PT Media Nusantara Citra Tbk Menyelenggarakan Rapat Umum Tahunan (RUPST) & Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) Pemegang Saham
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) telah menyelenggarakan RUPST dan RUPSLB pada tanggal 31 Agustus 2021. RUPST telah menerima Laporan Tahunan Perseroan dan menyetujui Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
Perseroan telah berhasil menghadapi kondisi pandemi dengan baik dan mampu menorehkan kinerja terbaiknya selama FY-2020, Perseroan akan mendistribusikan dividen tunai dengan total senilai Rp120,4 miliar kepada para pemegang saham Perseroan yang masing-masing akan menerima secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya, yaitu setiap 1 saham berhak menerima dividen tunai sebesar Rp8 per saham, berdasarkan jumlah saham pada tanggal cum dividen.
Sisa laba Perseroan akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan, upaya penurunan pinjaman bank pada neraca yang berkelanjutan, dan biaya ekspansi pada sektor digital Perseroan.
“Kami telah berhasil melewati semester 1 dengan luar biasa di tahun ini, disertai dengan kinerja Q2-2021 yang solid di mana kami menghasilkan free cash flow yang kuat dan berhasil men-develerage neraca keuangan kami. Kami memiliki bisnis TV FTA yang kokoh dan akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Namun, hal yang paling memotivasi saya saat ini adalah peluang yang sangat luar biasa di dalam bisnis konten dan digital kami yang meliputi dua pilar inti MNCN yang akan menjadi fokus utama kami ke depannya," kata Executive Chairman of MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.
"Permintaan dan minat pada konten kami terus mengalami peningkatan yang luar biasa di berbagai platform, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga kami memiliki harapan yang tinggi bagi keduanya, RCTI+ dan pengembangan terbaru lini bisnis kami di esports dan bisnis terkait game juga menunjukan potensi yang sangat baik. Saya akan terus memimpin pengembangan bisnis kami yang berkelanjutan, di tengah perkembangan ruang lingkup media yang lebih luas saat ini,” ujar lebih lanjut Executive Chairman of MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.
Dalam RUPST tersebut juga menyetujui pengangkatan Noersing sebagai Direktur Utama dan Kanti Mirdiati Imansyah sebagai Wakil Direktur Utama, dimana keduanya bertugas dalam pengawasan operasional MNCN.
Selain itu, penunjukan Valencia Herliani Tanoesoedibjo yang akan berfokus secara keseluruhan pada bisnis digital Perseroan, Tantan Sumartana yang bertanggung jawab atas sales dan marketing untuk kedua aspek bisnis, digital dan nondigital, dan Dini Aryanti Putri akan berfokus pada lini pemrograman baik dari konten digital maupun non-digital. Penetapan atas keseluruhan Direksi Perseroan ini akan terhitung sejak ditutupnya Rapat tersebut.
Ella Kartika akan melanjutkan jabatannya sebagai Direktur yang bertugas dalam pengawasan atas pengembangan konten dan IP di seluruh sektor digital dan non-digital bisnis di bawah naungan MNC Studios. Ruby Panjaitan akan tetap menjabat sebagai CFO Perseroan.
Hary Tanoesoedibjo sebagai Executive Chairman akan berfokus dalam memberikan strategi dan arahan pada seluruh Group MNCN, khususnya dalam memberikan inisiatif strategis terkait dalam perkembangan bisnis yang menyeluruh di sektor digital yang terus berkembang pesat dan monetisasi pendapatan untuk pertumbuhan Perseroan di masa depan. Joel Hogarth dan Syafril Nasution, masing-masing tetap melanjutkan tugasnya sebagai Komisaris Independen dan Komisaris.
Pada mata acara terakhir RUPST menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Independen Perseroan yang akan mengaudit buku-buku Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan memberikan wewenang penuh kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium serta persyaratan-persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan dan pengangkatan Akuntan Publik Independen tersebut.
Sementara itu, rencana pengurangan modal Perseroan sebagai mata acara RUPSLB, melalui pembatalan saham treasury milik MNCN belum dapat terselesaikan, hal ini dikarenakan persetujuan kreditur yang mewakili 2/3 dari total pinjaman belum diterima, berdasarkan surat dari agen fasilitas tanggal 24 Agustus 2021.