Pusat PVTPP Kementan Hadiri Forum Internasional EAPVP di Kamboja
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian atau Pusat PVTPP Kementerian Pertanian turut serta pada forum internasional Asia and Plant Variety Protection (EAPVP) yang digelar di Phnom Penh, Kamboja. Forum tersebut diselenggarakan oleh berbagai lembaga seperti Department of Crop Seed (DCS), General Directorate of Agriculture (GDA) serta Departemen Pertanian dan Perikanan Kamboja.
Ketua Kelompok Substansi PVT Kementan, Nurdini Khadijah menjelaskan bahwa forum tersebut berfokus pada perlindungan varietas tanaman serta perumusan strategi kerja sama antar negara untuk tahun 2024-2025.
Sebagai gambaran, kata Nurdini, Indonesia sejak 2004 hingga Agustus 2024 telah menerima lebih dari 1082 permohonan. 139 di antaranya merupakan permohonannya yang berasal dari luar negeri.
"Jenis tanaman yang paling banyak diajukan permohonan hak PVT di Indonesia adalah tanaman jagung, sementara di Malaysia pengajuan terbanyak pada tanaman krisan dan Myanmar pada tanaman padi," ujar Nurdini, Selasa, 27 Agustus 2024.
Nurdini mengatakan perlindungan varietas sangat penting untuk melestarikan dan dimanfaatkan sepenuhnya bagi keberlangsungan suatu negara. Apalagi, masing-masing negara memiliki ragam kekayaan yang harus dijamin melalui payung hukum sesuai aturan.
"Jangan sampai kekayaan negara lain diambil oleh negara lainya. Jadi harus kita jaga bersama agar bisa dilestarikan dan dimanfaatkan bagi keberlangsungan negara," katanya.
Akiko Ishimaru dari MAFF Japan dalam sambutanya menekankan pentingnya forum global PVP menyatukan visi panduan sistem International Union for the Protection of New Varieties of Plants serta implementasi e-PVP.
Senada, Perwakilan dari secretariat EAPVP, Nagata menyampaikan bahwa saat ini telah menerima 20 proposal kegiatan kerjasama dengan 16 di antaranya berupa forum meeting, baik online maupun offline.
"Tapi hanya sebagian proposal yang disetujui untuk periode 1 April 2023 hingga Maret 2024. Proposal yang diterima harus sesuai dengan promosi sistem PVP UPOV, dan pada pertemuan ini ditetapkan telah menyetujui 6 proposal dari 20 proposal yang diajukan. Yaitu 3 proposal dari Kamboja, 1 proposal dari Malaysia, 1 proposal dari Myanmar dan 1 proposal dari Filipina," katanya.
Sebagai informasi, pada akhir acara Singapore mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah Forum EAPVP ke-18 yang akan dilangsungkan pada Agustus 2025 dan didukung oleh Intellectual Property Office of Singapore (IPOS).
Sebagai penutup, pertemuan ini disepakati adanya penguatan kolaborasi internasional yang dilanjutkan dengan diskusi penting mengenai perlindungan varietas tanaman di kawasan Asia Tenggara dan Plus 3 countries (Jepang, Korea, dan China).
Baca Juga: Respons Perubahan Iklim, Polbangtan Kementan Proteksi Kesehatan Hewan dan Tanaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News