May
10
2023
     10:13

Kemenkominfo Ajak Para Pemuda Riau Berinovasi untuk Bangun Potensi Daerah

Kemenkominfo Ajak Para Pemuda Riau Berinovasi untuk Bangun Potensi Daerah
ILUSTRASI. Kemenkominfo menggelar Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dengan tema Inovasi Digital dalam Membangun Potensi Daerah di Gedung Serbaguna Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia menggelar Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dengan tema “Inovasi Digital dalam Membangun Potensi Daerah” di Gedung Serbaguna Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru pada Minggu, 7 Mei 2023.

Roadshow ini merupakan fase pengenalan program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, sebagai langkah awal dalam memperkenalkan definisi startup sekaligus menanamkan pola pikir kewirausahaan kepada masyarakat umum. Target capaian dalam kegiatan ini adalah 500 peserta dari mahasiswa Politeknik Caltex Riau dan masyarakat umum.

Berdasarkan data milik Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, jumlah entrepreneur di Indonesia baru mencapai 3,47% dari total penduduk hingga tahun 2021 lalu.

Oleh karena itu, sejalan pula dengan visi “Indonesia Digital Nation 2025” yang telah dideklarasikan oleh Presiden Republik Indonesia untuk mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia, Kemenkominfo berkolaborasi dengan para penggerak ekosistem digital untuk menginisiasi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dengan tujuan meningkatkan jumlah kewirausahaan ekonomi digital di Indonesia.

Kegiatan Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Riau, Erisman Yahya. Dalam sambutannya, Erisman mengatakan bahwa, pemerintah Provinsi Riau menyambut baik penyelenggaraan program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital untuk memberikan wawasan tentang kewirausahaan berbasis digital kepada masyarakat.

“Mencerdaskan masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan teknologi digital menjadi tanggung jawab semua pemangku kepentingan, sehingga kemajuan teknologi digital yang ada dapat berperan sebagai perekat kesatuan bangsa,” tutur Erisman.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Politeknik Caltex Riau, Dr. Dadang Syarif Sihabudin Sahid turut memberikan sambutan dalam kegiatan roadshow. Dadang menyampaikan bahwa potensi talenta digital di Riau harus dioptimalkan, salah satu caranya melalui program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.

“Ini kesempatan yang sangat besar untuk kita semua, bagi para talenta digital. Kita sangat optimis bahwa dengan dukungan dari Pemerintah Riau, dari Kementerian Kominfo, talenta-talenta digital kita akan semakin berkembang,” ujar Dadang.

Selanjutnya, Ketua Tim Startup Digital Kemenkominfo, Sonny Hendra Sudaryana menjelaskan mengenai latar belakang dan tujuan dari diinisiasinya Gerakan 1000 Startup Digital. Sonny menyatakan bahwa membangun ekonomi digital di Indonesia dapat dilakukan dengan berinvestasi kepada para talenta digital muda untuk berinovasi. “Kita buat Gerakan Nasional 1000 Startup Digital untuk mendorong anak-anak muda membuat inovasi yang menjadi solusi dari problem di Indonesia," jelas Sonny.

Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital meliputi tiga topik utama, yaitu Pengenalan Startup Digital, Pengalaman Membangun Startup Digital, dan Potensi Startup Daerah melalui Perubahan Pola Pikir. Sesi pertama yaitu Pengenalan Startup Digital berjudul “Build Startup = Build User Experience” yang dibawakan oleh Product Design Lead Tokopedia, Adze Ganesha.

Dalam paparannya, Adze menyebutkan bahwa hal pertama saat membangun startup adalah menentukan bagaimana kinerja dari produk yang akan diberikan kepada pengguna. “Bagaimana cara pakainya, apakah user kesulitan pakai produknya, apakah user nyaman dengan produk kita, jadi bisa dikatakan build startup sama dengan build user experience,” tutur Adze.

Selanjutnya pada sesi seminar Perjalanan Membangun Startup yang dipaparkan oleh Founder & CEO Bizhare.id, Heinrich Vincent berbagi cerita tentang perjalanan dalam merintis startup Bizhare dan tips untuk membangun startup.

“Pertama, temukan dulu problem apa yang akan di-solve dan temukan solusinya. Kedua, bentuk super team, tim yang capable untuk menjalankan startup-nya. Ketiga, uji coba dulu solusinya, apa ada yang mau menggunakan produknya atau tidak. Selanjutnya, manajemen waktu. Atur prioritas teman-teman. Dan yang terpenting, harus punya komitmen,” pungkas Vincent.

Sesi terakhir adalah sesi diskusi panel berjudul “Potensi Startup Daerah melalui Perubahan Pola Pikir” bersama Bowo Wahyono selaku Analis Kepemudaan Bidang Layanan Kepemudaan Dinas Kepemudaaan dan Olahraga Riau, Ir. Akson Brahmantyo selaku Ketua Yayasan Politeknik Caltex Riau, dan Christian Pramudana selaku Managing Director Sekolah Darma Yudha Pekanbaru. Sesi ini membahas mengenai keterampilan apa saja yang diperlukan oleh para calon pendiri startup untuk membangun startup.

Dalam diskusi panel, Christian Pramudana berpendapat bahwa penting untuk memiliki jiwa entrepreneur dan soft skill dalam membangun startup, tetapi tetap harus dibarengi dengan digital skill yang memadai.

“Karena terkait dengan startup, biasanya identik dengan digital. Mau tidak mau kita harus punya digital skill. Tidak harus menjadi expert, tapi setidaknya tahu apa yang ingin kita produksi, apa yang ingin kita jual melalui platform digital kita itu,” tegas Christian.

Selanjutnya, Ir. Akson Brahmantyo menjelaskan tentang pentingnya untuk terus mengasah keterampilan yang dimiliki oleh para calon pendiri startup. “Skill atau keterampilan itu memang harus dilatih. Misal, saya bisa saja baca buku tentang skill yang saya butuhkan, tapi kalau tidak terjun ke lapangan untuk praktiknya, sama saja skill itu tidak berkembang,” ujar Akson.

Sementara itu, menurut Bowo Wahyono, terdapat dua faktor keterampilan yang perlu dilatih oleh generasi muda yang ingin mendirikan startup, yaitu faktor internal dan eksternal. “Di sisi internal, generasi muda harus percaya diri, itu yang pertama. Yang kedua, ia harus memahami kemampuan-kemampuan apa saja yang dibutuhkan.

Kemudian, dari sisi eksternal, pertama ketahui bagaimana persaingannya. Kemudian, perlu juga membangun komunikasi, karena dalam kita membangun komunikasi kita sudah belajar membangun relasi. Selain itu, juga harus memperhatikan pangsa pasar,” jelas Bowo.

Program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital tahun 2023 akan dilaksanakan di 13 hub di Indonesia yang mencakup seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi Riau merupakan hub kedua bersama dengan Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu.

Baca Juga: Kemenkominfo Jalin Kerja Sama Transformasi Digital Indonesia-Jerman Bersama BMDV

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved