January
26
2017
     20:47

SCG Umumkan Hasil Kinerja 2016, Catatkan Peningkatan Keuntungan pada Bisnis Kimia

SCG Umumkan Hasil Kinerja 2016, Catatkan Peningkatan Keuntungan pada Bisnis Kimia
Publisher

Bangkok, 25 Januari 2017 – SCG mengumumkan hasil kinerja FY2016 yang menunjukkan peningkatan keuntungan 24% y-o-y, berkat kinerja unit bisnis kimia dan turunnya harga energi. SCG percaya bahwa perekonomian Thailand di tahun 2017 menunjukkan tren peningkatan sejalan dengan pertumbuhan pasar ASEAN. SCG terus meningkatkan inovasi dan teknologi demi efisiensi dan operasi bisnis untuk meningkatkan daya saing dan keberkelanjutan untuk mengatasi tantangan di masa depan.

Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG, mengungkapkan hasil kinerja perusahaan (unaudited) untuk 2016, dengan pendapatan penjualan turun sebesar 4% y-o-y menjadi Rp 164.638 miliar (USD 12.362 juta), sementara keuntungan mencapai Rp 21.806 miliar (USD 1.637 juta), meningkat 24% y-o-y terutama didukung dari kinerja yang berkesinambungan dari unit bisnis kimia. Selain itu, pendapatan ekspor, yang menyumbang 27% dari total pendapatan penjualan SCG, y-o-y menjadi Rp 43.760 miliar (USD3.286 juta).

Pendapatan penjualan SCG untuk Q4/2016 menurun 6% y-o-y dan 5% q-o-q menjadi Rp38.094 miliar (USD 2.779 juta), terutama disebabkan dari penurunan harga-harga bahan kimia. Meski demikian, keuntungan mengalami peningkatan 9% y-o-y pada Rp 4.771 miliar (USD 348 juta) akibat membaiknya kinerja perusahaan, namun turun 11% q-o-q, yang disebabkan oleh turunnya hasil kinerja unit bisnis kimia, imbas dari pemeliharaan cracker complex SCG yang pertama di Thailand selama 40 hari dan turunnya harga-harga bahan bangunan akibat situasi pasar.

Untuk kinerja bisnis SCG di ASEAN tahun 2016, pendapatan penjualan konsolidasi 2016 dari fasilitas produksi SCG di ASEAN dan ekspor Thailand ke negara-negara ASEAN senilai Rp 37.974 miliar (US$ 2.851 juta), mewakili 23% dari pendapatan penjualan gabungan SCG, turun 2% y-o-y sebagai akibat dari kuatnya persaingan dan turunnya harga produk. Sampai pada 31 Desember 2016, total aset SCG di ASEAN (tidak termasuk Thailand) sebesar Rp 46.944 miliar (US$ 3.519 juta) atau 23% dari total aset perusahaan dan total aset SCG terhitung pada 31 Desember 2016, senilai Rp 200.986 miliar (US$ 15.067 juta).

Roongrote mengatakan, “Di ASEAN, kami terus mengimplementasikan strategi yang sekaligus memperkuat merek SCG. SCG percaya bahwa pasar ini memiliki prospek yang tinggi dengan dinamika pertumbuhan dari kebijakan-kebijakan investasi pemerintah, serta konsumsi domestik dan perdagangan di antara negara-negara ASEAN. Investasi SCG di ASEAN berjalan sesuai rencana dengan adanya pabrik semen di Myanmar berkapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun dan pabrik kertas jenis kraft yang kedua di Vietnam dengan volume produksi sebesar 243.000 ton per tahun, sehingga totalnya menjadi 489.000 ton per tahun.

Kedua pabrik ini telah mulai berproduksi pada awal tahun 2017, sedangkan pabrik semen di Laos masih dalam tahap percobaan. Lebih lanjut, SCG telah bersiap menghadapi berbagai tantangan di tahun ini seperti harga-harga bahan mentah kimia dan meningkatnya harga energi, serta munculnya pesaing baru pada bisnis semen dan bahan bangunan, dan kemasan.”

SCG di ASEAN

Untuk operasi SCG di ASEAN, pendapatan penjualan pada Q4/2016 tumbuh 1% y-o-y, senilai Rp 5.047 miliar (US$ 383 juta), yang merupakan 14% dari total pendapatan penjualan SCG. Pendapatan penjualan pada semester kedua 2016 naik sebesar 3%, senilai Rp 9.963 miliar (US$760 juta). Per 31 Desember 2016, total aset SCG senilai Rp 200.986 miliar (US$ 15.067 juta), sementara total aset SCG di ASEAN adalah sebesar Rp 46.944 miliar (US$ 3.519 juta), yang merupakan 23% dari total aset gabungan SCG.

SCG di INDONESIA

Berdasarkan laporan Q4/2016, SCG di Indonesia memiliki total aset sebesar Rp 18.715 miliar (US$1.403 juta), meningkat 11% y-o-y. Perusahaan melaporkan pendapatan penjualan sebesar Rp 1.572 miliar (US$119 juta), menurun -3% y-o-y dari bisnis semen. Untuk H2/2016, pendapatan penjualan berada pada Rp 2.916 miliar (US$ 222 juta). Terkait perkembangan terakhir di Indonesia, sebagai salah satu komitmen SCG untuk mendukung keahlian para pemangku kepentingan utama dalam industri konstruksi, perusahaan menyelenggarakan SCG Construction Talk di Bandung, Jawa Barat, dengan bekerja sama dengan para ahli dari Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) dan Kepala Pusat Rekayasa Industri Institut Teknologi Bandung (ITB). Terkait dengan pabrik semen SCG yang pertama di Indonesia, Semen Jawa terus mengembangkan kualitas semennya sebagai produk premium untuk meningkatkan daya saing.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved