August
13
2021
     16:47

Sektor KP Tumbuhkan Optimisme Ekonomi Kota Balikpapan di Masa Pandemi

Sektor KP Tumbuhkan Optimisme Ekonomi Kota Balikpapan di Masa Pandemi

Balikpapan, 13 Agustus 2021 - Geliat ekspor komoditas perikanan di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan tren yang positif. Hal ini terlihat dari peningkatan ekspor selama Juli 2021 dibanding periode yang sama tahun 2020.

Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Balikpapan, Eko Sulistyanto menjelaskan bahwa total ekspor dari wilayah tersebut mencapai 399.328 kg.

"Jumlah ini lebih tinggi dibanding Juli 2020 yang tercatat 272.091 kg," terang Eko di kantornya, Kamis (12/8/2021).

Eko menambahkan, selama PPKM, jajarannya tetap melakukan pendampingan ke Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan UUPI, sehinga UPI dan UUPI tersebut mendapatkan sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) dalam rangka memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor.

Pendampingan tersebut merupakan proses panjang yang dimulai dari persyaratan administrasi, teknis maupun manajemen sampai dengan tersertifikasi HACCP dan CKIB dan pengajuan nomor registrasi ke Tiongkok. Dikatakannya, ekspor produk kelautan ke Negeri Tirai Bambu juga didukung oleh pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur Kalimantan Timur dan Walikota Balikpapan.

Tak hanya dari sisi volume, dari segi nilai, selama Juli 2021 nilai ekspor Balikapapan mencapai Rp45,896 milair dibanding Juli 2020 sebesar Rp42,233 miliar. Eko mengaku bersyukur dengan data ini lantaran selama Juli lalu, terdapat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Level 4 di Balikpapan.

"Tentu ini patut kita syukuri, karena ini menunjukkan di tengah pandemi permintaan komoditas perikanan tetap ada. Jajaran BKIPM Balikpapan terus memberikan pelayanan yang optimal untuk menjamin mutu dan keamanan hasil perikanan," terangnya.

Adapun komoditas yang diekspor ialah Kepiting dengan volume sebanyak 162.103 kg senilai Rp9,726 miliar dan disusul dengan Udang Windu sebanyak 131.243 kg senilai Rp25,103 miliar.

Komoditas lain ialah Udang Pink sebanyak 53.172 kg senilai Rp6,726 miliar, lalu Kerapu 20.936 kg senilai Rp1,847 miliar.

"Ada juga Udang Putih sebanyak 15.419 kg dengan nilai Rp1,506 miliar," jelas Eko.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved