May
09
2023
     09:53

Berlari Ratusan Kilometer Kumpulkan Donasi untuk Sektor Edukasi

Berlari Ratusan Kilometer Kumpulkan Donasi untuk Sektor Edukasi
ILUSTRASI. kiri ke kanan: Gatot Sudariyono, Carla Felany, dan Direktur Utama Royston Advisory Indonesia Affan Alamudi menyerahkan donasi kepada Penggagas Sekolah Hijau Lestari, Prapti Wahyuningsih

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Acara lomba lari ultra marathon tahunan Binloop Ultra 120K ke-enam telah sukses diselenggarakan pada 5-7 Mei 2023. Sesuai namanya, Binloop Ultra ini memanfaatkan rute Bintaro Loop di area Bintaro Jaya, Tanggerang Selatan yang memiliki panjang loop (putaran) 12km, yang bermula dari Ruko Kebayoran Square menuju Graha Raya, putar balik menyusuri Jalan Boulevard Bintaro Jaya, melewati Bintaro Jaya Xchange Mall, dan kembali lagi ke Kebayoran Square.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, terdapat 4 kategori yang dipertandingkan yaitu 200km, 120km, 60km, dan 12km. Untuk katagori tertinggi yaitu 200km atau 16 loop, peserta melakukan start pada pukul 20:00 hari Jumat 5 Mei 2023 dengan cut off time 40 jam yang berarti untuk menjadi finisher peserta harus menyelesaikan lomba sebelum jam 12:00 hari Minggu 7 Mei 2023.

Tahun ini ada hal menarik, dimana dua perlari yang ikut dalam Binloop Ultra yaitu Gatot Sudariyono dan Carla Felany melakukan penggalangan dana dengan “menjual setiap km” lari yang dilakukan sebesar Rp 250.000 per km nya.

Semua dana yang terkumpul kemudian disumbangkan ke Sekolah Hijau Lestari (SHL), sebuah wadah pendidikan non-formal di Desa Pasir Angling, Lembang, Bandung.

Gatot mengungkapkan penggalangan dana kali ini dilakukan untuk membantu meningkatkan kualitas guru dan prasarana pembelajaran di SHL. “Kami sangat mengapresiasi apa yang sudah dijalankan oleh Ibu Prapti Wahyuningsih dan rekan-rekan di Lembang.

Kehadiran lembaga pendidikan seperti SHL sangat penting untuk meningkatkan standar pendidikan di daerah-daerah yang masih tertinggal,” ujar Gatot.

Dalam sebuah Ultra Marathon, para pelari sering kali harus berhadapan dengan hal-hal yang tidak terduga sebelumnya, yang bisa menyebabkan mereka gagal menyelesaikan perlombaan. Untuk memitigasi hal tersebut dan menjaga komitmen terhadap para donatur, Gatot turut menggandeng Carla Felany. “Saya mengajak Carla dalam aksi ini karena ia adalah pelari yang juga berpengalaman dalam menggalang dana untuk aksi kemanusiaan. Di sini kami saling mem-back-up satu sama lain agar kilometer yang kami janjikan dapat terpenuhi,” jelas Gatot.

Salah satu pihak donatur yang “membeli km” tersebut, Royston Advisory Indonesia (RAI) memberikan donasi sebesar Rp 100.000.000 melalui kegiatan Royston Komunikasi Inspirasi Berbagi atas pencapaian yang dilakukan oleh kedua pelari tersebut. Royston adalah perusahaan yang bergerak dibidang Public Affairs, Strategic Communications & Market Entry Advisory Services.

Direktur Utama Royston Advisory Indonesia Affan Alamudi mengungkapkan Royston sangat senang dapat berkontribusi dalam kegiatan penggalangan dana yang dilakukan oleh Gatot dan Carla bagi SHL.

Kontribusi yang dilakukan Royston sejalan dengan semangat perusahaan untuk terus berkembang dan memberikan manfaat terhadap pertumbuhan sektor pendidikan di Indonesia.

“Sebagai sebuah perusahaan, Royston berkomitmen untuk mengedepankan kontribusi dan kolaborasi untuk membangun berbagai sektor di Indonesia, termasuk juga sektor pendidikan. Kegiatan olahraga yang diikuti dengan penggalangan dana ini merupakan kesempatan bagi kami untuk dapat menyebarluaskan semangat berbagi dengan dunia pendidikan yang kami harapkan dapat juga diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya,” jelas Affan.  

Penggagas SHL, Prapti Wahyuningsih, mengapresiasi penggalangan dana yang dilakukan oleh kedua pelari. “Kami mengapresiasi penggalangan dana yang dilakukan oleh Bapak Gatot dan Ibu Carla serta berterima kasih kepada para donatur. Kami yakin sumbangan ini dapat membantu kami menghadirkan pendidikan universal yang bermutu dan berguna untuk anak-anak di Pasir Angling,” ujar Prapti.

Sekolah Hijau Lestari adalah sebuah wadah pendidikan non-formal (alternatif) yang berada di kawasan Desa Pasir Angling, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, sejak 2007. Sekolah ini digagas oleh Prapti Wahyuningsih bersama masyarakat setempat dan diharapkan menjadi sebuah alternatif untuk memberikan keterampilan kehidupan dan menanamkan pesan cinta lingkungan terhadap anak-anak.

Baca Juga: Momentum Hari Pendidikan Nasional, Julo Serahkan Donasi Rp 100 Juta ke Unicef

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini

Batasi Gula dan Garam untuk MPASI

19 DESEMBER 2024 / 17:05 WIB

2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved