Kemenkes dan MD Anderson Cancer Center Jalin Kerja Sama Atasi Kanker
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Kementerian Kesehatan RI jalin kerja sama dengan The University of Texas MD Anderson Cancer Center untuk mengatasi masalah kanker di Indonesia. Ditandai dengan Penandatanganan kesepakatan kerja atau Memorandum of Understanding (MOU) yang dilaksanakan di Rumah Sakit Kanker Dharmais pada Jumat (3/2).
Menteri Kesehatan RI Budi G. Sadikin mengatakan kanker merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan banyak kematian di Indonesia. Bagi perempuan, kanker payudara menjadi penyebab utama kematian.
“Upaya yang harus dilakukan adalah skrining yang tepat. Kanker yang teridentifikasi lebih awal melalui skrining memiliki tingkat kesembuhan sekitar 90%. Sementara apabila kanker teridentifikasi di stadium akhir maka tingkat kematiannya mencapai 90%,” ujar Menkes Budi di RS Kanker Dharmais, Jumat (3/2).
Menkes Budi meminta RS Dharmais untuk bisa memastikan layanan kenker di Indonesia ditingkatkan kualitasnya. Menurutnya, peningkatan kualitas itu perlu dilakukan karena kenaikan kasus kanker di Indonesia sangat cepat dan menjadi tiga besar penyebab kematian.
Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai National Cancer Center (NCC) Indonesia telah bekerja sama dengan NCC di berbagai negara. Saat ini RS Kanker Dharmais telah menjadi pengampu nasional jaringan kanker untuk pengembangan layanan kanker, pelatihan dan pendidikan para ahli kanker di Indonesia.
Rumah Sakit Kanker Dharmais ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk menjadi pelaksana kerja sama tersebut. Adanya kolaborasi antara Kementerian Kesehatan dan The University of Texas MD Anderson Cancer Center, diharapkan pasien kanker dapat lebih mempercayakan pengobatan penyembuhannya di 144 rumah sakit pemerintah Indonesia, khususnya di Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Ruang lingkup kerja sama yang akan dilaksanakan antara lain:
1. Perencanaan dan pelaksanaan pengendalian kanker,
2. Dukungan pelatihan, pendidikan dan peningkatan kapasitas,
3. Kunjungan fakultas, cendekiawan, dan administrator.
4. Organisasi konferensi bersama, simposium, atau pertemuan ilmiah,
5. Sistem rujukan pasien dari Indonesia ke MD Anderson di Houston, Texas, dan dari MD Anderson ke Indonesia termasuk ke Dharmais National Cancer Center.
6. Kolaborasi pada program telementoring Proyek ECHO berkoordinasi dengan ECHO Institute di University of New Mexico.
Direktur Utama RS Dharmais dr. R. Soeko Werdi Nindito, MARS mengatakan terkait rumah sakit kanker setidaknya ada 4 hal yang penting diperhatikan, yakni pertama tentang pelayanan, kedua pendidikan atau pelatihan, ketiga penelitian, yang terakhir adalah data.
“Jadi, bagaimana nanti RS Dharmais sebagai implementasi unit dari Kementerian Kesehatan untuk pelayanan kanker yang bekerja sama dengan MD Anderson, kita akan menguatkan 4 hal ini. Satu hal lagi bahwa ada program komprehensif kanker yang sudah dimiliki Indonesia, kita akan integrasikan dengan teknologi yang dimiliki oleh MD Anderson,” ungkap dr. Soeko.
Baca Juga: HPV DNA Jadi Metode Baru Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News