May
17
2022
     21:18

Masuki Penjurian Tahap I, GDI Jadi Jaminan Produk Bernilai Tambah Standar Dunia

Masuki Penjurian Tahap I, GDI Jadi Jaminan Produk Bernilai Tambah Standar Dunia
ILUSTRASI. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi memberi pengarahan pada Rapat Dewan Pengarah dan Tim Juri Good Design Indonesia (GDI) Tahun 2022 di Auditorium Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (17 Mei).

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Ajang Good Design Indonesia (GDI) 2022 telah memasuki penjurian tahap pertama dengan Kick Off Meeting yang dilaksanakan pada 17—19 Mei 2022. Pada tahap ini, sebanyak 496 produk produk manufaktur dan jasa inovatif bernilai tambah dan berstandar global siap bersaing untuk menjadi pemenang. Nantinya, karya-karya pemenang GDI menjadi simbol jaminan produk kualitas internasional, ramah lingkungan dari sisi material dan proses produksi, serta dapat menyokong roda ekonomi rakyat.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan, hakikinya penyelenggaraan GDI merupakan sarana Kementerian Perdagangan dalam meningkatkan ekspor nonmigas. Standar dan kualitas unggul yang melekat pada produk-produk pemenang GDI menjadi jaminan untuk meyakinkan calon konsumen atau buyer.

“Karena itu, produk atau jasa yang layak menjadi pemenang harus merujuk pada data permintaan pasar dunia yang valid,” ujar Mendag Lutfi di Jakarta.

Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Didi Sumedi saat membuka penjurian. Menurutnya, produk pemenang GDI tidak cukup hanya berdesain menarik, kreatif, dan inovatif, tetapi harus dapat dijual atau marketable. Dengan demikian, dibutuhkan kejelian Tim Juri dalam menilai desain peserta yang disukai konsumen global.

“Para Juri juga perlu mengetahui produk manufaktur dan jasa apa yang saat ini sedang booming dan mendapat permintaan tertinggi di pasar dunia, sehingga peranan GDI dalam mendorong ekspor produk-produk manufaktur dan jasa inovatif bernilai tambah bisa diimplementasikan,” ujar Didi yang sekaligus menjadi Ketua Dewan Pengarah GDI.

Sementara Direktur Pengembangan Produk Ekspor Miftah Farid menambahkan, pada GDI 2022 terdapat lima kategori produk dengan peserta terbanyak. Kategori tersebut adalah aksesori dan dapat dipakai sebanyak 41,5 persen; media dan konten (11,9 persen); furnitur, peralatan, dan fasilitas untuk kantor dan publik (10,3 persen); perlengkapan rumah tangga (7,5 persen); dan perlengkapan rumah (6,1 persen). Sedangkan sebesar 22,7 persen terdistribusi ke dalam 12 kategori produk lainnya.

“Sebagai upaya memenuhi permintaan pasar dunia, produk bernilai tambah yang layak menjadi pemenang GDI dan kami yakin berpotensi meningkatkan ekspor akan dinilai berdasarkan bentuk dan estetika produk, fungsi, inovasi, kualitas, serta komersialisasi produk dengan pembobotan seimbang masing-masing 20 persen,” ungkap Miftah.

Pada ajang GDI tahun ini, Dewan Pengarah beranggotakan Direktur Utama PT Han Awal & Partners Architects Gregorius Antar Awal, CEO Gambaran Brand FX Ceasefiarto Soebiantoro, dan Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kemendag Miftah Farid. Sedangkan Tim Juri GDI terdiri dari Presiden Indonesian Council for Small Business/ICSB Jacob Silas Mussry, Direktur DNB Design Works Pradipto Sugondo, Direktur Editorial PT Prana Dinamika Sejahtera Editor in Chief Femina Petty S. Fatimah; Direktur Kreatif PT Bayu Kreasi Global Paramapandu Suwastomo; Arsitek dan Co-Founder M Bloc Space Yacobus Gatot Surarjo; Kreatif Direktur Mira & Associates, Sekretaris Himpunan Desainer Interior Indonesia/HDII Mira Prihatini; Ketua Komite Tetap Eropa Kadin, Direktur Alun Alun Indonesia Kreasi Catharina Widjaja; Konsultan Bisnis Digital Upnormal Pingfans Tuhu Nugraha Dewanto; Sekretaris Jenderal Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), Kepala Program Studi Desain Produk Universitas Pembangunan Jaya Fitorio Bowo Leksono; dan Direktur PT Harimau Design Indonesia Harry Maulana.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), 10 produk manufaktur yang kontribusi ekspornya terus meningkat selama satu dekade terakhir antara lain elektronik, mesin-mesin, otomotif dan suku cadangnya, alas kaki, logam dan produk logam termasuk perhiasan, tekstil dan produk tekstil, produk kayu, mebel, serta plastik dan produk plastik bernilai tambah dan hasil dari inovasi. Daftar produk tersebut beririsan dengan lima komoditas dengan permintaan terbesar dari total ekspor tahun 2021 senilai USD 231,54 miliar dan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah perdagangan Indonesia.

Momentum lonjakan ekspor produk tersebut masih berlanjut hingga triwulan I 2022. Pada periode Januari–Maret 2022 produk-produk ini membukukan transaksi senilai USD 66,14 miliar atau naik 35,25 persen dibanding periode yang sama 2021. Khusus ekspor nonmigas Januari–Maret 2022, diperoleh nilai USD 62,84 miliar atau naik 35,87 persen.

Negara mitra dagang terbesar untuk ekspor nonmigas Januari–Maret 2022 adalah Tiongkok dengan nilai USD 12,7 miliar, Amerika Serikat (USD 7,79 miliar) dan Jepang (USD 5,06 miliar) dengan kontribusi ketiganya mencapai 40,70 persen. Sedangkan lima produk ekspor utama adalah bahan bakar mineral; lemak dan minyak nabati; besi dan baja; logam mulia, perhiasan/permata serta produk turunannya; serta kayu dan barang dari kayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved