August
28
2017
     10:04

Sipongi, Jendela Informasi Karhutla Terkini

Sipongi, Jendela Informasi Karhutla Terkini

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sabtu, 26 Agustus 2017. Hotspot atau titik panas merupakan indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan.  Meskipun tidak semua hotspot adalah kejadian kebakaran hutan atau lahan. Hotspot akan ditangkap oleh satelit yang berputar mengelilingi wilayah Indonesia ketika terdapat suhu yang melebihi batas normal.

Keberadaan hotspot ini dianjurkan untuk dicek ke lokasi untuk membuktikan apakah terjadi kebakaran atau tidak. Tentunya berbeda dengan firespot (titik api) dimana kondisi ini sudah menunjukkan adanya kebakaran hutan hutan atau lahan di suatu wilayah. Masyarakat dapat ikut memantau informasi hotspot di Indonesia dapat dilihat di situs jaringan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan alamat website, sipongi.menlhk.go.id.

Hotspot kembali naik jumlah di hari kemarin (25/08/2017). Cuaca yang kering bulan ini masih menjadi pemicu kenaikan hotspot di beberapa provinsi di Indonesia. Di beberapa wilayah, berdasarkan pantauan satelit, sudah terdeteksi adanya asap. Hasil perekaman satelit Terra/MODIS, pada tanggal 25 Agustus 2017 jam 08.07 WIB, menunjukkan terdeteksinya hotspot di wilayah Papua serta terlihat adanya asap kebakaran hutan/lahan. Hasil perekaman satelit Aqua/MODIS, pada tanggal 25 Agustus 2017 jam 12.34 WIB, menunjukkan terdeteksinya hotspot di wilayah Kalimantan serta terlihat adanya asap kebakaran hutan/lahan, termasuk di Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara (Hasil QR dari satelit MODIS dan SPOT-6, pada tanggal 25 Agustus 2017 s/d jam 14.05 WIB)

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Raffles B. Panjaitan menyampaikan bahwa kesiapsiagaan semua pihak sangat dituntut dalam kondisi seperti ini. Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Manggala Agni selalu berada di garis depan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Berbagai upaya pencegahan tidak pernah berhenti dilakukan, mulai dari sosialisasi atau pendekatan kepada masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan, juga dengan patroli terpadu di area rawan kebakaran hutan dan lahan.

"Upaya ini tentunya sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak terutama masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dari kebakaran hutan dan lahan.", tegas Raffles B. Panjaitan.

Sebagai upaya pencegahan, groundcheck terhadap hotspot tetap dilakukan oleh Manggala Agni. Tim Posko Patroli Terpadu Daops Banyuasin Desa Nusa Makmur Kecamatan Air  Kumbang Kabupaten Banyuasin melakukan verifikasi hotspot hari Jum'at, Tanggal 25 Agustus 2017 di Desa Juru Taro, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dimana pada lokasi hotspot terdapat kebakaran seluas 20 Ha yang merupakan hamparan hutan nipah milik masyarakat.

Terhadap kejadian kebakaran yang terjadi di beberapa wilayah, Manggala Agni melakukan reaksi cepat pemadaman seperti di Desa Bangun Dolok Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Vegetasi yang terbakar pinus dan ilalang milik masyarakat dengan luas yang terbakar 3 Ha.

Selain itu juga dilakukan pemadaman di Desa Sirube-ruba Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun. Vegetasi yang terbakar adalah semak belukar, tegakan pinus, alang-alang dan anakan kayu. Luas yang terbakar 4 Ha yang merupakan kawasan Hutan Lindung dan lahan masyarakat, api berhasil dipadamkan. Di Provinsi Riau juga dilakukan pemadaman oleh Tim Posko Patroli Terpadu Tanjung Palas, Guntung, Pelintung dan Bumi Ayu. Pemadaman oleh tim gabungan juga dilakukan di Dumai.

 


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2025 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved