February
28
2024
     22:20

Libatkan Ribuan Mitra, Grab Gandeng Fakultas Psikologi UI Riset Peningkatan Keamanan

Libatkan Ribuan Mitra, Grab Gandeng Fakultas Psikologi UI Riset Peningkatan Keamanan
ILUSTRASI. Director of Trust & Safety and GrabSupport, Grab Indonesia, Radhi Juniantino (kiri) & Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dr Bagus Takwin, M.Hum, Psikolog (kanan) menandatangani Nota Kesepahaman kerja sama dalam hal riset, di Ruang Aula Dasar, Gedung D, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Depok.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID -  Di awal 2024 ini, Grab, menggandeng Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) sebagai mitra strategis baru dalam hal pelaksanaan riset. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Grab Indonesia dengan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Hasil riset ini nantinya akan berkontribusi terhadap standar baru proses rekrutmen calon Mitra Pengemudi, dalam upaya untuk terus meningkatkan standar keamanan Grab Indonesia yang saat ini berada di atas praktik rata-rata industri ride-hailing Indonesia.

Riset bertajuk “Gambaran Kekerasan Seksual dan Faktor-Faktor Risiko yang Berpotensi Menimbulkan Tindakan Pelecehan Dan/Atau Kekerasan Non-Seksual Maupun Seksual Pada Pemberi Jasa (Mitra) Aplikasi Transportasi Dalam Jaringan (Daring)” ini akan berlangsung selama 6 bulan dan direncanakan melibatkan hingga ribuan Mitra Pengemudi di lima kota di Indonesia.

Dengan kerja sama ini, Fakultas Psikologi UI kini menjadi salah satu bagian dari jajaran mitra strategis yang bekerja sama dengan Grab Indonesia. Sebelumnya, Grab telah menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), UNFPA (United Nations Population Fund), Komnas Perempuan, Institut Perempuan, Forum Pengada Layanan (FPL), dan Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) dalam menyusun langkah-langkah strategis seperti:

  • Memberikan pendampingan kepada korban kekerasan seksual.
  • Memperbarui standar operasional prosedur (SOP) penanganan kasus yang terindikasi sebagai kekerasan seksual di ekosistem Grab.
  • Memberikan pelatihan keselamatan dan keamanan berkendara kepada Mitra Pengemudi.  

Director of Trust & Safety and GrabSupport, Grab Indonesia, Radhi Juniantino menyampaikan, “Grab menerapkan prinsip zero tolerance untuk segala bentuk kekerasan dan pelecehan.

Penelitian yang akan dijalankan bersama Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) ini diharapkan dapat memberikan pemahaman komprehensif terkait faktor-faktor psikologis yang dapat memicu tindak pelecehan seksual dan non-seksual oleh Mitra Pengemudi, sehingga kami dapat melakukan tindakan preventif yang efektif dan membuat pengguna semakin merasa #PercayaAman naik Grab.”  

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dr Bagus Takwin, M.Hum, Psikolog mengatakan, “Kerja sama ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup penelitian, pendidikan, serta pengabdian masyarakat. Kami sangat mendukung upaya Grab untuk terus memberikan rasa aman dan nyaman bagi Mitranya, konsumen dan masyarakat luas. Semoga kolaborasi ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh pengguna layanan transportasi online.”

Saat ini aplikasi Grab sendiri telah dilengkapi dengan lebih dari 20 fitur keamanan dan keselamatan yang dapat melindungi pengguna sejak proses pemesanan, selama dan setelah melakukan perjalanan. Beberapa fitur tersebut antara lain verifikasi Mitra Pengemudi dan penumpang menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), tombol keselamatan, notifikasi bagi Mitra Pengemudi untuk beristirahat, dan notifikasi apabila perjalanan tidak sesuai dengan rute yang seharusnya, serta fitur-fitur lainnya.

Tentang Grab

Grab merupakan superapp terkemuka di Asia Tenggara berdasarkan GMV (gross merchandise value) di 2021 untuk layanan pengiriman makanan, mobilitas, dan dompet digital, menurut Euromonitor. Grab mengoperasikan layanan pengantaran, mobilitas, dan keuangan digital di lebih dari 480 kota di delapan negara di Asia Tenggara - Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Grab memungkinkan jutaan orang setiap hari dapat terhubung dengan mitra pengemudi dan merchant untuk memesan makanan atau barang kebutuhan harian, mengirim paket, memesan solusi mobilitas, melakukan pembayaran belanja online atau mengakses layanan-layanan lainnya seperti pinjaman, asuransi, pengelolaan kekayaan dan telemedicine, semuanya melalui satu aplikasi serba bisa.

Grab didirikan pada 2012 dengan misi untuk memajukan Asia Tenggara dengan menghadirkan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang, dan sejak itu, aplikasi Grab telah diunduh jutaan perangkat mobile. Grab memiliki misi triple bottom line: untuk secara bersamaan memberikan kinerja keuangan yang baik bagi para pemegang sahamnya dan dampak sosial dan lingkungan yang positif di Asia Tenggara.

Baca Juga: Bukan Hanya Gojek, Diam-diam Grab Luncurkan Fitur Bisa Nego

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved