Tradisi Unik Suku Pedalaman Thailand

Jakarta, 17 Februari 2016 – Thailand adalah salah satu destinasi wisata Asia yang patut anda kunjungi. Selain keindahan alam, Negeri Gajah Putih juga kaya akan keberagaman budaya karena banyaknya suku bangsa di negeri ini. Saat berlibur di Thailand, tak ada salahnya untuk mengenal mereka lebih dekat. Suku pedalaman Thailand memiliki tradisi dan budaya yang unik dan menarik untuk disimak.
Salah satu suku yang terkenal dengan keunikannya adalah Suku Karen di Thailand. Suku ini mendiami perbatasan Thailand dan Myanmar. Menurut beberapa sumber total penduduk Suku Karen atau yang lebih dikenal dengan suku leher panjang Thailand sekitar 0,6% dari total penduduk Thailand atau sekitar 350.000 hingga 400.000 orang.
Asal-Usul Suku Leher Panjang Thailand
Suku Karen sebenarnya bukan penduduk asli Thailand. Menurut legenda suku ini, nenek moyang mereka pernah melintasi ‘sungai pasir mengalir’. Beberapa penduduk suku leher panjang mengasosiasikan sungai ini dengan Gurun Gobi. Suku Karen telah tinggal di Myanmar selama berabad-abad. Wilayah mereka meliputi Negara Bagian Karen yang berbatasan langsung dengan Thailand.
Sebagian penduduk suku ini kemudian menyeberang ke Negeri Gajah Putih dan menetap di sana karena ada koflik dengan pemerintah Myanmar. Orang-orang Thailand menyebutnya dengan sebutan Hill Tribes. Hal ini karena mereka menempati daerah pegunungan di sebelah utara Thailand.
Saat ini, keberadaan Suku Karen semakin terancam. Namun, Pemerintah Thailand membangun sebuah desa khusus yang didesikan untuk Suku Karen Thailand. Letak Desa Wisata Ban Tong Luang ini berada di Chiang Mai. Ada 7 suku pegunungan yang tinggal di sini. Jadi, tidak hanya suku leher panjang saja yang tinggal di area ini.
Tradisi Dan Budaya Suku Karen
Bahasa asli Suku Karen adalah bahasa Tionkok-Tibet. Bahasa mereka tergolong unik dan lain dari rumpun bahasa Sino-Tibetan, hal ini karena pengaruh bahasa Thailand di sekitar mereka. Kebanyakan penduduk suku ini menganut agama Budha, namun mereka juga masih melakukan praktek ritual animisme. Sebagian kecil anggota suku Karen ada yang beragama Kristen.
Penduduk suku leher panjang Thailand tinggal di rumah panggung yang terbuat dari bambu. Bagian bawah rumah ini mereka gunakan untuk kandang hewan ternak. Mereka mencari nafkah dengan cara bertani. Suku Karen yang tinggal di desa wisata juga membuat kain tenun dan berbagai kerajinan tangan. Wisatawan dapat membelinya saat berkunjung ke sana.
Salah satu hal yang unik dari suku ini adalah leher panjang dengan kalung spiral dari kuningan yang dimiliki para penduduk wanita. Semakin panjang leher seorang wanita suku Karen, maka semakin cantik di mata laki-laki Suku Karen. Leher panjang ini bukan bawaaan dari lahir.