August
01
2023
     21:30

Indika Energy Catatkan Laba Bersih USD 89,8 Juta pada Semester 1 Tahun 2023

Indika Energy Catatkan Laba Bersih USD 89,8 Juta pada Semester 1 Tahun 2023
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati motor listrik ALVA pada ruang pamer ALVA di SCBD, Jakarta, Senin (30/1/2023). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/30/01/2023.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID -  Perusahaan investasi dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi, PT Indika Energy Tbk. (Perseroan) merilis Laporan Keuangan Konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada 31 Juli 2023 (6M 2023). Pada 6M 2023, Perseroan mencatatkan Laba Bersih sebesar US$ 89,8 juta atau menurun 55,2% dari US$ 200,7 juta pada periode 6M 2022. Sedangkan Laba Inti tercatat sebesar US$ 114,4 juta.

Sepanjang 6M 2023, Indika Energy membukukan Pendapatan US$ 1.673,2 juta, atau turun 13,7%. Penurunan pendapatan terutama berasal dari target volume produksi FY23 Kideco Jaya Agung (Kideco) yang turun menjadi 31 juta ton sesuai persetujuan Pemerintah, curah hujan yang tinggi, dan turunnya produktivitas kontraktor yang berdampak pada operasional pertambangan batubara di Kideco. Pada 6M 2023, volume penjualan batubara Kideco turun sebesar 11,7% menjadi 15 juta ton.

Dari volume tersebut, Kideco memasarkan 4,4 juta ton atau 29% di antaranya untuk pasar domestik, atau tetap melebihi Domestic Market Obligation (DMO) batubara sebesar 25%. Sementara itu, volume penjualan batubara untuk pasar ekspor mencapai 10,6 juta ton dengan negara tujuan China, India, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Akan tetapi, Kideco mencatat harga jual batubara yang relatif stabil di US$ 82,3 per ton pada 6M 2023 dibandingkan penurunan harga rata-rata batubara ICI-4 yang digunakan sebagai benchmark yaitu sebesar 17,9% menjadi US$ 70,5 per ton pada 6M 2023 dari US$ 85,9 per ton pada 6M 2022.

Indika Indonesia Resources mencatat penurunan pendapatan sebesar 27,0% menjadi US$ 275,4 juta pada 6M 2023 dari periode yang sama sebelumnya sebesar US$ 377,3 juta, didorong oleh penurunan volume perdagangan batubara menjadi 1,7 juta ton dan penurunan harga jual batubara sebesar 1,9% menjadi US$ 72,6 per ton.

Akan tetapi, pendapatan Multi Tambang Jaya Utama (MUTU) meningkat 19,2% menjadi US$ 146,8 juta yang didorong oleh kenaikan volume penjualan batubara sebesar 54,1% menjadi 1 juta ton dengan harga jual rata-rata batubara sebesar US$ 148,1 per ton.

Tripatra mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 5,1% menjadi US$ 127,2 juta pada 6M 2023 akibat dari menurunnya pendapatan dari proyek BP Tangguh sebesar 12,2% menjadi US$ 105,0 juta.

Namun demikian, perusahaan logistik terintegrasi Interport Mandiri Utama (Interport) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 239,7% menjadi US$ 57,0 juta pada 6M 2023, dimana US$ 13,9 juta di antaranya berasal dari usaha logistik laut Cotrans sebesar US$ 34,2 juta dan terminal penyimpanan bahan bakar Kariangau Gapura Terminal Energi (KGTE) sebesar US$ 13,9 juta pada 6M 2023.

Sebagai hasilnya, secara konsolidasi Indika Energy mencatat Laba Kotor 6M 2023 sebesar US$ 349,9 juta, atau turun sebesar 47,7% dibandingkan 6M 2022. Marjin Laba Kotor Perseroan juga turun dari 34,5% menjadi 20,9% pada 6M 2023 yang terutama disebabkan oleh tarif pajak royalti batubara bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang lebih tinggi.

Sementara itu, Beban Penjualan, Umum dan Administrasi meningkat sebesar 28,7% menjadi US$ 119,2 juta pada 6M 2023 dibandingkan US$ 92,6 juta pada 6M 2022.

Perseroan membukukan Laba Bersih Periode Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$ 89,8 juta pada 6M 2023 atau menurun 55,2% dari US$ 200,7 juta pada periode 6M 2022. Perseroan juga mencatatkan Laba Inti* sebesar US$ 114,4 juta pada 6M 2023, atau turun sebesar 52,4% dibandingkan dengan US$ 240,6 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perseroan mencatat realisasi belanja modal (capital expenditure/ capex) pada 6M 2023 adalah sebesar US$ 70,9 juta dimana US$ 5,7 juta di antaranya adalah untuk Indika Indonesia Resources, dan Kideco sebesar US$ 3,4 juta. Pada bisnis baru non-batubara, capex terutama digunakan untuk sektor mineral (terutama untuk proyek Awakmas) sebesar US$ 39,1 juta, IMG sebesar US$ 6,0 juta, dan Indika Nature sebesar US$ 5,3 juta.

Azis Armand, Vice President Director dan Group CEO Indika Energy, menuturkan bahwa sepanjang 6M 2023 Indika Energy semakin meningkatkan performa Environmental, Social and Governance (ESG) dan memperkuat diversifikasi di sektor non-batubara – termasuk dalam bidang energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, dan nature-based solutions.

“Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk melakukan transisi energi nasional, dan selaras dengan aspirasi kami untuk mencapai netral karbon atau net-zero pada tahun 2050. Pada tahun 2022, Indika Energy mencatat penurunan emisi scope 1 dan 2 sebesar 14,0%. Selain itu, Indika Energy berkomitmen untuk terus mengembangkan investasi di sektor non-batubara,” tutur Azis.

Pada 27 Mei 2023, Indika Energy melalui anak usahanya IMG telah meluncurkan kendaraan roda dua elektrik kedua, bernama ALVA Cervo. Model baru yang mengusung konsep sporty ini memiliki beberapa peningkatan dari ALVA One seperti top speed 103 kph dan driving range yang bisa mencapai hingga 125 km. Untuk memperkuat pemasaran, saat ini IMG telah mengoperasikan dua experience centers di SCBD (Jakarta) dan Kuta (Bali) dan akan segera membuka empat outlet lagi di Kelapa Gading (Jakarta), Surabaya, Bandung, dan Semarang.

SEKILAS INDIKA ENERGY

PT Indika Energy Tbk. (Indika Energy) adalah perusahaan investasi terdiversifikasi terkemuka di Indonesia. Portofolio Indika Energy terdiri dari berbagai bisnis dengan peluang pertumbuhan yang kuat, termasuk Energi – produksi batubara (PT Kideco Jaya Agung, PT Multi Tambangjaya Utama), perdagangan batubara (Indika Capital Investment Pte. Ltd.), EPC minyak dan gas (PT Tripatra Multi Energi, PT Tripatra Engineers & Constructors, PT Tripatra Engineering); Logistik dan Infrastruktur – pelabuhan & logistik (PT Indika Logistic & Support Services, PT Kuala Pelabuhan Indonesia), penyimbapan bahan bakar (PT Kariangau Gapura Terminal Energi), PLTU (PT Cirebon Electric Power dan PT Prasarana Energi Cirebon); Mineral – pertambangan emas (Nusantara Resources Limited), perdagangan nikel (PT Rockgeo Energi Nusantara); Bisnis Hijau – solusi berbasis alam (Indika Nature), energi terbarukan (PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya), kendaraan listrik (PT Ilectra Motor Group, PT Mitra Motor Group); Digital – solusi IT (PT Xapiens Teknologi Indonesia); Others – industri kesehatan (PT Indika Medika Nusantara, PT Bioneer Indika Group).

Baca Juga: Laba Bersih Indika Energy (INDY) Tergerus 55,21% di Semester I-2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved