June
13
2023
     21:13

Nojorono Kudus Beri Pelatihan Budidaya Ikan Kutuk & Kreasi Eceng Gondok di Karangrowo

Nojorono Kudus Beri Pelatihan Budidaya Ikan Kutuk & Kreasi Eceng Gondok di Karangrowo
ILUSTRASI. Norojono Kudus beri pelatihan budidaya ikan Gabus ini, keterampilan masyarakat Desa Karangrowo dapat meningkat sehingga mereka berhasil dalam budidaya ikan gabusdan dapat memasarkannya di tingkat nasional maupun internasional di masa depan.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Desa Karangrowo merupakan salah satu Desa yang dianugerahi kekayaan keindahan alam yang asri. Desa yang terletak di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus ini dikenal sebagai salah satu desa dengan tanah yang subur, tak heran jika mayoritas penduduknya memilih bertani sebagai mata pencaharian utamanya. Sumber daya alam lainnya, yakni ikan kuthuk atau sering dikenal ikan gabus yang berlimpah di setiap aliran sungainya.

Berlimpahnya jumlah ikan gabus di Desa Karangrowo, diyakini berpotensi untuk dikembangkan pembudidayaannya yang dapat mendukung peningkatan ekonomi desa. Melihat potensi tersebut, Nojorono Kudus berinisiasi menggelar pelatihan budidaya ikan gabus yang digelar sebagai bagian dari rangkaian Festival Ikan Kutuk gelaran Pemerintah Desa di Desa Karangrowo.

Festival yang digelar pada tanggal 6 - 12 Juni ini merupakan salah satu cara yang dilakukan Pemerintah Desa dan Nojorono Kudus mendorong motivasi masyarakat setempat dalam peningkatan potensi ekonomi melalui berbagai pertunjukan seni, kompetisi kuliner ikan gabus dan program pelatihan.

Dalam menyampaikan komitmennya, Ketua Umum YKB Nojorono, FX Sri Martono, mengatakan, "YKB Nojorono berkeinginan untuk mendukung Desa Karangrowo melalui pemberdayaan masyarakatnya agar dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka.

Ikan gabus atau ikan Kuthuk merupakan salah satu ikon populer di Karangrowo. Oleh karena itu, kami berharap melalui pelatihan budidaya ikan Gabus ini, keterampilan masyarakat Desa Karangrowo dapat meningkat sehingga mereka berhasil dalam budidaya ikan gabus dan dapat memasarkannya di tingkat nasional maupun internasional di masa depan.

FX Sri Martono menambahkan, "Ini adalah salah satu komitmen kami dalam mendorong masyarakat sekitar Kudus untuk saling peduli terhadap lingkungan sekitar dan menjadikan desa ini siap secara madani."

Heri Darwanto, selaku Kepala Desa Karangrowo, menyampaikan antusiasmenya atas hadirnya festival dan pelatihan budidaya ikan Kuthuk ini. Ia menjelaskan bahwa festival ini diadakan untuk mengenalkan kekayaan alam khas Desa Karangrowo yang memiliki potensi untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, "Ikan Kuthuk bukan satu-satunya potensi yang ada, melainkan juga pengelolaan eceng gondok yang melimpah turut difasilitasi sebelumnya. Dengan adanya pelatihan ini, harapannya Desa Karangrowo dapat menambah nilai dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat," jelasnya.

Perhelatan yang digelar sebagai hasil kolaborasi Nojorono Kudus dengan Desa Karangrowo ini merupakan salah satu komitmen perusahaan dalam pengembangan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Bekal pelatihan bagi masyarakat Desa Karangrowo, bertujuan untuk optimalisasi potensi peluang peningkatan taraf ekonomi masyarakat Desa Karangrowo dapat terlaksana di kemudian hari.

PT NOJORONO TOBACCO INTERNATIONAL

Merupakan salah satu perusahaan pelopor rokok kretek di Indonesia yang diinisiasi oleh Bapak Tjoa Kang Hay yang menunjuk kedua menantunya yakni Bapak Ko Djee Siong dan Bapak Tan Djing Thay. Seiring dengan perkembangan bisnis yang maju, kemudian perusahaan dikukuhkan pada 14 Oktober 1932 dan berpusat di Kota Kudus, Jawa Tengah.

Saat ini, PT Nojorono Tobacco International termasuk dalam kategori industri sigaret lima besar di Indonesia. Populer dengan terobosan produk Minak Djinggo, yaitu pelopor inovasi sigaret kretek tangan (SKT) sejak 1932. Minak Djinggo bertahan di industri SKT hingga saat ini, merupakan selera pilihan di kalangan petani dan nelayan. Terobosan lainnya dari perusahaan adalah diluncurkannya Clas Mild, produk LTLN (Low Tar Low Nicotine) di tahun 2003.

Berbekal warisan prinsip leluhur, Nojorono membekali core values bagi seluruh jajaran pemangku kepentingan dalam bekerja. Terdapat lima nilai utama F.A.I.T.H yang kesemuanya diadaptasi dari karakter Krishna muda. Fraternity, semangat kekeluargaan dalam menjaga keharmonisan dalam persaudaraan untuk saling bersinergi.

Accountability, bertanggung jawab melayani sepenuh hati dan integritas. Innovation, mendorong adanya inovasi dan kreativitas dengan semangat peningkatan dan penyertaan tiada henti. Trustworthy, dipercaya, saling hormat, sopan dan mempunyai motivasi yang tinggi. High Performance, terus mengejar kinerja yang tinggi demi terciptanya pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan.

Baca Juga: Ramaikan Pasar SKT, Nojorono Tobacco International Luncurkan SKT Saroja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved