Tegaskan Komitmen Peduli Lingkungan, KFC Indonesia Lanjutkan Program Marine Debris Ranger di 2021
Jakarta, 19 Februari 2021 – Setelah pertama kali diluncurkannya program Marine Debris Ranger di Provinsi Sulawesi Utara pada Maret 2020 lalu dan sempat tertunda karena pandemi COVID-19, memasuki tahun 2021 ini KFC Indonesia kembali melanjutkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan dengan melanjutkan program kolaborasi bersama organisasi pemerhati lingkungan Divers Clean Action (DCA).
Sejalan dengan kampanye yang dicanangkan oleh KFC Indonesia bertajuk ‘KFC Untuk Negeri’ yakni bentuk dedikasi KFC untuk terus melakukan perubahan positif berkelanjutan, program sosial ini dibuat untuk menginspirasi generasi muda dan seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga lingkungan, terutama mengurangi produksi sampah dan pengelolaannya.
Mengawali tahun 2021 ini, KFC Indonesia bersama Divers Clean Action memulai kembali kegiatan Marine Debris Ranger (MDR) pada 6 Januari 2021 di pantai Pagedongan, Banten sebagai wilayah pertama binaan program ini. Serentak di bulan Januari 2021, program MDR mulai berjalan di empat lokasi lainnya di beberapa wilayah Indonesia yakni di Aceh, Jambi, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara dengan beragam kegiatan yang fokus untuk melestarikan lingkungan seperti membersihkan pantai dan sungai, edukasi ke sekolah maupun warga setempat, pelatihan pengolahan sampah, serta melakukan sampling sampah ke rumah-rumah warga setempat.
Selama kegiatan berlangsung, KFC Indonesia dan DCA berkomitmen untuk mengikuti anjuran Pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sebagai usaha konkrit dalam menghindari penyebaran virus COVID-19.Salah satu pelatihan yang diberikan kepada masyarakat adalah pengelolaan sampah menjadi ecobrick seperti yang dilakukan tim MDR di area Nusa Tenggara Barat yang mengangkat tema ‘Dari Sampah Menjadi Rupiah’, yaitu program pemanfaatan botol plastik yang diisi padat dengan limbah plastik fleksibel untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali antara lain menjadi perabot kursi sofa.
Pelatihan ini bertujuan untuk memotivasi dan mengubah pandangan masyarakat setempat mengenai manfaat limbah botol plastik yang dapat menghasilkan suatu produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi, tak hanya sebatas menjual limbah botol plastik yang belum diolah ke bank sampah.
Hendra Yuniarto, General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Tbk mengungkapkan, “Sempat tertunda selama pandemi tahun 2020 lalu, di tahun 2021 ini KFC Indonesia bersama Divers Clean Action melanjutkan kembali program Marine Debris Ranger dengan melibatkan generasi muda yang berperan sebagai ranger atau pahlawan pemerhati lingkungan serta bekerja sama dengan komunitas lingkungan setempat.
Telah berjalan di lima titik lokasi, program ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun dengan total 10 titik lokasi di seluruh Indonesia. Kami berharap melalui program ini masyarakat dapat tergerak untuk turut memberikan kontribusi positif kepada lingkungan bumi pertiwi dengan melakukan langkah kecil seperti pemilahan sampah dan mengelolanya bahkan menjadi sebuah produk yang bernilai tambah.”
Berdasarkan survei Pusat Penelitian Oseanografi dan Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2020, ditemukan bahwa selama masa pembatasan sosial kegiatan masyarakat dan kebijakan bekerja dari rumah berlangsung, terjadi peningkatan jumlah sampah rumah tangga dengan mayoritas sampah plastik, selotip, dan bubble wrap.
Data dari survei LIPI tersebut mengungkap kurangnya aksi dari masyarakat terhadap masalah sampah walaupun tingkat kesadaran warga cukup tinggi terhadap isu sampah plastik. Berdasarkan hasil survei ini, KFC Indonesia dan DCA merasa semakin tergerak untuk tetap menjalankan program MDR walaupun masih berada di tengah pandemi.Untuk itu, kegiatan ini senantiasa mengikuti protokol kesehatan ketat.
Swietenia Puspa Lestari, Penggagas dan Direktur Eksekutif Divers Clean Action menjelaskan, “Dengan dilanjutkannya kegiatan Marine Debris Ranger tahun ini, kami berharap dapat mengedukasi masyarakat dengan cakupan yang lebih luas agar pengelolaan sampah dapat lebih maksimal serta menekan jumlah produksi sampah kedepannya, terutama yang berujung di perairan Indonesia baik di laut maupun sungai.