang dilakukan.

Kesimpulannya, arbitrase adalah strategi yang sering digunakan oleh trader untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga antar exchange. Memerlukan respon yang cepat dan modal yang cukup untuk bisa sukses. Artikel ini disediakan oleh Pintu Academy sebagai panduan bagi mereka yang tertarik dengan strategi trading ini.

Baca Juga: Strategi Buy the Dip dalam Investasi Aset Crypto

Selanjutnya: Lengkap, Ini Paket Perdana Stimulus Ekonomi Prabowo Subianto

Menarik Dibaca: 5 Tips untuk Mencegah Tindakan Bunuh Diri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved