May
22
2024
     21:10

Mirae Asset Angkat Tomi Taufan Jadi Direktur Baru Guna Pertajam Strategi Bisnis Ritel

Mirae Asset Angkat Tomi Taufan Jadi Direktur Baru Guna Pertajam Strategi Bisnis Ritel
ILUSTRASI. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengangkat Tomi Taufan sebagai direktur baru untuk mempertajam bisnis perseroan di segmen ritel.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengangkat Tomi Taufan sebagai direktur baru untuk mempertajam bisnis perseroan di segmen ritel.

Tae Yong Shim, CEO Mirae Asset, mengatakan pengangkatan Tomi sebagai direktur baru tersebut menjadi mandat dari pemegang saham yang dituangkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 15 Mei 2024.

“Dengan diangkatnya direktur baru tersebut, kami dapat mempertajam bisnis ritel kami sekaligus melanjutkan pengembangan dan inovasi yang menjadi rencana jangka panjang kami,” ujar Mr. Shim dalam press release hari ini, 22 Mei 2024.

Tomi memiliki pengalaman 9 tahun di Mirae Asset dan total pengalaman 12 tahun di pasar modal serta memiliki izin sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). Dia memulai karirnya di Mirae Asset sebagai Staff OE Management (Office Education/OE), Head of OE Management, dan Head of Retail Business. Sebelum bergabung dengan Mirae Asset, Tomi adalah Branch Coordinator PT Reliance Securities Tbk (sekarang bernama Reliance Sekuritas Indonesia Tbk).

Untuk bisnis ritel, Mr. Shim mengatakan perusahaan memiliki beberapa strategi baru tahun ini. Salah satu strategi baru tersebut adalah memberikan fasilitas ruang transaksi yang lebih besar untuk nasabah sekaligus memperkuat manajemen risiko (risk management).

“Saat ini, Mirae Asset diakui pelaku pasar memiliki sistem manajemen risiko terbaik sehingga fasilitas transaksi nasabah yang semakin besar dapat lebih terkendali,” ujar Mr. Shim.

Tomi Taufan, Direktur Mirae Asset, secara khusus menjelaskan bahwa Mirae Asset mengkurasi saham-saham margin dengan menggunakan berbagai faktor pasar, memilih saham-saham yang baik melalui sistem manajemen risiko yang stabil, sehingga memberikan peluang investasi yang sangat baik kepada nasabah.

Tomi mengatakan bahwa fasilitas transaksi tersebut diberikan untuk menaikkan batas maksimal transaksi saham harian (remain trade limit/RTL) dan memperbanyak saham-saham yang masuk ke dalam fasilitas rekening margin (marginable stock).

“Dengan sistem manajemen risiko yang lebih baik dan kuat, kami akan memberikan dukungan kepada nasabah dalam bertransaksi dengan fasilitas limit perdagangan yang lebih besar, serta saham margin yang lebih banyak,” kata Tomi.

Untuk saham margin, saat ini terdapat sekitar 80 saham yang dapat ditransaksikan oleh nasabah yang memiliki rekening margin, tetapi dalam waktu dekat jumlahnya ditingkatkan menjadi lebih dari 100 saham.

Selain mengangkat Tomi sebagai direktur baru, RUPSLB pada 15 Mei 2024 tersebut juga memiliki dua keputusan lain yaitu menyetujui pengangkatan kembali Arisandhi Indrodwisatio sebagai direktur dan menyetujui berhentinya Kyungshin Cho sebagai direktur Mirae Asset.

Dengan demikian, susunan jajaran direksi Mirae Asset per 16 Mei 2024, berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan oleh Kemenkumham RI, adalah sebagai berikut:

Jabatan

Nama

Direktur Utama/CEO

Tae Yong Shim

Direktur

Arisandhi Indrodwisatio

Direktur

Tomi Taufan

Tentang PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia 

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia tergabung ke dalam salah satu kelompok usaha jasa keuangan non-bank global yaitu Mirae Asset Financial Group yang memiliki dana kelolaan sekitar US$598 miliar (setara Rp 9.500 triliun) pada akhir tahun lalu.

Perusahaan merupakan salah satu perusahaan efek terbesar dan terbaik di Indonesia dan menjadi anggota bursa teraktif di pasar saham karena volume dan frekuensi perdagangan efek ekuitas nasabah perusahaan merupakan salah satu yang terbesar pada periode 2021, 2022, dan 2023.

Nilai modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) juga menunjukkan sehatnya operasional perusahaan dan menjadi salah satu yang terbesar. MKBD Mirae Asset masih stabil di kisaran angka Rp1,4 triliun dalam setahun terakhir. Angka tersebut jauh di atas ketentuan minimal yang ditetapkan oleh peraturan dan perundang-undangan untuk perusahaan efek, yaitu Rp25 miliar, beserta ketentuan lain.

Perusahaan sebelumnya bernama PT Daewoo Securities Indonesia sejak 2013. Setelah beberapa kali pergantian pemilik, pada 2016 namanya menjadi Mirae Asset Sekuritas Indonesia hingga sekarang.

Baca Juga: Mirae Asset Gelar HOTS Championship Season12, Dorong Transaksi Saham & Reksadana

 

Selanjutnya: Harga Bitcoin Masih Dalam Tren Bullish, Strategi Cicil Beli Disarankan Analis

Menarik Dibaca: Harga Bitcoin Masih Dalam Tren Bullish, Strategi Cicil Beli Disarankan Analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved