LinkAja Optimis Berkontribusi Bagi Kemajuan Perekonomian Nasional
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Tren penggunaan uang elektronik sudah menjadi hal lumrah dan cenderung meningkat dari waktu ke waktu dewasa ini. Terbukti, pada periode di rentang Januari hingga Juni 2022, kinerja baik LinkAja tidak hanya terjadi spesifik di provinsi DKI Jakarta saja.
Pola pertumbuhan serupa juga turut dialami oleh sejumlah provinsi lainnya yang turut menyiratkan adanya peningkatan minat dalam penggunaan LinkAja sebagai sarana pembayaran digital untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Jika dibandingkan antara semester pertama tahun 2022 dengan tahun sebelumnya, wilayah Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua turut mengkontribusikan pertumbuhan penggunaan LinkAja.
Tiga variabel penting yang menjadi tolak ukurnya adalah keaktifan pengguna, jumlah, serta besaran nilai transaksi dalam penggunaan LinkAja sebagai sarana pembayaran digital. Diukur berdasarkan besaran jumlah transaksi, Sulawesi Utara dan Tenggara berada tepat di bawah provinsi DKI Jakarta, dengan persentase peningkatan yang signifikan sebesar 120% dan 94% dari periode yang sama di tahun 2021.
Mitra pembelian pulsa Telkomsel, yaitu DigiPOS terekam sebagai platform yang meraup transaksi terbesar di kalangan pengguna LinkAja berdasarkan data yang ditarik dari sejumlah wilayah Indonesia. Disusul oleh pembelajaan di ritel-ritel penyedia jasa makanan dan alat transportasi seperti Commuterline khususnya di wilayah aglomerasi Jabodetabek dan transportasi panggilan seperti Grab dan Gojek di wilayah Sulawesi.
Yogi Rizkian Bahar, Direktur Utama LinkAja menyatakan, “LinkAja didirikan di atas fondasi sinergi dan kolaborasi yang menjadi dasar optimisme perusahaan untuk dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi dalam negeri. Adanya pertumbuhan positif dari segi keaktifan pengguna, rutinitas bertransaksi, dan juga besaran nilai transaksi di dalam platform LinkAja di sejumlah daerah membuat kami yakin bahwa masih banyak potensi yang perlu semakin kami gali dan satukan demi kemajuan ekonomi bangsa.”
Sejumlah provinsi yang menunjukkan aktivitas penggunaan aplikasi LinkAja cukup baik di antaranya adalah provinsi Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, dan Papua Barat secara berurutan menjadi pengguna LinkAja paling aktif jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Turut menyusul Jakarta, dua provisi di wilayah Sumatera, yaitu Sumatera Barat dan Bangka Belitung mesing-masing mencatat pertumbuhan sebesar 4% dan 3% berdasarkan nilai rupiah yang ditransaksikan sepanjang semester pertama 2022.
Menyediakan layanan jasa pembayaran digital sejak 2019, LinkAja turut menjadi katalis dalam upaya demokratisasi serta inklusi keuangan bagi seluruh penduduk Indonesia. Sebanyak 76,8% dari total populasi penduduk Indonesia sudah mengadopsi layanan internet hingga April 2022 berdasarkan data We Are Social. Dengan semakin terbentuknya literasi digital upaya literasi keuangan berbasis digital pun terus digenjot oleh LinkAja dan LinkAja Syariah. Hingga saat ini, tercatat ada lebih dari 83 juta pengguna terdaftar di platform LinkAja dan sejumlah provinsi di luar Ibu Kota memperlihatkan geliat pertumbuhan positif yang mempertegas kemajuan perekonomian dalam negeri.
Melalui ekosistem layanan transaksi keuangan elektronik yang lengkap dan terintegrasi, konsistensi dan komitmen LinkAja dalam upayanya untuk #SatukanPotensiIndonesia semakin terealisasi. Dengan mengoptimalkan seluruh layanan yang diunggulkan oleh setiap BUMN yang merupakan pemegang sahamnya, LinkAja optimis dapat memenuhi kebutuhan transaksi digital yang aman dan nyaman, serta semakin mempercepat proses inklusi keuangan yang merata di Indonesia.
Baca Juga: Kolaborasi LinkAja bersama Yokke Mendigitalisasi Bantuan Sosial dalam FEKDI 2022
Tentang LinkAja
LinkAja merupakan penyedia jasa pembayaran berbasis server yang merupakan produk andalan dari PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) dan telah terdaftar di Bank Indonesia. Berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia Nomor 21/65/DKSP/Srt/B yang dikeluarkan pada tanggal 21 Februari 2019, Finarya secara resmi telah mendapat lisensi/izin dari Bank Indonesia sebagai Perusahaan Penerbit Uang Elektronik dan Penyelenggara Layanan Keuangan Digital Badan Hukum. PT Fintek Karya Nusantara juga telah menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO/IEC 27001:2013 sebagaimana sesuai dengan sertifikat No IS 733702 yang diterbitkan pada tanggal 24 November 2020.
Finarya merupakan anak usaha dari 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak perusahaan BUMN, yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Mandiri Capital Indonesia, PT BRI Ventura Investama, PT BNI Sekuritas, PT Jasamarga Toll Road Operator, PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero), PT Pertamina Retail (Persero), PT Kereta Commuter Indonesia, PT Asuransi Jiwa IFG dan PT Danareksa Capital, yang berdiri pada tanggal 21 Januari 2019 dalam semangat sinergi nasional. Sebagai anak usaha BUMN, Finarya juga terbuka untuk bersinergi dengan pihak swasta yang memiliki visi dan misi serupa. Di bulan Oktober 2020, Grab Pte.Ltd. resmi menjadi pemegang saham baru Finarya. Pada Maret 2021, PT Dompet Karya Anak Bangsa resmi terdaftar sebagai pemegang saham baru Finarya.
Didukung oleh Telkomsel selaku operator seluler terbesar di Indonesia dan jaringan besar Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan ratusan ribu titik akses transaksi keuangan, keberadaan Finarya sebagai platform sistem pembayaran produk-produk BUMN akan membantu mendorong ekosistem transaksi keuangan non-tunai dan inklusi keuangan yang holistik di Indonesia, dengan fokus pada kebutuhan pembayaran mendasar seluruh kalangan masyarakat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News