August
08
2024
     17:22

Mirae Asset Sarankan Bertransaksi Aktif Jangka Pendek di Saham Fundamental Kuat

Mirae Asset Sarankan Bertransaksi Aktif Jangka Pendek di Saham Fundamental Kuat
ILUSTRASI. Tomi Taufan, Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sedang menjelaskan fitur 'trailing stop' di aplikasi transaksi saham mobile M-STOCK dalam acara Media Day: August 2024.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk bertransaksi aktif jangka pendek pada saham-saham berfundamental kuat serta memperhatikan kondisi makroekonomi serta pergerakan pasar saham global yang volatilitasnya sedang tinggi.

“Salah satu cara memperhatikan sisi fundamental tersebut, investor dan trader perlu memantau laporan keuangan emiten di bursa yang akan segera menyampaikan laporan keuangan kuartal II/2024. Investor juga bisa memanfaatkan momentum, mengoleksi saham berfundamental kuat ketika pasar terkoreksi,” ujar Roger MM, Head of Investment Solution Mirae Asset, dalam Media Day: August 2024 hari ini, 8 Agustus 2024.

Untuk saham berfundamental kuat, dia mengatakan Mirae Asset masih merekomendasikan 9 saham pilihan  yaitu ACES, ASII, BBRI, BBCA, BMRI, CPIN, MAPI, MYOR, dan TLKM dengan prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga tahun ini pada 7.585.

Dia menuturkan saat ini volatilitas yang tinggi ditunjukkan dari pergerakan hebat, baik naik maupun turun, di pasar saham di hampir seluruh belahan dunia. Pergerakan pasar saham global tersebut terutama di beberapa negara acuan dalam sepekan terakhir.

“Pergerakan itu juga terkait dengan ketidakpastian ketika ada ancaman resesi di AS, sehingga membuat mata uang dolar AS dan harga emas dunia meningkat,” kata Roger menjelaskan.

Untuk menghindari ancaman resesi tersebut, lanjutnya, probabilitas Bank Sentral AS yaitu The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga acuannya yaitu Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25-50 basis poin (bps) pada September dan secara total akan memangkasnya maksimal 125 bps hingga akhir tahun ini. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Faktor lain yang akan mempengaruhi kondisi perekonomian dan pasar saham global, lanjutnya, adalah potensi ketidakpastian jika Donald Trump menjadi presiden, perlambatan ekonomi AS dan China, dan tensi geopolitik terutama di Timur Tengah.

Meskipun mengalami volatilitas yang tinggi di tingkat global, di dalam negeri dia meyakini kondisi makroekonomi dan pasar modal masih akan kondusif. Bank Indonesia, tuturnya, dinilai memiliki ruang penurunan suku bunga acuan (BI Rate) hingga 50 bps pada akhir tahun atau menjadi 5,75% dari posisi saat ini 6,25%.

Saat ini Roger menjadi pimpinan Tim Investment Solution yang menjadi layanan bagi nasabah Mirae Asset terutama yang memiliki rekening offline.

Tomi Taufan, Direktur Mirae Asset, mengatakan Investment Solution merupakan salah satu solusi yang ditawarkan kepada nasabah agar dapat memberikan layanan maksimal dan memenuhi kebutuhan investasi.

Bersama dengan Investment Solution, dia mengatakan layanan untuk nasabah juga baru ditingkatkan dengan peluncuran aplikasi transaksi saham mobile bernama M-STOCK yang dapat memudahkan penggunanya berinvestasi dan bertransaksi di pasar saham.

Kemudahan itu terutama ditunjukkan dari empat fitur unggulan yaitu trailing stop, holistic market insight, one-click portfolio, dan smart notification. Trailing stop merupakan fasilitas untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan secara otomatis yang memungkinkan munculnya order untuk menjual atau membeli saham, saat harga saham mencapai angka tertentu.

Menurut Tomi, di tengah kondisi pasar saham yang volatilitasnya sedang tinggi seperti sekarang, investor dapat memanfaatkan fitur trailing stop yang terpercaya. Trailing stop tersebut dapat memaksimalkan potensi keuntungan ketika pasar menguat, sekaligus memitigasi risiko ketika pasar melemah.

Dia meyakini peluncuran aplikasi itu dapat meningkatkan literasi investasi pasar modal dan kemapanan masyarakat. Dia menuturkan persentase investor aktif Mirae Asset lebih dari 35% yang jauh di atas rata-rata industri sekitar 20% dari total investor saham dan 9% dari total jumlah investor pasar modal (saham, obligasi, dan reksa dana).

Menurut dia, M-STOCK juga didukung dengan Teknologi Informasi (TI) yang menjadi keunggulan Mirae Asset terutama dari sisi tampilan kelengkapan fitur, serta rekomendasi transaksi yang kredibel dan lengkap.  Dengan kemudahan-kemudahan itu, lanjutnya, investor dapat lebih nyaman dan berani mengambil keputusan berinvestasi dan bertransaksi saham.

M-STOCK adalah aplikasi transaksi saham di gawai mobile. Aplikasi yang yang dapat diunduh melalui Google Play Store dan App Store serta melalui link https://masi.id/downloadmstock itu memiliki kegunaan dan kemudahan untuk membuat keputusan investasi yang tepat dan dengan lebih nyaman. Pemilik rekening Mirae Asset juga masih dapat menggunakan aplikasi mobile Neo HOTS dan aplikasi HOTS di PC.

Selain investasi saham, Mirae Asset juga menawarkan puluhan reksa dana yang dikelola belasan manajer investasi melalui aplikasi NAVI untuk menjalankan fungsi sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana  (APERD).

Tentang PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia tergabung ke dalam salah satu kelompok usaha jasa keuangan non-bank global yaitu Mirae Asset Financial Group yang memiliki dana kelolaan sekitar US$550 miliar (setara Rp 8.000 triliun) pada akhir tahun lalu.

Perusahaan merupakan salah satu perusahaan efek terbesar dan terbaik di Indonesia dan menjadi anggota bursa teraktif di pasar saham karena volume dan frekuensi perdagangan saham serta efek ekuitas nasabah perusahaan merupakan salah satu yang terbesar pada 2021, 2022, dan 2023. Saat ini Mirae Asset memiliki izin Perantara Pedagang Efek (PPE), Penjamin Emisi Efek (PEE), dan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).

Nilai modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) juga menunjukkan sehatnya operasional perusahaan dan menjadi salah satu yang terbesar. MKBD Mirae Asset masih stabil di kisaran angka Rp1,4 triliun dalam setahun terakhir. Angka tersebut jauh di atas ketentuan minimal yang ditetapkan oleh peraturan dan perundang-undangan untuk perusahaan efek, yaitu Rp25 miliar, beserta ketentuan lain.

Perusahaan sebelumnya bernama PT Daewoo Securities Indonesia sejak 2013. Setelah beberapa kali pergantian pemilik, pada 2016 namanya menjadi Mirae Asset Sekuritas Indonesia hingga sekarang.

Baca Juga: Luncurkan Aplikasi M-STOCK, Mirae Asset Tingkatkan Investor Aktif Pasar Modal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved