June
24
2022
     20:56

Ambulans Indonesia dapat Izin Operasional dari Hilal Ahmar, Jadi Contoh Negara Lain

Ambulans Indonesia dapat Izin Operasional dari Hilal Ahmar, Jadi Contoh Negara Lain
ILUSTRASI. Koordinator ambulans dr. Mamang Bagiansyah, Spesialis Penyakit Dalam, mengatakan bahwa saat ini 10 ambulans operasional yang digunakan di sektor Makkah sudah mendapatkan sertifikasi Hilal ahmar.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Menjelang puncak haji, semua ambulans yang dipakai untuk operasional di masa armuzna harus mendapatkan izin operasional yang dikeluarkan Hilal Ahmar. Sertifikasi dikeluarkan bagi kendaraan yang memenuhi baik syarat fisik maupun fungsi. Sertifikasi ini ditandai dengan penempelan sticker pada ambulans.

Koordinator ambulans dr. Mamang Bagiansyah, Spesialis Penyakit Dalam, mengatakan bahwa saat ini 10 ambulans operasional yang digunakan di sektor Makkah sudah mendapatkan sertifikasi Hilal ahmar.

“Dua hari kemarin kami diperiksa di Hilal Ahmar. Alhamdulillah memenuhi syarat. Artinya ambulans kita, utamanya nanti ketika puncak armuzna, dapat beroperasional di daerah Masyair (Arafah- Muzdalifah- Mina), karena yang boleh masuk adalah Ambulans yang punya sertifikat itu” ucap dr. Mamang.

Syarat fisik yang harus dilengkapi diantaranya adalah usia kendaraan tidak boleh lebih dari 5 tahun. Sementara syarat fungsi yang harus dipenuhi lanjut dr. Mamang, diantaranya adanya kelengkapan seperti tas emergency, tas tabung oksigen besar dan kecil. Main strecher, stretcher lipat, alat suction, tensi, obat obat, DC shock, obat obatan, intubasi, stick gula darah, kasa, hand scone, masker, manset dan ambulans bag, dan sebagainya.

“Ada spinal board juga, Papan untuk angkat pasien dengan cedera spinal, ada untuk head imobilizer. Kurang lebih 60 item yang harus kita penuhi” ucap dr. Mamang.

Salah satu negara yang diminta untuk mencontoh Indonesia adalah negara Maroko

“kebetulan ada negara lain, Maroko yang melakukan sertifikasi bersam Indonesia. Mereka ada 3 ambulans, itu belum lulus,sampai ditunjukkan ambulans kita. Alhamdulillah jadi contoh” ucap dr. Mamang.

Selama fase Armuzna, ambulans akan digunakan sebagai operasional untuk mobilisasi pasien baik di pos kesehatan di arafah, muzdalifah maupun mina

“Di arafah misalnya, ada pos2 kesehatan, begitu ada masalah kesehatan jemaah, mobilisasi di situ untuk emnjemput pasien, dibawa ke KKHI atau untuk rujukan ke RSAS” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved