Rayakan 50 Tahun di Indonesia, Nestle Perkuat Kemitraan untuk Peternakan Sapi Perah Berkelanjutan
Malang – Pada Jumat, 3 Desember 2021 Nestle Indonesia bersama dengan Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M., Deputi Perkoperasian, Kementerian Koperasi dan UMKM, Ahmad Zabadi, dan Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika berkunjung ke kandang percontohan Nestle di Koperasi Sae Pujon, Malang, untuk merayakan 50 tahun Nestle di Indonesia bersama para komunitas peternak sapi perah di Malang. Dalam rangka perayaan ini, Nestle memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para peternak sapi perah yang telah bermitra dan menghadirkan bahan baku setempat berkualitas untuk memenuhi kebutuhan produksi Nestle di Indonesia.
Sejak 1975, Nestle Indonesia telah bermitra dengan peternak sapi perah di Jawa Timur dengan memberikan pendampingan teknis dan bantuan lainnya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi susu segar serta memastikan keberlanjutan lingkungan.
Melalui tim Milk Procurement and Dairy Development (MPDD), Nestle Indonesia juga memberikan pendampingan dan pelatihan, sejalan dengan misi jangka panjang Nestle untuk mendukung dan mempercepat transisi ke sistem pangan regeneratif, yang tidak hanya melindungi tetapi juga memulihkan lingkungan untuk generasi mendatang.
??Sampai saat ini, tim MPDD telah membina 27.000 peternak sapi di Jawa Timur, dengan memberikan pelatihan tentang praktik peternakan sapi perah yang baik dan berkelanjutan, untuk mengoptimalkan produktivitas, meningkatkan kualitas, serta memastikan penerapan yang lebih ramah lingkungan. Nestle Indonesia juga membangun 8 akses air bersih di daerah peternakan sapi perah di Jawa Timur, yang tidak hanya mendukung peternakan-peternakan tersebut, namun juga komunitas sekitar, untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat.
Untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca, sejak 2010 Nestle Indonesia telah membantu membangun 8.400 unit kubah biogas untuk mengolah kotoran sapi menjadi energi terbarukan yang digunakan untuk memasak dan penerangan.
Di samping itu, slurry yang dihasilkan dari proses pengolahan biogas dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan lahan pakan ternak. Ini menciptakan sistem sirkular pertanian terintegrasi di peternakan sapi perah di Jawa Timur, sejalan dengan ambisi Nestle untuk mencapai emisi nol karbon (net zero emissions) pada 2050.
Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika yang turut hadir di acara ini, memberikan apresiasinya kepada Nestle Indonesia atas kemitraan yang telah terjalin antara Nestle Indonesia dengan komunitas peternak sapi perah Jawa Timur, sejalan dengan ambisi pemerintah untuk mendorong penggunaan bahan baku dan produk yang dihasilkan oleh produsen setempat.
“Indonesia memiliki potensi besar sebagai penghasil susu segar, kami sangat mengapresiasi dan mendukung kerja sama antara Nestle Indonesia dan peternak sapi perah di Indonesia. Saya percaya kerja sama yang telah terjalin dapat senantiasa mendukung dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia,” tutur Putu Juli Ardika.
Setiap hari, Nestle Indonesia membeli lebih dari 750.000 liter susu segar dari 27.000 peternak sapi perah yang tergabung di 40 koperasi dan kelompok peternak di 16 kabupaten di Jawa Timur. Pengembangan susu segar ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku susu segar bagi Pabrik Nestle Kejayan di Jawa Timur yang menghasilkan produk-produk susu berkualitas seperti susu cair BEAR BRAND dan susu bubuk DANCOW.
Drs. H.M. Sanusi, M.M., Bupati Malang, turut menyampaikan apresiasinya kepada Nestlé yang telah memberikan pendampingan dan pelatihan guna mengelola peternakan sapi perah yang berkelanjutan kepada komunitas peternak sapi di Malang.