November
10
2020
     14:33

SCG Menggandeng 180 Mitra, Bersama Mengadopsi Konsep Ekonomi Sirkular dalam Menangani Masalah Darurat Lingkungan Global

SCG Menggandeng 180 Mitra, Bersama Mengadopsi Konsep Ekonomi Sirkular dalam Menangani Masalah Darurat Lingkungan Global

Selasa, 10 November 2020 - Bangkok, Thailand dan Dunia kembali memiliki harapan setelah menghadapi tantangan global seperti kekeringan, banjir, kekurangan sumber daya alam, darurat iklim, peningkatan sampah plastik akibat pandemi COVID-19, kemiskinan, dan rendahnya kualitas hidup serta masalah kesehatan akibat debu PM 2.5.

SCG beserta 180 mitra mengadopsi prinsip ekonomi sirkular melalui empat solusi yang harus segera dikerjakan antara lain: 1.Mengatasi kekeringan dengan sistem manajemen penggunaan kembali sumber daya air; 2.Meminimalisir debu PM 2.5 dengan 100% pertanian tanpa proses pembakaran serta memungkinkan akses mesin pertanian pada petani untuk menciptakan pendapatan tetap; 3.Mengusulkan pengelolaan sampah plastik menjadi agenda nasional; dan 4.Mengupayakan pemerintah untuk mendukung konstruksi berkonsep Hijau dan Bersih. Hal ini dilakukan dengan mendorong kolaborasi multi-sektoral untuk memperluas jaringan dan bekerja dengan semua sektor guna mewujudkan kehidupan yang lebih baik, mengatasi krisis global, dan memulihkan keseimbangan sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi sirkular.

Mr. Roongrote Rangsiyopash, President and CEO of SCG dan Mr. Tanawong Areeratchaku, Chairman of SCG Sustainable Development Committee, bersama dengan 180 mitra lainnya mengumumkan pekembangan dalam mendorong ekonomi sirkular di tengah masyarakat dalam acara SD Symposium 2020 “Circular Economy: Actions for Sustainable Future” yang digelar secara virtual pada Senin, 9 November 2020.

Simposium ini bertujuan untuk saling bertukar pikiran dalam menyelesaikan tantangan yang sedang berlangsung di tengah masyarakat. Kolaborasi bersama multi-sektoral, yang telah berkembang dari 45 mitra pada tahun lalu dan menjadi 180 mitra pada tahun ini, mengajak berbagai organisasi untuk menangani dengan solusi yang tepat dan melibatkan kolaborasi dari empat faktor fundamental untuk membuat hidup yang lebih baik dengan prinsip ekonomi sirkular berikut ini:

1.    Membangun sistem manajemen penggunaan kembali sumber daya Air

Kerja sama ini bertujuan untuk mendorong petani menjadi mandiri dalam belajar mengadopsi metode penyesuaian kembali lahan sejalan dengan penggunaan teknologi dan untuk mendidik para petani termasuk petani baru dari dampak ekonomi COVID-19. Sementara tujuan dari proyek ini adalah untuk mengurangi ketimpangan sosial, menghidupkan kembali ekonomi masyarakat, dan meningkatkan hasil pertanian.

2.    Mempromosikan 100% pertanian tanpa proses pembakaran di tahun 2022

Hal ini dilakukan dengan mengadopsi prinsip ekonomi sirkular melalui penggunaan kembali bahan limbah seperti tunggul padi, daun tebu, dan jerami untuk diubah menjadi energi alternatif, biomassa, pakan ternak, dan kemasan nabati yang akan mengurangi debu PM 2.5 serta menghasilkan pendapatan sebesar 25.000 juta Baht/ tahun. Selain itu, pengenalan ide “ekonomi berbagi” dalam membentuk dana pada komunitas memungkinkan petani untuk mengakses mesin pertanian guna meningkatkan proses penanaman dan panen serta meningkatkan hasil tanpa harus berinvestasi atau memiliki mesin apa pun.

3.    Mendorong pemerintah untuk menjadikan pengelolaan sampah plastik sebagai agenda nasional

Mengubah atau menambah undang-undang tentang pengelolaan sampah dan menegakkannya dengan serius. Roadmap sistem pengelolaan sampah plastik membutuhkan kerangka kerja yang konkrit, target, dan proses kerja yang jelas serta memungkinkan semua pihak terkait untuk bekerja sama. Upaya tersebut juga termasuk mempromosikan produk daur ulang dan memberikan hak istimewa pajak untuk pengelolaan limbah dan bisnis daur ulang.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved