August
05
2024
     17:52

Ini Sederet Inovasi Teknologi PTK untuk Dukung Net Zero Emission di Pertamina Group

Ini Sederet Inovasi Teknologi PTK untuk Dukung Net Zero Emission di Pertamina Group
ILUSTRASI. PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) secara konsisten melakukan berbagai inovasi teknologi di industri jasa marine Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendukung target ?net zero emission? 2060 pemerintah Indonesia.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) secara konsisten melakukan berbagai inovasi teknologi di industri jasa marine Indonesia. Hal ini dilakukan untuk  mendukung target “net zero emission” 2060 pemerintah Indonesia.

Inovasi Teknologi Marine yang telah diimplementasikan PTK tersebut dipaparkan langsung oleh Direktur Utama PTK, I Ketut Laba dan Direktur Operasi PTK, Slamet Harianto dalam Forum Sinergi Inovasi Industri dalam ajang Indonesia International Shipbuilding, Offshore, Marine Equipment, Machinery & Services (INAMARINE) 2024 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta (30/7).

Mengangkat tema “Green Technology in Marine Service Business”, Slamet Harianto mengungkapkan sederet usaha PTK dalam menjalankan green energy technology dalam kegiatan operasional PTK.

“Kami sudah menerapkan inovasi teknologi hijau dalam menjalankan bisnis operasional dengan kapal tugboat pertama di Indonesia yang menggunakan Dual Fuel Liquefied Natural gas (LNG), pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di beberapa kapal, penggunaan energy substitution shore connection di port terminal, penggunaan bahan bakar alternatif methanol, dan uji coba penggunaan compressed natural gas (CNG) sebagai bahan bakar terbarukan”, ungkap Slamet Harianto.

Penerapan Dual Fuel LNG pada armada Tugboat Transko Rajawali mampu mereduksi 100% Gas SOx (sulfur oksida). Untuk PLTS yang dipasang Kapal Transko Pari dan FC Dwipangga mampu menghemat penggunaan BBM sebesar 54,24 KL/ year to date (ytd) Juni 2024. Selain itu, penggunaan Energy Substitution Shore Connection di 3 Port Terminal mampu menciptakan efisiensi sebesar Rp1 Miliar/ ytd Juni 2024.

Direktur Utama PTK, I Ketut Laba mengungkapkan hingga Juni 2024, sederet aktivitas penerapan teknologi hijau yang dilakukan PTK mampu mereduksi 410 Ton Gas Karbon Dioksida (CO2).

“PTK 100% mendukung program pemerintah mencapai net zero emission di tahun 2060. Kami ingin menjadi pemimpin dalam sektor bisnis jasa marine yang menjalankan bisnis dengan penerapan inovasi teknologi hijau. Dengan menyediakan kapal, jasa marine, serta shorebase dan kantor yang operasionalnya menggunakan green energy, PTK terus menerus melakukan program penurunan konsumsi BBM dan transisi ke bahan bakar ramah lingkungan.” pungkas I Ketut Laba.

Tentang PT Pertamina Trans Kontinental (PTK)

PT Pertamina Trans Kontinental (“PTK”) didirikan pada tanggal 9 September 1969 dengan nama PT Pertamina Tongkang dan berganti  nama  menjadi  PT  Pertamina  Trans  Kontinental pada  29  November  2011.  PTK  merupakan  Anak  Usaha  dari  PT Pertamina International Shipping (PIS) bagian dari Subholding Integrated Marine Logistic (IML) yang berpengalaman dalam bisnis Pelayaran, Jasa Maritim, Kepelabuhanan dan Logistik dengan bisnis yang didukung oleh Region / Area Kerja yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mengelola 104 pelabuhan Pertamina serta 370 armada kapal yang terus bertransformasi dan tumbuh menjadi perusahaan jasa maritim yang terintegrasi dengan skala global.

Baca Juga: RUPST Tahun Buku 2023, PTK Cetak Laba Rp1,05 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved