November
01
2021
     14:16

SCG Laporkan Hasil Operasi yang Kuat Pada Q3/2021

SCG Laporkan Hasil Operasi yang Kuat Pada Q3/2021

Jakarta, 1 November 2021 – SCG, perusahaan terkemuka di ASEAN, melaporkan hasil operasi yang kuat pada Q3/2021 kendati terjadi penurunan profitabilitas dikarenakan pembatasan wilayah secara regional serta biaya bahan baku dan bahan bakar yang lebih tinggi di pasar global. SCG telah mendeklarasikan strategi pertumbuhan jangka panjang berdasarkan prinsip ESG—Environment, Social, and Governance (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola).

SCG juga berencana untuk mengelola biaya bahan baku dan bahan bakar, meningkatkan penggunaan energi terbarukan pada biomassa dan solar, serta mempersiapkan diri untuk kemungkinan terjadinya inflasi yang lebih tinggi.

Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG, mengungkapkan, “Hasil Operasi Perusahaan yang belum diaudit untuk Q3/2021 mencatat Pendapatan dari Penjualan sebesar Rp57,31triliun (US$4 miliar), turun 1% q-o-q. Laba Normalisasi untuk periode ini mencapai Rp3,94 triliun (US$275 juta), penurunan sebesar 47% q-o-q pada distribusi produk kimia yang lebih rendah dan pendapatan ekuitas. Sedangkan Laba Periode Berjalan termasuk penurunan nilai aset pabrik semen di Myanmar dan keuntungan dari penyesuaian nilai wajar investasi mencapai Rp2,97 triliun (US$207 juta), turun 60% q-o-q.”

Selama 9 bulan tahun 2021, SCG mencatatkan Pendapatan dari Penjualan sebesar Rp18,44 triliun (US$12,29 miliar), naik 28% y-o-y. Laba Periode Berjalan mencapai Rp18,50 triliun (US$1,23 miliar), naik 49% y-o-y, sebagai hasil dari peningkatan distribusi produk bahan kimia dan pendapatan ekuitas.

Pendapatan SCG dari operasi di luar Thailand ditambah dengan penjualan ekspor dari Thailand dalam 9 bulan tahun 2021 tercatat sebesar Rp83,08 triliun (US$ 5,53 miliar) atau 45% dari total Pendapatan dari Penjualan, naik 35% dibandingkan tahun lalu.

Untuk operasi SCG di ASEAN (tidak termasuk Thailand), Pendapatan dari Penjualan pada Q3/2021 mencatat peningkatan 32% y-o-y, sebesar US$1,01 miliar, dan 25% dari total Pendapatan dari Penjualan SCG. Ini termasuk penjualan dari kedua operasi lokal di setiap pasar ASEAN dan impor dari Thailand.

Per 30 September 2021, total aset SCG sebesar US$25,08 miliar, sedangkan total aset SCG di ASEAN (tidak termasuk Thailand) adalah US$10,98 miliar, 44% dari total aset konsolidasi SCG.

SCG di Indonesia

Khusus untuk SCG di Indonesia, Total aset SCG di Indonesia pada Q3/2021 adalah Rp51,44 triliun (US$3,60 miliar), meningkat 27% y-o-y terutama dari bisnis kemasan dan bahan kimia. Perusahaan melaporkan Pendapatan dari Penjualan Q3/2021 sebesar Rp5,56 triliun (US$388 juta), meningkat 65% y-o-y terutama dari bisnis kemasan (FajarPaper dan Intan Group), bisnis semen dan bahan bangunan (PT Kokoh Inti Arebama Tbk), dan penjualan ekspor dari Thailand.

Pada pertengahan tahun 2021, Indonesia mengalami peningkatan kasus COVID-19 yang sangat signifikan. Melalui program SCG untuk Indonesia, #PeduliBersama, SCG secara aktif berkontribusi kepada masyarakat dan pemerintah untuk melawan pandemi dengan mendonasikan senilai total Rp 2,3 miliar berupa tabung oksigen, oxygen concentrator, dan solusi inovatif SCGP Paper Field Hospital Bed yang dirancang khusus untuk mengatasi kelangkaan tempat tidur di rumah sakit.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved