July
31
2024
     15:29

BUKALAPAK (BUKA) Mengumumkan Kinerja Keuangan Kuartal Kedua 2024 yang Tidak Diaudit

BUKALAPAK (BUKA) Mengumumkan Kinerja Keuangan Kuartal Kedua 2024 yang Tidak Diaudit
ILUSTRASI. Wahyu Prasetia, Mitra Bukalapak asal Bekasi. Bisnis Online to Offline (O2O) menjadi penyumbang terbesar dari pendapatan grup BUKA sebesar 50% di paruh pertama 2024.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Bukalapak (BUKA) hari ini mengumumkan kinerja keuangan tidak diaudit untuk kuartal kedua yang berakhir pada 30 Juni 2024.

“Meski kuartal kedua ini relatif lebih statis, kami puas dengan kinerja kami di paruh pertama tahun ini. Adanya kenaikan margin kontribusi per kuartal sebesar 30% dan take rate yang kuat – yang telah melampaui 3% secara rata-rata untuk pertama kalinya – adalah sesuatu yang menggembirakan,” kata Teddy Oetomo, Presiden Bukalapak.

Pendapatan yang dilaporkan tumbuh sebesar 6% di kuartal kedua 2024 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dengan divisi Marketplace memberikan pertumbuhan yang sangat baik sebesar 26% selama kuartal tersebut.

Pertumbuhan ini didorong oleh keberhasilan berkelanjutan pada divisi gaming. Divisi Online to Offline (O2O) mengalami pertumbuhan 17% pada paruh pertama tahun 2024 apabila dibandingkan untuk periode tahun-ke-tahun, yang didorong oleh peningkatan ragam produk dan layanan yang lebih luas untuk para Mitra.

73% dari TPV kuartal kedua 2024 perusahaan berasal dari luar wilayah Tier 1 Indonesia, di mana kami terus melihat pertumbuhan yang kuat dalam penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi di kalangan toko ritel mikro offline. Bisnis O2O mewakili 50% dari pendapatan grup BUKA di paruh pertama 2024.

Margin kontribusi keseluruhan BUKA, yang dihitung sebagai laba kotor setelah biaya penjualan dan pemasaran (S&M), meningkat dari Rp124 miliar di kuartal pertama tahun 2024 menjadi Rp162 miliar di kuartal kedua tahun 2024. Margin kontribusi O2O sebagai persentase dari TPV tetap stabil di 0,13%, namun ada peningkatan signifikan sebesar 20 bps untuk margin kontribusi Marketplace menjadi 0,77% pada kuartal kedua 2024.

Mengulangi kesuksesan kinerja kuartal pertama merupakan sebuah tantangan dengan adanya bulan Ramadan yang secara khusus mempengaruhi pendapatan O2O. Ramadan yang jatuh di bulan Maret merupakan periode dengan kenaikan tingkat pembelanjaan dan dicatatkan pada kuartal pertama tahun ini. Namun masa perayaan Idul Fitri di akhir bulan Ramadan yang diikuti oleh 2 minggu musim liburan cenderung mengalami penurunan tingkat belanja.

Meskipun begitu, secara keseluruhan pendapatan meningkat 11% di paruh pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu dengan take rate lebih dari 3%. Kinerja Marketplace yang kuat di kuartal kedua didorong oleh divisi gaming selama periode Idul Fitri dengan take rate yang naik hingga 3,5%.

Kenaikan tersebut merupakan hal positif untuk periode jangka pendek, namun sulit untuk dipertahankan  di sepanjang sisa tahun ini. Kami mencatat adanya penurunan di kalangan konsumen mass market pada kuartal kedua, namun bukti terus menunjukkan bahwa ini tetap merupakan model bisnis yang baik. Kami terus berinvestasi pada peluang pertumbuhan yang akan meningkatkan skala bisnis dan mendorong pendapatan serta margin di tahun-tahun mendatang.

Dengan adanya 4 divisi kami (Mitra, mobile & konsol game, ritel O2O, dan layanan keuangan), menciptakan value for money dan layanan yang sangat baik untuk para pelanggan adalah hal yang krusial. Kami terus berinvestasi dan menginovasi consumer value proposition kami melalui pilihan produk yang lebih luas, pengalaman pengguna di dalam aplikasi yang memuaskan, serta opsi-opsi metode pengiriman yang dapat diandalkan.

Penting bagi kami untuk terus menjaga disiplin biaya yang baik. Ada normalisasi dalam G&A pada kuartal kedua yang kembali ke tingkat pada kuartal kedua tahun 2023. Investasi teknologi adalah komponen kunci karena kami terus mendorong efisiensi biaya dan mengurangi waktu eksekusi transaksi.

BUKA juga memiliki posisi modal yang kuat dengan Rp19 triliun dalam bentuk kas, setara kas, dan investasi likuid yang mencakup obligasi pemerintah dan reksa dana per 30 Juni 2024. Neraca yang kuat mendukung kami untuk berinvestasi dalam inovasi, memperluas pasar, mendiversifikasi lini produk, dan meningkatkan skala operasi di waktu yang tepat.

“Kesabaran dan ketekunan terus menjadi landasan berkelanjutan jajaran manajemen. Kemampuan untuk menyelaraskan pertumbuhan ini dengan pengembangan infrastruktur yang diperlukan telah membawa BUKA menjadi perusahaan dengan fondasi yang kuat, sehingga menjadi lebih baik, lebih kuat, dan lebih terdiversifikasi.

Profitabilitas terus diprioritaskan di atas pertumbuhan langsung. Menghasilkan pertumbuhan yang menguntungkan dan berkelanjutan dalam jangka panjang serta menciptakan nilai nyata sambil mengoptimalkan operasi kami dan mempertahankan disiplin keuangan kami adalah fokus utama tim manajemen di tahun-tahun mendatang,” kata Teddy Oetomo.

Tentang Bukalapak

BUKA adalah grup perusahaan berbasis teknologi dan super enabler teknologi untuk mendukung transformasi UMKM di Indonesia serta berbagai vertikal bisnis.
 
Berpegang teguh pada tujuan awal kami untuk memberdayakan UMKM, kini kami melayani ratusan juta pengguna serta puluhan juta UMKM di tanah air. Sebagai perusahaan teknologi Indonesia pertama yang terdaftar di bursa, fokus kami adalah menggunakan teknologi untuk mendukung kebutuhan gaya hidup digital saat ini bagi para UMKM serta masyarakat Indonesia secara umum melalui berbagai vertikal, dari marketplace, finance dan fintech, offline to online, hingga merchant solutions.
 
Dengan memanfaatkan lebih dari satu dekade inovasi teknologi yang diperuntukkan bagi konsumen dan pemilik bisnis di Indonesia, BUKA adalah tech enabler dan pendorong transformasi digital di Indonesia.

Baca Juga: Bukalapak Membukukan Rugi Bersih Rp 752 Miliar di Semester I-2024

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved