January
23
2024
     18:10

Keaslian Translinguistik dalam Wacana Fiksi: Perjalanan Narasi Multibahasa

Keaslian Translinguistik dalam Wacana Fiksi: Perjalanan Narasi Multibahasa
ILUSTRASI. Fakultas Pendidikan dan Bahasa (FPB) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya langsungkan sidang terbuka program Doktor Linguistik Terapan Bahasa Inggris pertama di tahun 2024, yaitu Dr. Munmun Gupta pada Selasa (16/01), bertempat di Gedung Yustinus lantai 13,Kampus Semanggi, Jakarta.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID -  Fakultas Pendidikan dan Bahasa (FPB) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya langsungkan sidang terbuka program Doktor Linguistik Terapan Bahasa Inggris pertama di tahun 2024, yaitu Dr. Munmun Gupta pada Selasa (16/01), bertempat di Gedung Yustinus lantai 13, Kampus Semanggi, Jakarta.

Dr. Munmun Gupta melakukan penelitian dan penulisan disertasi dengan judul “Translinguistic Authenticity in Fictional Discourse.” Studi ini melihat bagaimana keaslian translinguistik dalam wacana fiksi pada Antologi Rasa karya Ika Natassa, Our Lady of Alice Bhatti karya Mohammed Hanif, dan Lion City: Singapore and The Invention of Modern Asia karya Jeevan Vasagar. Karya-karya tersebut digunakan untuk mengungkap penggunaan translinguistik yang menambah keaslian karya penulis.

Sidang terbuka program Doktor Linguistik Terapan Bahasa Inggris dipimpin oleh Dekan FPB, Dr. Luciana, M.Ed., dengan Prof. Dr. Setiono Sugiharto sebagai promotor dan Yanti, Ph.D sebagai copromotor, serta Prof. Safnil Arsyad sebagai External Examiner, Prof. Dr. Bambang Kaswanti Purwo dan Dr. Engliana, M.Hum., sebagai Internal Examiner.

Dalam lanskap sastra yang terus berkembang, penulis terus mendorong batas-batas dalam bercerita untuk menciptakan dunia fiksi yang imersif dan autentik. Salah satu aspek menarik yang semakin menonjol adalah eksplorasi keaslian translinguistik, di mana penulis memasukkan berbagai bahasa ke dalam narasi mereka untuk memperkaya permadani budaya dalam wacana fiksi mereka.

“Buku Lion City menonjol karena penggabungan bahasa yang lebih beragam dan contoh transbahasa yang lebih luas. Hal ini menyoroti fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi bahasa, karena penulis secara kreatif memadukan elemen linguistik untuk menghasilkan narasi yang menarik dan kaya budaya yang dapat diterima oleh beragam khalayak,” ungkap Dr. Munmun Gupta dalam sidang terbuka.

Keaslian translinguistik melampaui batas-batas satu bahasa, mencakup keragaman linguistik yang melekat dalam dunia global kita. Para penulis yang menggunakan pendekatan ini merangkai berbagai bahasa secara mulus ke dalam narasi mereka, yang mencerminkan kekayaan linguistik di dunia nyata. Teknik ini meningkatkan keaslian karakter, latar, dan dialog, sehingga menawarkan pengalaman yang lebih mendalam kepada pembaca.

“Keaslian translinguistik memainkan peran penting dalam sastra, memungkinkan penulis menciptakan kerangka unik yang selaras dengan ideologi tertentu dan menetapkan posisi penulis secara jelas,” ucap Dr. Munmun Gupta.

Salah satu keuntungan utama dari keaslian translinguistik adalah kemampuannya untuk memperdalam pengembangan karakter. Bahasa adalah bagian integral dari identitas, dan dengan memasukkan bahasa asli karakter, penulis menghidupkan kepribadian mereka. Baik itu peralihan antarbahasa atau karakter dalam menavigasi lingkungan multibahasa, narasinya menjadi cermin kompleksitas pengalaman linguistik dunia nyata.

“Konsep ini berkontribusi pada lanskap budaya dan bahasa yang ingin dipotret oleh penulis, memungkinkan terciptanya representasi latar cerita yang jelas dan asli melalui penggunaan berbagai bahasa atau dialek. Pendekatan ini membenamkan pembaca dalam narasi dan meningkatkan keasliannya,” tambah Dr. Munmun Gupta.

Selain pengembangan karakter, keaslian translinguistik berkontribusi pada penggambaran latar yang jelas. Baik di kota metropolitan yang ramai maupun di desa terpencil dengan dialek yang unik, penggabungan berbagai bahasa memungkinkan penulis untuk menangkap esensi lanskap budaya yang beragam. Kekayaan linguistik ini tidak hanya menambah kedalaman pembangunan dunia tetapi juga menumbuhkan apresiasi yang lebih besar terhadap keragaman linguistik.

“Keaslian translinguistik juga mengintensifkan pengalaman emosional pada saat konflik dengan menggunakan bahasa atau dialek yang berbeda. Selain itu, penggunaan berbagai bahasa atau dialek untuk mendeskripsikan kata benda memungkinkan penulis menangkap interaksi bahasa yang rumit, sehingga menghasilkan representasi yang lebih bernuansa dan autentik dari dunia yang mereka bangun,” ujar Dr. Munmun Gupta.

Meskipun penyampaian cerita translinguistik menawarkan banyak manfaat, hal ini juga menghadirkan tantangan. Mencapai keseimbangan antara keaslian linguistik dan aksesibilitas pembaca bisa jadi rumit. Penulis harus mempertimbangkan keakraban pembacanya dengan berbagai bahasa dan memberikan konteks yang memadai untuk memastikan pemahaman tanpa mengorbankan keaslian narasi.

“Kesimpulannya, keaslian translinguistik adalah alat penting bagi penulis yang ingin menawarkan pengalaman yang lebih otentik dan mendalam kepada pembaca. Ini berkontribusi pada lingkungan budaya-linguistik dalam narasi, menghasilkan intensitas emosional, dan menangkap interaksi kompleks bahasa-bahasa yang ada di dunia,” tutup Dr. Munmun Gupta.

Menanggapi disertasi yang disampaikan, Prof. Dr. Setiono Sugiharto sebagai promotor menyampaikan, “penggunaan praktik keaslian translinguistik harus strategis, tidak hanya sekadar menyukai gaya penulisan translinguistik, tetapi dengan keaslian translinguistik dapat menambah inklusivitas cerita.”

Dengan memahami kompleksitas keragaman bahasa, penulis dapat menyusun cerita yang dapat diterima pembaca secara lebih mendalam, sehingga menumbuhkan pemahaman dan apresiasi yang lebih besar terhadap kekayaan bahasa dan budaya di seluruh dunia. Seiring dengan berkembangnya sastra, penulisan cerita dengan translinguistik menjadi bukti kemungkinan penggunaan bahasa yang tak terbatas dalam membentuk dunia yang kita ciptakan dalam sebuah karya sastra.

Unika Atma Jaya memiliki harapan besar agar penelitian yang dilakukan para mahasiswa baik jenjang Sarjana, Pasca Sarjana, maupun Doktoral dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Kedepannya sebagai institusi pendidikan, Unika Atma Jaya akan terus mendorong seluruh Civitas Akademika di dalamnya untuk melahirkan buah pemikiran yang inovatif, kreatif, dan bermanfaat.

Tentang Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Atma Jaya

Unika Atma Jaya yang berdiri tanggal 1 Juni 1960 kini memiliki 20 program studi sarjana (S1) dan 14 program Pascasarjana serta 4 Prodi Profesi. Berbagai penghargaan telah diraih antara lain tahun 2019 meraih kategori tertinggi pada bidang Social Responsibility dan Employability, serta bintang lima untuk kategori online learning pada tahun 2020, versi lembaga peringkat dunia berbasis di London, QS Stars.

Unika Atma Jaya memiliki tiga lokasi yaitu kampus, yaitu; Kampus Semanggi sebagai Center for Nation Development (pusat kajian Bisnis, Pemerintahan dan Masyarakat), Kampus Pluit sebagai Center for Health Development (pusat pendidikan Kedokteran dan Farmasi berkualitas internasional dan Rumah Sakit Atma Jaya), dan Kampus BSD sebagai Center for Human Development di BSD (pusat pengembangan dan pembentukan karakter mahasiswa sebagai penerus bangsa).

Baca Juga: Unika Atma Jaya Kolaborasi dengan Swiss Dorong Inovasi & Pendidikan Vokasi (VET)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved