December
06
2017
     20:12

Standard Chartered Bank Investment Forum

Standard Chartered Bank Investment Forum

Indonesia merupakan kekuatan ekonomi yang penting di seluruh wilayah Asia Tenggara, dengan kapasitas populasi negara yang mewakili 40% dari total populasi ASEAN, di samping dukungan sumber daya alam yang melimpah dan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Struktur sosial Indonesia yang besar dalam hal potensi pasar, serta tersedianya potensi tenaga kerja terampil dalam jumlah besar menjadi magnet bagi investor asing untuk menanamkan modalnya.

Baru-baru ini, Indonesia meraih banyak pengakuan dunia, termasuk diantaranya adalah berhasil naik 19 peringkat pada The Ease of Doing Business oleh Bank Dunia; meraih peringkat kredit investment grade oleh Standard & Poor's, Moody's and Fitch; berada di posisi nomor 1 di Galup World Poll; dan naik 5 peringkat di Global Competitiveness Index 2017-2018.

Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, secara umum Indonesia tengah menikmati kemajuan ekonomi, yang tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas industri, tetapi juga proses perubahan kebijakan investasi yang sejauh ini dianggap ramah terhadap penanaman modal asing. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) per kuartal pertama 2017, sebanyak 60% dari keseluruhan investasi di Indonesia merupakan penanaman modal asing yang jumlahnya mencapai US$ 7,3 miliar.

Dari jumlah tersebut, asal modal yang masuk ke Indonesia masih didominasi dari negara-negara Asia, termasuk di antaranya dari Korea Selatan yang jumlahnya terus meningkat secara bertahap. Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada kuartal kedua 2017, investasi dari Korea Selatan ke Indonesia menempati urutan kelima terbesar dengan total sebesar US$478,2 juta dan 1.582 proyek yang telah didanai. Angka ini diharapkan akan terus meningkat seiring dengan semakin membaiknya iklim investasi di Indonesia.

Pemerintah terus memacu peningkatan arus investasi dari Korea Selatan ke Indonesia, sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dalam konteks kebijakan investasi, keterbukaan menjadi semangat utama dalam kebijakan ekonomi Indonesia dimana investasi ke Indonesia telah menjadi pola tersendiri bagi investasi Korea Selatan ke luar negeri. Hal ini sejalan dengan kebijakan New Southern Policy yang menjadi garis kebijakan luar negeri utama Pemerintah Korea Selatan saat ini.

New Southern Policy

Korea Selatan menerapkan New Southern Policy yang bertujuan memperluas hubungan kerjasama ekonomi dan perdagangan bukan hanya fokus pada negara-negara yang selama ini menjadi rekanan. Jika sebelumnya hubungan Korea Selatan di Asia lebih fokus pada Jepang, Cina, dan Rusia, Presiden Korea Selatan, Moon Jae In melihat perlunya Korea Selatan memperluas hubungan ekonomi dan perdagangan ke wilayah-wilayah lain, termasuk ASEAN, dan khususnya Indonesia.

Dalam kunjungan perdananya awal November 2017, Presiden Moon menyampaikan rencana investasi sebesar US$2,6 miliar ke negara-negara ASEAN, dan US$1,9 miliar diantaranya akan diinvestasikan ke Indonesia. Dari dana tersebut, Pemerintah Korea Selatan berencana untuk ambil bagian dalam proyek - proyek infrastruktur, energi, dan inisiatif pembangunan lain, termasuk penanaman modal sebesar US$500 juta untuk proyek Light Rail Transit di Jakarta.

Pemerintah Korea Selatan akan mendorong kebijakan New Southern Policy secara signifikan untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan AEAN. Beberapa strategi konkret yang mendasari kebijakan baru ini termasuk memperluas pertukaran teknologi, budaya, seni, dan sumber daya manusia antar Korea dengan ASEAN, serta memperkuat kerjasama di bidang transportasi, energi, sumber daya air dan teknologi informasi (TI).1

Pemerintah Korea Selatan akan mendorong kebijakan New Southern Policy secara signifikan untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan AEAN. Beberapa strategi konkret yang mendasari kebijakan baru ini termasuk memperluas pertukaran teknologi, budaya, seni, dan sumber daya manusia antar Korea dengan ASEAN, serta memperkuat kerjasama di bidang transportasi, energi, sumber daya air dan teknologi informasi (TI).1

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved