December
11
2023
     17:30

15 Pemuda dari 5 Negara Berhasil Menjadi Juara di Ajang Young Social Entepreneurs

15 Pemuda dari 5 Negara Berhasil Menjadi Juara di Ajang Young Social Entepreneurs
ILUSTRASI. Enam tim wirausaha sosial dari lima negara berhasil menjadi pemenang dalam Program Global Young Social Entrepreneurs (YSE) tahun ini yang diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF). Tim-tim tersebut diwakili oleh 15 pemuda dari China, India, Indonesia, Laos, dan Singapura.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Enam tim wirausaha sosial dari lima negara berhasil menjadi pemenang dalam Program Global Young Social Entrepreneurs (YSE) tahun ini yang diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF). Tim-tim tersebut diwakili oleh 15 pemuda dari China, India, Indonesia, Laos, dan Singapura.

Mereka mempresentasikan ide bisnis terbaik yang membahas masalah sosial dan lingkungan termasuk layanan kesehatan mental, konservasi air, pernyediaan keterampilan dan teknologi untuk masyarakat yang kurang terlayani, dan pemberdayaan perempuan.

Program Global YSE juga mendapatkan dukungan pembimbingan tingkat tertinggi dalam 14 tahun sejarahnya.

Sebanyak 82 mentor sukarelawan menghabiskan lebih dari 330 jam membimbing tim peserta tahun ini, meningkat 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Bimbingan bersama para mentor dimulai pada Lokakarya YSE Global 2023 yang diselenggarakan pada tanggal 7 hingga 10 Juni. Mentor-mentor itu terdiri dari para professional bisnis dan wirausahawan sosial yang sudah sukses, dan mereka membantu 46 tim tersebut untuk memperkuat fondasi dan strategi bisnis mereka.

Selanjutnya, sebanyak 15 tim dari lokakarya bulan Juni melaju ke tahap berikutnya dari program ini dan kemudian dibimbing oleh satu hingga tiga mentor dari bulan Juli hingga Oktober. Para mentor sukarelawan itu terdiri dari konsultan bisnis terkemuka dari McKinsey & Company, Temasek International, Bain & Company, dan para professional di bidang industri lain.

Selama fase empat bulan tersebut, para mentor sukarelawan memainkan peran penting dalam membimbing para peserta dalam menjalankan wirausaha sosial. Mereka juga membantu mempersiapkan tim-tim untuk mengikuti acara yang disebut Pitching for Change, yang dijadwalkan diadakan pada bulan November, sebagai acara final dan penutupan YSE. Dalam acara itu, para tim mempresentasikan rencana bisnis mereka yang telah disempurnakan di hadapan panel juri untuk mendapatkan pendanaan.

Mahdiyyah Ardhina, salah satu anggota Rumah Briket dan peserta YSE 2023 dari Indonesia mengatakan: “YSE Global telah menjadi pelatihan intensif bagi tim kami karena kami masih baru dalam bidang usaha ini. Kami berterima kasih kepada para pembimbing atas pengalaman dan masukan mereka. Mereka sangat berjasa dalam beberapa bulan terakhir ini.

Mereka memberikan pengetahuan penting berdasarkan pengalaman profesional selama bertahun-tahun dan memberikan perspektif baru pada rencana bisnis kami.” Rumah Briket menciptakan solusi tanpa limbah yang memproses sampah organik dan non-organik dan mengubahnya menjadi briket arang dan paving block.

Dr Yoke Pean Thye, salah satu pendiri WISE, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk mewujudkan Asia Tenggara yang berkelanjutan dan berkeadilan, serta pembimbing untuk Rumah Briket, mengatakan: “Ini merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk mendukung tim Rumah Briket. Setelah mendapatkan manfaat dari lokakarya YSE Regional beberapa tahun yang lalu, saya berterima kasih atas kesempatan unutuk dapat kembali dan membantu Rumah Briket merefleksikan dan menyempurnakan model bisnis mereka.

Saya merasa tersentuh dan terinspirasi oleh semangat mereka untuk mengatasi krisis pengelolaan sampah di Indonesia, dedikasi mereka terhadap usaha sosial dan memberi manfaat bagi masyarakat, serta motivasi untuk belajar dan menantang diri mereka sendiri.”

Dia juga mendorong lebih banyak orang untuk mendaftar sebagai mentor di YSE Global. Dia berkata: “Ini adalah jalan yang berarti bagi orang-orang yang ingin berbagi pengalaman mereka dengan para pemuda yang sedang mencari tahu tentang perjalanan dampak sosial mereka.”

Bapak Lian Wee Cheow, Wakil Ketua SIF dan Juri Utama YSE Global 2023 mengatakan: “Bimbingan adalah komponen utama dari YSE Global. Para mentor YSE kami, yang merupakan pemimpin industri dengan pengalaman yang luas, telah meluangkan waktu mereka untuk membagikan keahlian dan jaringan mereka kepada para calon pemimpin perubahan. Hal ini memperluas wawasan para peserta muda kami yang berada di tahap awal dan kritis dalam perjalanan mereka sebagai wirausahawan sosial.”

Dia menambahkan: “Sejak tahun 2010, YSE Global telah membina jaringan yang terus berkembang, yang kini terdiri dari lebih dari 1.400 pemuda dari 43 negara, yang mewakili 674 wirausaha sosial. Dengan memberikan bimbingan, lokakarya pengembangan kapasitas, dan kesempatan belajar di tingkat regionaL, YSE mendukung para wirausahawan sosial pemula untuk memulai perjalanan mereka.”

Tim Pemenang Diumumkan di YSE Global 2023 – Pitching for Change
Enam dari 15 tim yang terpilih diumumkan sebagai pemenang saat mereka berkumpul secara virtual di Pitching for Change pada tanggal 17 November. Mereka dipilih berdasarkan dampak dan skalabilitas ide bisnis mereka, serta tingkat komitmen mereka. Mereka adalah (sesuai urutan abjad):

1.    Anubhuti Samiti (India)
2.    China House (China)
3.    HomePal (Singapura dan China)
4.    LeLao (Laos)
5.    ReservoAir (Indonesia)
6.    Rumah Briket (Indonesia)

Setiap tim pemenang mendapatkan dana hingga S$20.000 untuk meluncurkan atau meningkatkan usaha sosial mereka. Seorang mentor akan ditugaskan untuk membimbing mereka dalam menggunakan dana tersebut dan mendukung perkembangan mereka selama satu setengah tahun ke depan.

Bapak Eric Chua, Sekretaris Senior Parlemen, Kementerian Kebudayaan, Komunitas dan Pemuda, dan Kementerian Pembangunan Sosial dan Keluarga Singapura, menjadi tamu kehormatan pada acara tersebut. Dalam pidatonya, beliau memberikan pujian atas tekad para tim yang telah mengatasi masalah-masalah sulit dengan kreativitas dan ketangguhan.

Dia berkata: “Tim ini mengadvokasi tujuan-tujuan sosial yang sangat mereka pedulikan. Mereka mempresentasikan berbagai ide yang menarik – mulai dari akses ke layanan kesehatan mental, praktik berkelanjutan, kesetaraan pendidikan, dan dukungan untuk komunitas yang rentan.

Banyak yang menyuarakan dengan penuh semangat untuk menciptakan perubahan yang berarti dalam masyarakat. Saya merasa tersentuh dengan semangat mereka yang ingin melayani orang lain, serta dedikasi mereka dalam melihat melampaui kebutuhan mendesak untuk berinovasi memberikan solusi bagi masyarakat yang lebih luas. Ini bukanlah hal yang mudah.”

Bapak Lai Hoi Bing, salah satu pendiri HomePal dari Singapura, mengatakan: “YSE Global telah menjadi pengalaman yang positif dan bermanfaat yang berbeda dari yang lain. Klinik bisnis dan lokakarya pelatihan telah memberikan keterampilan dan pengetahuan yang relevan kepada tim saya seperti penggunaan model bisnis kanvas perusahaan sosial untuk menyempurnakan strategi masuk ke pasar dan penghitungan dampak sosial kami.

Kami berharap dapat menerapkan pembelajaran baru ini untuk mendorong wirausaha kami ke tingkat berikutnya. Kami berharap dapat meningkatakan usaha sosial kami dengan bantuan ini.” HomePal adalah perusahaan sosial dari Singapura dan China yang mendukung para lansia melalui pengembangan sistem Internet of Things (IoT) dengan menggunakan solusi pemantauan dan keamanan rumah yang menjaga privasi.

Manithip Vongphachanh, salah satu pendiri LeLao dari Laos, terinspirasi oleh tim YSE Global lainnya. Beliau berkata: “Program ini memperkenalkan saya pada jaringan global rekan-rekan yang berpikiran sama yang melakukan pekerjaan luar biasa untuk membuat perbedaan positif bagi masyarakat.

Bagian favorit saya dari program ini adalah ketika kami saling bertukar pikiran dan mempelajari fakta-fakta baru tentang komunitas kami masing-masing. Saya merasa tidak sendirian dan semakin terinspirasi untuk terus melanjutkan upaya kami dalam memberdayakan masyarakat yang rentan melalui fesyen ramah lingkungan."

Karyawan LeLao memproduksi produk fesyen yang terjangkau dan berkelanjutan yang didaur ulang dari limbah kain dan produknya dirancang untuk menampilkan warisan budaya Laos yang kaya.  

Program YSE Global bertujuan untuk menginspirasi, membekali, dan memungkinkan kaum muda dari berbagai negara untuk meluncurkan atau meningkatkan usaha sosial mereka di Singapura dan sekitarnya. Program ini diceritakan di media sosial dengan tagar #sifyse.

Tentang Singapore International Foundation

Singapore International Foundation menjalin hubungan untuk dunia yang lebih baik. Kami membangun hubungan yang berkelanjutan antara warga Singapura dan komunitas dunia, dan memanfaatkan persahabatan ini untuk memperkaya kehidupan serta melakukan perubahan positif. Pekerjaan kami didasarkan pada keyakinan bahwa interaksi lintas budaya memberikan wawasan yang memperkuat pemahaman.

Pertukaran ini menginspirasi tindakan dan memungkinkan kolaborasi untuk kebaikan. Program kami menyatukan orang untuk berbagi ide, keterampilan dan pengalaman di berbagai bidang seperti perawatan kesehatan, pendidikan, seni dan budaya, serta mata pencaharian dan bisnis. Kami melakukan ini karena kita semua dapat, dan harus melakukan bagian kita untuk membangun dunia yang lebih baik, dan sesuai dengan yang kita bayangkan; damai, inklusif, dan menawarkan peluang bagi semua.

Baca Juga: 15 Ide Bisnis Inovatif untuk Dampak Menonjol di Young Social Entrepreneurs Global2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved