February
18
2022
     13:38

LPEI Hadirkan Peserta Program Rintisan Eksportir Baru Pada Pertemuan G20

LPEI Hadirkan Peserta Program Rintisan Eksportir Baru Pada Pertemuan G20
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso melihat produk tenun karya UKM binaan LPEI.

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) ikut berpartisipasi pada perhelatan Presidensi G20 2022  Sejumlah UKM berorientasi ekspor hasil program Coaching Program for New Exporter (CPNE) atau program rintisan ekspor baru dihadirkan untuk menunjukan ketahanan UKM di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso menyatakan pada presidensi G20 ini, LPEI menghadirkan 16 UKM terpilih, di antaranya merupakan hasil program Jasa Konsultasi CPNE. Program pelatihan berkelanjutan ini berlangsung selama 1 tahun.

"Program ini bisa kita bilang inklusi keuangan kepada para UKM berorientasi ekspor yang bertujuan agar dapat melahirkan eksportir baru. Kehadiran mereka pada presidensi G20 menunjukan ketahanan para UKM menghadapi badai pandemi yang telah terjadi selama kurang lebih 2 tahun terakhir,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat (18/2). 

Baca Juga: Optimalkan Pemberdayaan Perempuan, LPEI Kenalkan Penopang Ekspor Tenun di G20

UKM berorientasi ekspor hasil program CPNE ini dapat kita temui pada stand Rumah Joglo dan Rumah Minahasa di JCC, Senayan. Produk-produknyapun cukup variatif seperti fashion, kerajinan tangan dan dekorasi rumah, sampai dengan aksesoris.

Lebih uniknya lagi, alat tenun bukan mesin (ATBM) dari salah satu mitra binaan yang memproduksi kain sarung diboyong langsung ke JCC dan menarik perhatian sejumlah delegasi, bahkan Menteri Keuangan RI.

Program Jasa Konsultasi, CPNE merupakan salah satu mandat Pemerintah melalui Undang-Undang kepada LPEI untuk menciptakan eksportir baru. Program pendampingan dan pelatihan selama 1 tahun ini juga tetap dilakukan LPEI pada masa pandemi Covid-19 dan telah melahirkan lebih dari 2000 alumni.

Harapannya terjadi inklusi keuangan yang berkelanjutan kepada UKM dapat terakselerasi khususnya terkait ekspor sesuai dengan salah satu agenda finance track pada presidensi G-20 Indonesia yaitu “Financial Inclusion: Digital and SMEs”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved