Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Diberlakukan; Pekerjaan Entrance, CT Dan VT Dimulai
Jakarta, 26 Desember 2016. Konstruksi struktur bawah tanah proyek MRT Jakarta pada area Stasiun Bundaran HI kini memasuki tahapan persiapan pelaksanaan pekerjaan pintu masuk (entrance) stasiun dan cooling tower (CT) serta ventilation tower (VT) di sisi barat stasiun.
Konsekuensi dari pekerjaan ini, akan diberlakukan pergeseran area kerja dari semula berada pada median jalan menjadi sisi barat stasiun (depan gedung Kedutaan Besar Jepang). Untuk jumlah lajur kendaraan tidak mengalami perubahan. Pekerjaan pada area ini dilaksanakan mulai tanggal 27 Desember 2016 hingga 27 Maret 2017.
“Pekerjaan struktur bawah tanah sudah mencapai lebih dari 85% untuk area Dukuh Atas dan Bundaran HI. Saat ini kami akan segera memulai pekerjaan untuk pembangunan entrance stasiun dan CT serta VT” jelas Silvia Halim, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta.
Sebagaimana diketahui, stasiun bawah tanah MRT berjumlah 6 stasiun, yaitu Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun Bundaran HI. Pada setiap stasiun bawah tanah MRT akan memiliki 1 cooling tower (CT) dan 2 ventilation tower (VT). CT berfungsi sebagai bagian dari sistem air conditioner (AC) bangunan stasiun. Sedangkan VT berfungsi sebagai ventilasi stasiun dan terowongan (tunnel) jalur bawah tanah MRT untuk mengatur tekanan dan suhu yang terdapat di tunnel.
Penyelesaian pekerjaan konstruksi MRT Jakarta koridor Selatan – Utara Fase 1 (Lebak Bulus – Bundaran HI) sejauh ini telah mencapai 62 persen (per 30 November 2016). Secara umum, pekerjaan konstruksi yang terus berlangsung mencakup area depo MRT, pembuatan pondasi kolom jalur dan kolom stasiun layang, pembangunan struktur boks stasiun bawah tanah, pembuatan terowongan jalur bawah tanah, pembangunan Cooling Tower dan Ventilation Tower, dan pembangunan pintu masuk (entrance) stasiun bawah tanah.