Kolaborasi Kominfo dengan PKBM Harapan Milenial Cegah Hoaks untuk Pemilu Damai
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Kementerian Kominfo berkolaborasi dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Harapan Milenial Kab. Aceh Utara untuk mencerdaskan masyarakat dari bahaya hoaks di ruang digital. Khususnya menyambut pesat demokrasi Pemilu 2024 yang sebentar lagi akan digelar
“Masyarakat Aceh khususnya yang berada di Kabupaten Aceh Utara ini sudah harus melek dengan teknologi, harus sudah bisa membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks (bohong). Apalagi sebentar lagi kita akan menyambut Pemilu 2024,” ujar Wakil Ketua Karang Taruna Kabupaten Aceh Utara, Jafriadi, saat Seminar Literasi Digital dengan tema Pemilihan Umum Damai Tanpa Hoaks, di Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (20/01/2024).
Pada situasi politik seperti saat ini, menurut Jafriadi, akan banyak beredar informasi atau berita hoaks, ujaran kebencian, dan lain sebagainya yang beredar di masyarakat. Dengan masifnya penggunaan ruang digital, maka penyebaran berita – berita negatif tersebut akan semakin masif.
“Oleh karena itu masyarakat dituntut untuk bisa cerdas dan bijak dalam menerima informasi yang beredar di ruang digital. Masyarakat harus bisa memfilter informasi yang diterima,” ajak Jafriadi.
Pada kesempatan tersebut, Jafriadi juga menjelaskan, bahwa ada tiga hal utama yang menjadi tujuan dilakukannya seminar literasi digital yang dilakukan. Pertama, tentu untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pemilih tentang potensi hoaks selama Pemilu dan cara mengatasinya.
Kedua, mendorong partisipasi yang berwawasan, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu dengan dasar pemikiran yang kritis dan cerdas.
Ketiga, pengenalan alat literasi digital, dimana nanti akan disediakan panduan praktis menggunakan teknologi dan sumber daya online untuk memverifikasi informasi.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah PKBM Harapan Milenial, Sarjani, mengatakan ada empat hal yang perlu dikuasai oleh masyarakat agar terhindar dapat bijak dalam beraktifitas di ruang digital.
Pertama masyarakat harus dapat mengembangkan kemampuan menggunakan perangkat lunak dan aplikasi terkini. Hal tersebut merupakan hal dasar yang perlu dikuasai agar paham dengan perkembangan teknologi serta beragam fungsinya.
Kedua, masyarakat harus memahami etika digital dan tanggung jawab di ruang digital. Dengan memahami etika di ruang digital maka masyarakat akan dapat membedakan hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di ruang digital.
Selanjutnya, masyarakat juga harus meningkatkan keamanan dan privasi dalam beraktivitas di ruang digital. Karena dengan berkembangnya ruang digital, maka potensi kejahatan akan bertumbuh.
“Sehingga kita harus waspada dan senantiasa menjaga keamanan serta privasi kita di ruang digital, agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tandas Sarjani.
Terakhir, masyarakat menurut Sarjani harus senantiasa memperluas wawasan terkait inovasi teknologi dan perkembangan terkini. Hal tersebut perlu terus dilakukan agar masyarakat tidak tertinggal dari perkembangan teknologi.
Agenda Pemilu Damai
Dalam rangka mewujudkan dan menciptakan ruang digital yang sehat dalam pelaksanaan Pemilu tahun 2024 yang akan menjadi pesta demokrasi terbesar bagi rakyat Indonesia, Kementerian Kominfo hadir mendorong agenda Pemilu Damai 2024.
Agenda ini akan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dengan tujuan mewujudkan Pemilu yang damai, bermartabat, dan berkualitas, sebagai tolak ukur kedewasaan demokrasi, dengan menciptakan ruang digital yang sehat. Literasi Digital bertujuan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat agar lebih terampil dan produktif dalam pemanfaatan teknologi digital. Masyarakat diharapkan mampu membangun semangat untuk menciptakan ruang digital yang supportif dalam mewujudkan Pemilu Damai 2024.
Kegiatan Seminar Literasi Digital dengan tema Pemilu Damai Tanpa Hoaks merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2024. Acara dihadiri 200 peserta secara luring di Kabupaten Aceh Utara. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi di bidang pemerintahan agar kritis dalam menghadapi berita hoax dan dapat menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman.
Baca Juga: Pemilu Akan Dorong Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh Lebih Tinggi dari 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News