Pintu Academy: Tips Mengelola FOMO dalam Investasi Kripto
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Dalam investasi kripto, "Fear of Missing Out" (FOMO) menjadi momok yang kerap menghantui para investor, khususnya pemula. FOMO, ketakutan akan ketinggalan kesempatan mendapatkan keuntungan besar dari aset kripto yang sedang naik daun, dapat mendorong keputusan investasi yang tergesa-gesa dan tidak berdasarkan analisis mendalam.
Fenomena ini sering kali dipicu oleh kisah-kisah aset kripto yang meroket secara drastis, menimbulkan rasa takut akan kehilangan kesempatan. Seperti kasus Squid game coin yang mengalami kenaikan harga fantastis sebelum akhirnya terungkap sebagai skema penipuan.
Kondisi ini menunjukkan pentingnya memahami bagaimana mengelola emosi dan menghindari jebakan FOMO. Berikut adalah tips untuk menghindari FOMO pada investasi kripto menurut Pintu Academy.
Mengatasi FOMO memerlukan disiplin dan strategi investasi yang matang. Salah satu langkah efektif adalah dengan menetapkan tujuan dan target investasi yang realistis. Hal ini termasuk menentukan aset kripto untuk investasi jangka panjang dan menimbang potensi aset lain untuk pembelian jangka pendek berdasarkan analisis fundamental dan teknikal, bukan sekedar ikut-ikutan tren.
Di era informasi sangat penting untuk mendapatkan informasi dari sumber yang kredibel dan netral, yang tidak hanya fokus pada proyeksi harga semata, tapi juga memberikan analisis komprehensif termasuk risiko yang ada.
Gunakan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) untuk menghilangkan pengaruh emosional dalam investasi. Dengan investasi secara berkala tanpa mempedulikan fluktuasi harga pasar, investor dapat mengurangi risiko kerugian akibat timing pasar yang tidak tepat.
Selain itu, diversifikasi portofolio menjadi prinsip penting dalam mengurangi risiko. Dengan menyebarkan investasi pada berbagai aset, kerugian pada satu aset dapat diminimalisir dengan kenaikan pada aset lain, menjaga stabilitas portofolio secara keseluruhan.
Baca Juga: Bitcoin Bertahan di Level US$ 62.000, Begini Prospeknya ke Depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News