January
26
2021
     18:04

Rumah.com Ungkap Efek Lanjutan Pandemi: Pencari Rumah yang Tunda Transaksi Mulai Berkurang

Rumah.com Ungkap Efek Lanjutan Pandemi: Pencari Rumah yang Tunda Transaksi Mulai Berkurang
Publisher

Jakarta, 26 Januari 2021 – Rumah.com kembali melansir Consumer Sentiment Study yang mensurvei minat serta opini lebih dari 1000 responden pencari rumah di Indonesia. Berbeda dari semester sebelumnya, jumlah pencari rumah yang mengaku menunda transaksi properti mulai berkurang dari sebelumnya 60% kini menjadi 52%. Laporan ini menjadi angin segar di tengah perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Jawa-Bali yang berdampak pada berbagai sektor termasuk properti.

Marine Novita, Country Manager Rumah.com menyampaikan kesimpulannya, “Walaupun penanganan pandemi masih jauh dari selesai, namun kebutuhan terhadap hunian bukan hal yang bisa ditunda terus menerus. Setelah mengalami penurunan pada awal pandemi, Sentiment Index pada semester pertama 2021 ini meningkat sebanyak 3 poin ke angka 73, ini adalah posisi yang lebih baik bahkan dibanding tahun-tahun sebelumnya.”

Indeks Sentimen Konsumen adalah data longitudinal yang diambil Rumah.com menggambarkan indikasi optimisme, kepuasan, dan minat terhadap properti.  Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1078 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2020. Survei ini dilakukan oleh Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di tanah air.

Temuan lainnya dari Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 tersebut adalah 50 persen responden menyatakan untuk menghindari membeli hunian di klaster dimana penghuninya ada yang sudah berstatus positif Covid-19. Angka ini merupakan kenaikan dibandingkan dengan hasil survei pada semester sebelumnya yang mencatat 40 persen responden menghindari hunian dengan penghuni yang sudah terinfeksi Covid-19. Temuan ini dapat menjadi indikasi semakin dekatnya lingkungan yang terpapar wabah, sehingga upaya edukasi untuk mengurangi kekuatiran yang berlebihan harus dilakukan oleh pemerintah dan industri terkait.

Tantangan lainnya adalah adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang saat ini sedang berlangsung di beberapa wilayah di Indonesia termasuk social dan physical distancing telah mempengaruhi bagaimana pencari rumah mendapatkan informasi tentang hunian yang akan dibeli termasuk ketika ingin melihat secara langsung unit idaman mereka.

Hal tersebut juga tercermin dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 dimana 48 persen responden menyatakan kesulitannya melihat secara langsung unit hunian yang akan dibeli. Angka ini naik sebesar 3 persen dibandingkan survei pada semester sebelumnya. Selain itu 38 persen responden mengalami kesulitan atau keterlambatan untuk mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di masa pandemi seperti sekarang ini. Angka ini merupakan kenaikan sebesar 5 persen dibandingkan survei pada semester sebelumnya.

Di sisi investor properti, meskipun mayoritas saat ini masih ragu untuk berinvestasi namun sekitar 1 dari 4 investor atau 23 persen responden melihat periode ini sebagai saat yang bagus untuk melakukan investasi properti. Sementara 40 persen responden lainnya memilih untuk menunggu melakukan investasi properti hingga pandemi sudah selesai. Sebagian kecil lainnya yaitu 17 persen responden menyatakan tidak ada perubahan dalam rencana investasinya dan 14 persen responden lainnya menyatakan ragu untuk berinvestasi properti sekarang.

Situasi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan banyak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun merumahkan karyawannya menyebabkan tidak stabilnya pekerjaan ataupun gaji menjadi kekuatiran utama bagi karyawan untuk mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Hal ini seperti dinyatakan oleh 63 persen responden dan merupakan kenaikan yang sangat drastis dari angka 46 persen responden pada survei semester sebelumnya.

Sementara itu uang muka yang tidak terjangkau juga masih menjadi kendala bagi mereka yang akan membeli rumah. Hal tersebut dinyatakan oleh 42 persen responden dimana angka ini merupakan penurunan dari 51 responden pada survei semester sebelumnya.

Tren positif industri properti Indonesia selama pandemi ini juga terlihat dari minat masyarakat untuk memiliki properti sendiri kedepannya juga tetap tinggi dan mengalami kenaikan baik untuk ditinggali maupun investasi. Bahkan minat membeli properti untuk dijadikan sarana investasi terlihat tumbuh secara drastis dibandingkan dengan semester sebelumnya.  

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved