January
05
2024
     15:04

Unika Atma Jaya Gelar Sidang Terbuka Program Doktor Psikologi

Unika Atma Jaya Gelar Sidang Terbuka Program Doktor Psikologi
ILUSTRASI. Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya langsungkan sidang terbuka program Doktor Psikologi pertama di tahun 2024, yaitu Dr. Rahmanto Kusendi pada Kamis (04/01), bertempat di Gedung Yustinus lantai 14, Kampus Semanggi, Jakarta.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Mengawali awal tahun, Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya langsungkan sidang terbuka program Doktor Psikologi pertama di tahun 2024, yaitu Dr. Rahmanto Kusendi pada Kamis (04/01), bertempat di Gedung Yustinus lantai 14, Kampus Semanggi, Jakarta.

Dr. Rahmanto Kusendi melakukan penelitian dan penulisan disertasi dengan judul “Pengaruh Modal Sosial dan Dukungan Sosial yang Dimediasi oleh Intensi terhadap Perilaku Pro-Lingkungan pada Pemukim Wilayah Padat Kumuh Pesisir Utara Jakarta.” Studi ini berfokus pada permukiman kumuh pesisir utara Jakarta, dengan ciri kepadatan bangunan sangat tinggi dalam luasan area terbatas dan memiliki permasalahan lingkungan berdampak pada kualitas pemukimnya.

“Tidak ada lingkungan kumuh, namun yang ada adalah perilaku kumuh yang membuat lingkungan menjadi rusak,” ujar Dr. Rahmanto Kusendi saat menjelaskan disertasinya pada Sidang Terbuka Program Doktor Psikologi, Unika Atma Jaya. Dr. Rahmanto juga menegaskan bahwa adanya lingkungan kumuh merupakan akibat dari perilaku kumuh yang dilakukan oleh masyarakat.

Maka intervensi perilaku menjadi sangat penting sebagai bagian dari penelitian disertasinya. Hal ini juga merupakan bagian dari program perilaku pro lingkungan pada pemukim wilayah padat kumuh pesisir utara Jakarta.

Penelitian ini dapat memberikan input sebagai peta awal pengambil keputusan, terutama pemerintah sebagai regulator kebijakan perkotaan, serta keterlibatan LSM dan masyarakat itu sendiri. Manfaat penelitian permukiman kumuh ini juga secara garis besar memberikan kontribusi model teori terbaru tentang perilaku penyebab langgengnya kawasan kumuh di perkotaan terutama pesisir utara Jakarta, dengan pendekatan teori psikologi dan keilmuan lain yang berhubungan agar didapat suatu saran kebijakan bagi pemangku kepentingan.

“Pada kenyataannya, penanganan permukiman kumuh masih berfokus pada intervensi fisik perbaikan bangunan, lingkungan, dan infrastruktur semata dengan mengabaikan faktor sosial dan psikologis perilaku manusia, potensi ekonomi, kebiasaan hidup serta budaya kehidupan pemukim. Hal tersebut menjadi faktor penyebab langgengnya permukiman kumuh perkotaan,” tambah Rahmanto Kusendi.

Lebih lanjut, dalam penelitiannya juga membuktikan bahwa modal sosial memiliki andil yang kuat untuk membentuk perilaku dengan keberpihakan dan berkelanjutan pada lingkungan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan termasuk pemerintah untuk melakukan pengembangan kebijakan pengelolaan lingkungan pesisir, serta memperlakukan lingkungan dengan baik sesuai dengan standar lingkungan yang ditetapkan menurut Peraturan Pemerintah RI No. 32 tahun 2009.

Dalam sidang tersebut, dengan promotor Prof. Dr. phil. Hana R. G. Panggabean, Psikolog menyampaikan bahwa penelitian ini sangat penting, dengan topik yang bermanfaat dalam kondisi sosial di Indonesia, terutama daerah kumuh. Hal ini juga sesuai dengan keunggulan Unika Atma Jaya pada tingkat Nasional dan Internasional terkait topik social responsibility.

Beberapa perilaku dengan keberpihakan pada lingkungan diantaranya seperti: (1) Efisiensi penggunaan energi dari peralatan hari-hari yang digunakan; (2) Meminimalkan penggunaan bahan bakar pada alat transportasi; (3) Meminimalkan limbah; (4) Recycling; (5) Mengurangi konsumerisme; serta (6) Aktif kontribusi melestarikan lingkungan.

Unika Atma Jaya sebagai institusi pendidikan yang menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mengharapkan agar hasil dari penelitian yang telah dilakukan di tengah masyarakat juga dapat bermanfaat bagi keberlangsungan perkembangan masyarakat, serta membantu pemerintah dalam membuat kebijakan publik.

Tentang Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Atma Jaya

Unika Atma Jaya yang berdiri tanggal 1 Juni 1960 kini memiliki 20 program studi sarjana (S1) dan 14 program Pascasarjana serta 4 Prodi Profesi. Berbagai penghargaan telah diraih antara lain tahun 2019 meraih kategori tertinggi pada bidang Social Responsibility dan Employability, serta bintang lima untuk kategori online learning pada tahun 2020, versi lembaga peringkat dunia berbasis di London, QS Stars.

Unika Atma Jaya memiliki tiga lokasi yaitu kampus, yaitu; Kampus Semanggi sebagai Center for Nation Development (pusat kajian Bisnis, Pemerintahan dan Masyarakat), Kampus Pluit sebagai Center for Health Development (pusat pendidikan Kedokteran dan Farmasi berkualitas internasional dan Rumah Sakit Atma Jaya), dan Kampus BSD sebagai Center for Human Development di BSD (pusat pengembangan dan pembentukan karakter mahasiswa sebagai penerus bangsa).

Baca Juga: Yayasan Atma Jaya Tetapkan Prof. Yuda Turana Pimpin Unika Atma Jaya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved