Siloam Menginvestasikan Rp 182 Milyar, Mengakuisisi 2 Rumah Sakit di Bekasi dan Mataram.

Lippo Village, Tangerang, Indonesia, Senin, 16 Januari 2017. PT Siloam International Hospitals Tbk. (“Siloam”) hari ini mengumumkan akuisisi Rumah Sakit Umum Sentosa (“Sentosa”) di Bekasi and Rumah Sakit Grha Ultima Medika (“GUM”) di Mataram, bergantung pada hasil ulasan uji kelayakan. Akuisisi ini akan dilakukan melalui perolehan kepemilikan 100% oleh Siloam atas Sentosa, sebesar Rp 26.5 milyar dan perolehan kepemilikan 100% oleh Siloam atas GUM sebesar Rp 155 milyar.
Sentosa adalah rumah sakit dengan 50 kapasitas tempat tidur di Bekasi, Jawa Barat, berlokasi di koridor timur Jakarta. Sentosa beroperasi di bangunan seluas 2.911 m² dan tanah seluas 1.879 m², keduanya dimiliki oleh Sentosa. Kedepannya, Siloam merencanakan untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur dan mendaftarkan Sentosa untuk melayani pasien BPJS Kesehatan. Selain dari rumah sakit, transaksi ini juga melibatkan akuisisi Klinik Chandra Sentosa (“Klinik”) yang dimiliki dan dioperasikan oleh Sentosa. Klinik tersebut terletak kurang lebih 300 meter dari Sentosa, melayani 5.700 pasien BPJS yang terdaftar. Hal ini akan melengkapi Siloam Hospitals Lippo Cikarang yang mempunyai 114 kapasitas tempat tidur.
GUM adalah rumah sakit dengan 70 kapasitas tempat tidur berlokasi di Kota Mataram, ibu kota Nusa Tenggara Barat, sekitar 138 km di timur Denpasar, Bali. Mataram berlokasi dekar dengan pusat turis di Pantai Sengigi, kurang lebih 18 km di utara Mataram. GUM beroperasi di bangunan seluas 7.725 m² dan tanah seluas 11.596 m², keduanya dimiliki oleh GUM. Siloam berencana untuk mengembangkan kapasitas GUM, mendaftarkan GUM untuk melayani pasien BPJS Kesehatan dan mendirikan Departemen Gawat Darurat yang kuat dengan berfokus pada pasien internasional menggunakan model yang sama dengan rumah sakit Siloam di Bali. Dengan akuisisi GUM, Siloam akan memantapkan kehadirannya di Nusa Tenggara Barat.
Romeo Lledo, Presiden Direktur Siloam menyatakan “Kami sangat gembira mengenai investasi di Bekasi dan Mataram karena akan memberikan kontribusi langsung pada pendapatan operasional kotor perusahaan mulai dari tahun ini. Lebih penting lagi, rumah sakit tambahan ini berlokasi di pasar utama, konsisten dengan strategi Siloam untuk membangun kehadirannya lebih lanjut di kota besar dan menengah di Indonesia sambil menyediakan berbagai macam layanan yang diperlukan oleh pasar Indonesia yang sedang berkembang.”
Siloam adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Lippo Karawaci Tbk (“LPKR”), dinilai dari asset total dan pendapatan merupakan perusahaan property terkemuka dan terbesar di Indonesia dengan land bank yang luas dan pendapatan tetap yang solid. Bisnis LPKR terdiri residensial/ township, retail mall, rumah sakit, hotel dan manajemen aset.
Siloam mengelola 23 rumah sakit, 16 klinik di 17 kota di seluruh Indonesia, dengan 5.100 kapasitas tempat tidur serta didukung oleh lebih dari 2.200 spesialis dan dokter umum serta lebih dari 8.500 perawat dan staf pendukung. Siloam juga merupakan rumah sakit yang pertama di Indonesia yang diakreditasi oleh JCI dan beberapa kali mendapatkan penghargaan dari Frost & Sullivan untuk “Indonesia’s Healthcare Service Provider of the Year". Siloam terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan nama ticker "SILO" dan kapitalisasi pasar Rp 15,0 trilyun atau USD 1.124,6 juta per tanggal 13 Januari 2017.