February
05
2020
     18:32

RI-Singapura Gelar Pelatihan SDM Industri 4.0 Berbasis Kompetensi

RI-Singapura Gelar Pelatihan SDM Industri 4.0 Berbasis Kompetensi

Indonesia dan Singapura menjalin kolaborasi dalam pelaksanaan pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang terkait dengan pengembangan industri 4.0. Langkah strategis ini terealisasi melalui kerja sama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian RI dengan Singapore Polytechnic.

“Ini merupakan salah satu upaya konkret Pemerintah Indonesia untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan dalam rangka menghasilkan tenaga kerja industri yang siap memasuki era industri 4.0,” kata Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita seusai menerima kunjungan Presiden Singapura Halimah Yacob di Kementerian Perindustrian RI, Jakarta, Rabu (5/2).

Menperin Agus menjelaskan, Singapura merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia, tidak hanya di sektor ekonomi, tetapi juga telah meluas kepada bidang pendidikan, khususnya yang terkait program vokasi. “Ini sejalan dengan salah satu agenda prioritas nasional pada roadmap Making Indonesia 4.0, yaitu pembangunan kompetensi SDM,” tuturnya.

Bahkan, membangun kekuatan SDM menjadi salah satu program utama oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini. “Pemerintah sangat menyadari bahwa keberadaan SDM yang mumpuni itu bisa menjawab semua tantangan, termasuk di era industri 4.0. Oleh sebab itu, seluruh SDM industri harus mampu beradaptasi, termasuk dengan perkembangan teknologi,” imbuhnya.

Apalagi, SDM memiliki peran yang vital terhadap upaya memacu daya saing sektor industri, selain faktor investasi dan teknologi. Inovasi dan penerapan teknologi merupakan kunci bagi industri untuk bisa berkompetisi di level nasional dan global, termasuk juga menghadapi perkembangan era industri 4.0. Hal ini tentunya membutuhkan SDM industri yang terampil.

“Tentu dengan mengadaptasi teknologi yang sudah ada, yaitu industri 4.0, kami percaya akan terjadi efisiensi dalam proses produksi masing-masing. Hal ini bisa memunculkan daya saing yang kuat, baik itu dalam tingkat domestik maupun internasional. Jadi kuncinya, penguasaan teknologi 4.0 itu dapat membantu industri untuk tumbuh berkembang dan berdaya saing, yang pada gilirannya akan menyerap tenaga kerja secara optimal,” terangnya.

Meninjau workshop

Pada kesempatan ini, Presiden Halimah bersama Menperin Agus melihat langsung kegiatan workshop penerapan desain dan pengembangan kurikulum pelatihan industri 4.0 berbasis kompetensi. Lokakarya ini diikuti sebanyak 60 peserta dari politeknik dan akademi komunitas milik Kemenperin RI.

“Singapura menawarkan kerja sama dengan Kemenperin untuk upskilling, terutama dari SDM industri yang ada di bawah binaan Kemenperin, melalui SMK, politeknik, dan akademi komunitas. Yang paling utama adalah bagaimana institusi pendidikan yang ada di Kemenperin bisa mendesain kurikulum di tempat pendidikan masing-masing yang bisa menjawab tantangan 4.0,” papar Agus.

Menperin pun berharap, para peserta tersebut nantinya bisa menjadi master trainer. “Maka itu, saat ini sedang kami bentuk dan latih, termasuk mendesain kurikulum di politeknik atau di sekolah masing-masing, agar bisa menjawab tantangan industri 4.0,” ujarnya.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved