May
13
2023
     19:58

Pekan Literasi Digital Kab.Ende: Literasi Digital untuk Dukung Transformasi Digital

Pekan Literasi Digital Kab.Ende: Literasi Digital untuk Dukung Transformasi Digital
ILUSTRASI. Kemenkominfo berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan kegiatan Pekan Literasi Digital bersama kelompok masyarakat dan komunitas di Graha Ristela, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (9/5).

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan kegiatan Pekan Literasi Digital bersama kelompok masyarakat dan komunitas di Graha Ristela, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur pada Selasa, 9 Mei 2023 dengan dihadiri sekitar 1000 peserta secara luring.

Pekan Literasi Digital Kabupaten Ende menghadirkan narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya untuk meningkatkan kapasitas literasi digital masyarakat umum dalam menggunakan teknologi digital dengan lebih optimal, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya edukasi literasi digital untuk mendukung transformasi digital.

Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa kapasitas literasi digital masyarakat Indonesia dinilai “sedang”, yaitu sebesar 3.54 dari 5.00.

Berdasarkan hal tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat untuk melakukan literasi kepada masyarakat tentang materi yang didasarkan pada 4 Pilar Utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Pekan Literasi Digital Kabupaten Ende dibuka oleh sambutan dari Plt. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Ende, Supriyanto yang menyampaikan bahwa tantangan masyarakat modern saat ini adalah penggunaan internet yang tidak terkontrol, karena di saat yang bersamaan dengan tumbuh besarnya penggunaan teknologi digital, juga membuka ruang penyalahgunaan teknologi dan komunikasi serta internet.

“Oleh karena itu, pemerintah harus berkolaborasi dengan masyarakat untuk membekali dan memberitahukan etika serta nilai-nilai kebenaran tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya, juga diperlukannya kampanye untuk menghilangkan kebiasaan negatif dari pengaruh penyebaran informasi yang bersifat pribadi di media sosial,” ujar Supriyanto.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi workshop yang berjudul “Literasi Digital untuk Mendukung Transformasi Digital”. Pada sesi ini, materi pertama dibawakan oleh Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Flores, Dr. Laurentius D. Gadi Djou menjelaskan tentang pentingnya literasi digital untuk mendukung transformasi digital dari sudut pandang akademisi. Masyarakat Indonesia telah berada pada era digital yang membuat pergeseran pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam mengakses dan mendistribusikan informasi.

“Kita tahu sekarang itu dengan adanya digitalisasi akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari berbagai hal yang sebelumnya membutuhkan waktu atau usaha lebih untuk bisa mendapatkannya.

Masyarakat Indonesia juga akan jadi lebih mudah dalam mengakses informasi melalui berbagai platform teknologi digital yang dapat menawarkan inovasi dari fitur-fitur pada medium komunikasi yang semakin interaktif,” jelas Laurentius.

Dalam kesempatan yang sama, Founder Istana Sehat, Ferdianus Rega menyampaikan paparannya dalam penjelasan materi tentang digitalisasi UMKM. Digitalisasi UMKM telah menjadi suatu kebutuhan sekaligus menjadi salah satu solusi sarana penjualan bagi pelaku UMKM Indonesia.

“Di era digitalisasi ini, pola penjualan secara digital menjadi suatu pemecahan masalah sekaligus keuntungan bagi UMKM untuk tetap bertahan hidup dan membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia pada saat masa pandemi Covid-19 lalu,” tegas Ferdianus.

Sebagai penutup sesi workshop, Kepala Desa dan Co-Founder Remaja Mandiri Community (RMC) Detusoko, Fernando Watu memaparkan materi tentang membangun Indonesia dari desa digital. Fernando menjelaskan mengenai hal-hal apa saja yang bisa diangkat menjadi konten untuk mempromosikan desa digital.

“Dalam bicara digital pasti tidak akan lepas dari konten atau isi, caranya agar tau isi kontennya yaitu kita harus tahu potensi desa kita itu apa, isu-isu yang sedang terjadi di desa itu apa, baru bisa kita kemas secara digital dengan sebaik mungkin untuk dijadikan konten media sosial sebagai promosi,” tutup Fernando.

Kegiatan Pekan Literasi Digital merupakan salah satu upaya literasi digital untuk segmen masyarakat umum dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.

Baca Juga: Literasi Digital Mahasiswa Generasi Z: Produktif Menggunakan Media Sosial Secara Etis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved