Menko Airlangga Dorong Kolaborasi Teknologi antara pemerintah dan Dunia Usaha
Reporter: Adv Team | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Gyeongju, 1 November 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hadir dalam acara yang diselenggarakan oleh Asia-Pacific Economic Cooperation atau APEC Business Advisory Council (ABAC). Acara “ABAC Dialogue with APEC Economic Leaders” merupakan salah satu agenda utama dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju Korea Selatan, Jumat (31/10). Pertemuan ini menjadi ajang penting bagi para Pemimpin Pemerintahan dan Pemimpin Bisnis di Kawasan Asia Pasifik untuk berdialog mengenai arah kebijakan ekonomi kawasan Asia-Pasifik ke depan.
Pertemuan ABAC Dialogue tahun ini menyoroti 5 (lima) isu utama yaitu integrasi kawasan, keberlanjutan, kecerdasan artifisial (AI) dan inovasi digital, keuangan dan ekonomi, serta bioteknologi dan pelayanan kesehatan. Dalam sesi diskusi tersebut, Menko Airlangga berada satu kelompok dengan H.E. Lin Hsin-i selaku perwakilan Pemimpin Chinese-Taipei, bersama dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva, ABAC Chinese-Taipei, ABAC Amerika Serikat, Chair APEC CEO Summit dan Delegasi ABAC Indonesia.
Diskusi yang dimoderatori oleh Anindya Bakrie (ABAC Indonesia) dan Jason Chen (ABAC Chinese-Taipei) dibuka dengan perkenalan dari masing-masing Pemimpin Ekonomi, kemudian berlanjut ke dialog aktif yang membahas strategi kolaborasi lintas sektor dan lintas ekonomi untuk memperkuat Kawasan Asia Pasifik.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi terhadap peran ABAC yang secara konsisten menjembatani komunikasi antara dunia usaha dan Pemerintah selaku pembuat kebijakan. Ia menilai tema ABAC tahun ini, “Bridge, Business, Beyond”, merefleksikan semangat konektivitas yang dibutuhkan untuk mewujudkan kemakmuran jangka panjang di kawasan Asia-Pasifik.
“Di tengah ketidakpastian global dan fragmentasi dunia saat ini, kolaborasi yang erat antara Pemerintah dan dunia usaha menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Menko Airlangga.
Dalam menyikapi fokus isu yang diangkat pada ABAC tahun ini, Menko Airlangga selaku representasi Pemerintah Indonesia menyampaikan tiga pesan penting. Pertama, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa fokus Indonesia terkait digitalisasi adalah membangun ekosistem yang tangguh dan inklusif. Lebih tegasnya, teknologi harus tetap berpusat pada manusia (human centered), serta penerapan AI yang bertanggung jawab. Indonesia menyambut baik kerja sama lebih erat dengan sektor usaha, termasuk para anggota ABAC dalam peningkatan kapasitas digital, solusi keamanan siber, dan platform yang memperluas partisipasi dalam ekonomi digital. Kedua, Indonesia berupaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan rendah karbon.
“Pemerintah Indonesia tengah membangun fondasi ekosistem kendaraan listrik dan baterai yang terintegrasi, untuk menciptakan industri bernilai tambah dan mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih,” tegas Menko Airlangga.
Indonesia juga mengundang dunia usaha untuk bermitra dalam memperluas energi terbarukan, transportasi hijau, dan manufaktur berkelanjutan.
Ketiga, Menko Airlangga menyampaikan bahwa investasi harus dimaknai tidak hanya sebagai arus modal, tetapi juga sebagai instrumen peningkatan kualitas sumber daya manusia dan transfer teknologi. Dengan ini, Indonesia menyambut baik kolaborasi dengan ABAC untuk memastikan investasi yang berkualitas tinggi dan memberikan nilai jangka panjang bagi Kawasan Asia Pasifik.
Dalam sesi dialog, wakil pemimpin dari ekonomi Chinese-Taipei membagikan pengalamannya terkait sistem pelayanan kesehatan cerdas melalui kemitraan antara sektor publik dan swasta atau public-private partnership. Selain itu, mereka juga membagikan pandangannya mengenai kecerdasan buatan (AI) yang membentuk tahap pertumbuhan dan kolaborasi berikutnya bagi kawasan Asia Pasifik.
Diskusi berlangsung dinamis dan produktif, dengan masing-masing perwakilan berbagi pandangan tentang bagaimana memperkuat kerja sama di sektor-sektor prioritas seperti teknologi, energi, dan kesehatan. Dialog tersebut mencerminkan komitmen bersama para Pemimpin ekonomi anggota APEC dengan ABAC untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan yang saling menguntungkan dan berorientasi pada masa depan.
Selanjutnya: Harga Kedelai Sentuh Level Tertinggi 15 Bulan, Disokong Harapan Permintaan dari China
Menarik Dibaca: Spirit Fingers dan 5 Drama Korea Adaptasi Webtoon Populer, Wajib Tonton Semua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


