October
06
2023
     19:46

8 Jenama Modest Fashion Indonesia Cetak Transaksi Potensial USD 2 Juta di Korsel

8 Jenama Modest Fashion Indonesia Cetak Transaksi Potensial USD 2 Juta di Korsel
ILUSTRASI. Kemendag memperkenalkan produk modest fashion Indonesia kepada masyarakat Korea Selatan melalui kegiatan Festival Indonesia yang diselenggarakan pada 28?29 September 2023 di Gwanghwamun, Seoul, Korea Selatan.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Kementerian Perdagangan memperkenalkan produk modest fashion Indonesia kepada masyarakat Korea Selatan melalui kegiatan Festival Indonesia yang diselenggarakan pada 28—29 September 2023 di Gwanghwamun, Seoul, Korea Selatan. Pada acara ini, produk modest fashion dari delapan jenama Indonesia berhasil mencetak transaksi potensial sebesar USD 2 juta atau senilai Rp29,44 miliar yang terdiri atas transaksi riil business to consumer (B2C) dan nota kesepahaman (MoU) pengembangan modest fashion di Korea.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi pada kesempatan terpisah mengatakan, Festival Indonesia 2023 yang diikuti delapan jenama modest fashion Indonesia merupakan salah satu rangkaian kegiatan Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024.

“Keikutsertaan jenama modest fashion Indonesia di Festival Indonesia 2023 bertujuan mempromosikan modest fashion Indonesia ke mancanegara secara masif. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Kemendag dalam membangun jejaring modest fashion Indonesia di pasar internasional,” ungkap Didi.

Direktur Pengembangan Jasa dan Produk Kreatif Miftah Farid pada kesempatan terpisah menuturkan, Kemendag berkomitmen terus mendorong peningkatan ekspor modest fashion Indonesia. “Jenama modest fashion Indonesia memiliki potensi yang besar untuk bisa memasuki pasar ekspor. Setelah pameran selesai, kita akan terus melakukan penjajakan kerja sama antara jenama Indonesia dengan calon buyer dari Korea Selatan,” ujarnya.

Miftah menyampaikan, selama pelaksanaan berlangsung, delapan jenama modest fashion Indonesia berupaya menjalin kerja sama dengan desainer lokal korea, butik lokal di Korea, pelaku usaha Korea, Halal Association Korea Selatan, dan Global Asosiasi Indonesia.

“Kita perlu memperhatikan berbagai hal, antara lain desain dan ukuran yang perlu disesuaikan dengan selera pasar, kualitas produk, serta penetapan harga. Hal ini menjadi unsur penting agar produk lebih berdaya saing. Gaya masyarakat Korea Selatan menyukai warna-warna halus dengan dominasi hitam dan putih. Gaya modest fashion Indonesia yang sederhana dan siap dipakai tentunya dapat menjadi keunggulan untuk menarik masyarakat Korea Selatan,” urai Miftah.

Miftah menjelaskan, delapan jenama yang ditampilkan pada Festival Indonesia 2023 adalah peserta inkubasi kegiatan JMFW binaan Kementerian Perdagangan yang berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yaitu Apikmen, Arabelle Scarf, Archipelago Texture, Aruna Creative, Fatih Indonesia, Gitaratna, Jenna&Kaia, dan Resine & Bouton.

Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report tahun 2022, konsumsi pasar muslim dunia terhadap produk modest fashion dan fesyen muslim pada 2025 diprediksikan sebesar USD 375 miliar. Nilai ini meningkat 6,1 persen jika dibandingkan tahun 2021 yang sebesar USD 295 miliar.

Menurut Miftah, selama dua dekade terakhir, budaya Korea Selatan telah berkembang pesat dan meluas secara global melalui ‘Korean Wave’ yang identik dengan musik, drama, fesyen, dan kuliner. Kuatnya budaya K-Pop dan selebritas Korea Selatan turut membawa nama harum budaya Korea Selatan termasuk dari sektor fesyen yang mendunia.

Salah satu yang menjadi efek dari keberhasilan ‘Korean Wave’ adalah banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Korea Selatan. Dengan terus bertambahnya wisatawan asing yang berkunjung, Pemerintah Korea Selatan pun secara aktif dan inovatif mengembangkan pariwisata. Salah satu peluang yang dimanfaatkan adalah wisata halal.

Menurut laporan Korea Tourism Organization, negara-negara muslim yang berkunjung ke Korea Selatan antara lain Indonesia, Malaysia, Timur Tengah, Kazakhstan, Uzbekistan, Turki, Iran, Pakistan, dan Bangladesh.

“Pemerintah Korea Selatan dapat memanfaatkan peluang tersebut. Mereka melakukan sebuah inovasi terbaru untuk mengembangkan sektor pariwisata dengan mempromosikan slogan “Muslim Friendly Korea”. Untuk itu, hal ini menjadi salah satu peluang bagi modest fashion Indonesia di Korea Selatan,” tambah Miftah.

Festival Indonesia 2023

Kegiatan Festival Indonesia 2023 merupakan acara tahunan yang dilaksanakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul. Pada 2023, kegiatan Festival Indonesia menjadi sangat istimewa karena sekaligus memperingati 50 tahun hubungan Indonesia dan Korea. Pada pameran ini, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Perwakilan Perdagangan di Korea Selatan membawa 32 pelaku usaha termasuk pelaku usaha hasil inkubasi JMFW.

“Festival Indonesia 2023 bertujuan mempromosikan Indonesia dari sisi budaya melalui pertunjukan seni, budaya, dan ekonomi dengan pameran produk barang dan jasa dari Indonesia,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto.

Turut hadir Dewan Kerajinan Nasional Provinsi Jawa Timur, Dewan Kerajinan Nasional Kota Metro Provinsi Lampung, dan Pusat Belanja Bangka Snack yang didukung oleh DPRD Kota Bangka.

Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen, Kemenparekraf Yuke Sri Rahayu menyampaikan, Festival Indonesia 2023 mampu menjaring lebih dari 7.000 pengunjung dengan target masyarakat Indonesia, masyarakat Korea Selatan, serta turis asing. Menurutnya, hal ini harus dijadikan sebagai kesempatan untuk memperkenalkan produk fesyen Indonesia kepada masyarakat Korea Selatan.

“Selain warga lokal yang sangat mengerti fesyen, potensi wisatawan muslim ini juga cukup besar, mengingat Korea Selatan masuk di daftar 20 negara paling banyak dikunjungi di dunia. Festival Indonesia 2023 diharapkan mampu menjadi salah satu wadah promosi efektif tidak hanya bagi pariwisata, tetapi juga modest fashion Indonesia,” kata Yuke.

Selain itu, lanjut Yuke, saat ini masyarakat Indonesia yang menetap untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan berjumlah hampir 50 ribu jiwa. “Artinya, kegiatan Festival Indonesia 2023 di Korea Selatan ini merupakan pangsa pasar potensial untuk produk dari Indonesia,” imbuh Yuke.

Atase Perdagangan Seoul Eko Prilianto mengungkapkan, Festival Indonesia 2023 digelar di Gwanghwamun Square atau area wisata di pusat kota yang menjadi salah satu destinasi wisatawan. “Harapannya, pameran ini juga dapat menjaring buyer yang berkunjung. Pada Festival 2023, ditampilkan pula beberapa penampilan dari budaya Indonesia mulai dari konser musik, pencak silat, tari, gamelan, dan penampilan lainnya untuk dapat menarik pengunjung,” jelas Eko.

Tidak hanya fesyen, lanjut Eko, Festival Indonesia 2023 juga memamerkan berbagai produk Indonesia, misalnya makanan, kriya, dan aksesori. Kegiatan ini juga menampilkan berbagai kebudayaan Indonesia mulai dari tarian khas Indonesia, Reog Ponorogo, serta penampilan musik dari Ghea Youbi dan Deddy Lisan.

Salah satu perwakilan jenama modest fashion Indonesia yang ikut pada pameran, CCO Jenna & Kaia, Lira Krisnalisa, juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah yang sudah memfasilitasi kegiatan ini. “Terima kasih kepada Kemendag dan Kemenparekraf untuk kesempatannya kepada Jenna & Kaia pada kegiatan ini. Semoga ini menjadi langkah awal Jenna & Kaia untuk bisa go international,” ungkapnya.

Baca Juga: Delapan Jenama Fesyen Indonesia Tampil di L'adresse Trade Showroom-Paris Fashion Week

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved