LPEI Dorong Pemberdayaan UMKM Ramah Lingkungan
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank terus melakukan pemberdayaan UMKM berorientasi ekspor agar bisa menghasilkan secara optimal produk yang bernilai tambah. Dengan pemberdayaan itu, LPEI bisa mencetak eksportir yang berdaya saing global, termasuk UMKM yang bergerak di bidang komoditas kelapa sawit.
Salah satu langkah yang dilakukan LPEI adalah membantu enam UMKM mitra binaannya yang berorientasi ekspor ikut dalam pameran yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Keenam UMKM tersebut diantaranya CV Masagenah (Lidi Sawit dan Home Décor), Desa Devisa Kakao Jembrana (Biji Kakao Fermentasi), Desa Devisa Kopi Subang (Kopi), Desa Devisa Kopi dan Beras Banyuwangi (Kopi dan Beras), Desa Devisa Tenun Gresik (Sarung Tenun) dan Koperasi Energy Biomassa Indonesia (Palm Kernel Shell).
Baca Juga: LPEI dan Bank IBK Indonesia Jalin Kerjasama Penjaminan dan Asuransi Ekspor
BPDPKS menggelar pameran Kemenkeu Satu di Gedung Dhanapala Jakarta dalam rangka mendukung sosialisasi sawit baik. LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan turut berpartisipasi pada pameran.
Pada perhelatan tersebut, LPEI menampilkan produk-produk dari UMKM binaannya itu yang sangat memperhatikan aspek tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDG’s Goals) dan juga ramah lingkungan.
LPEI menegaskan dukungannya melalui produk kakao dan kain yang dihasilkan Desa Devisa Kakao Jembrana dan Desa Devisa Gresik yang mengangkat aspek kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan para petani/perajin.
Baca Juga: LPEI Dorong Produk Gula Semut Asal Purbalingga Tembus Pasar Ekspor
Selain itu, terdapat produk palm kernel shell yang dihasilkan Koperasi Energy Biomassa Indonesia, yang merupakan limbah industri pengolahan kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan bakar ramah lingkungan untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R. Gerald S. Grisanto mengatakan, LPEI memiliki berbagai program strategis untuk mendorong sektor komoditas tak terkecuali produk turunan kelapa sawit menjadi produk yang memiliki bernilai tambah.
“Secara garis besar kami memiliki dua program strategis untuk mendukung para pelaku usaha menjadi eksportir yang berdaya saing melalui pemberdayaan Desa Devisa dan pelatihan Coaching Program for New Exporters. Setelah mendapatkan pelatihan yang komprehensif dan dinilai bankable, tidak menutup kemungkinan para eksportir juga akan difasilitasi untuk pameran bahkan pembiayaan dari LPEI,” ungkap Gerald dalam keterangannya, Kamis (9/6).
Baca Juga: Gandeng LPEI, BNI Beri Penjaminan Kredit UMKM Ekspor Hingga Rp 25 Miliar
Sejak kedua program itu diluncurkan hingga kuartal I 2022, sudah ada 61 desa yang tergabung dalam Program Desa Devisa dan 2.943 pelaku usaha yang telah mengikuti pelatihan ekspor melalui Coaching Program for New Exporters.
Sebelumnya, LPEI juga menjalin kerjasama dengan PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) untuk pemberian penjaminan kredit dan asuransi proteksi piutang dagang yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha berorientasi ekspor.
Fasilitas ini akan memberikan akses pendanaan lebih bagi para eksportir yang merupakan nasabah Bank IBK Indonesia. Kerjasama itu dilakukan dalam rangka mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional dengan meningkatkan daya saing pelaku usaha tanah air khususnya para eksportir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News