November
16
2016
     14:56

Petinggi Jaminan Sosial Sedunia Siapkan Solusi Hadapi Tantangan Terkini

Petinggi Jaminan Sosial Sedunia Siapkan Solusi Hadapi Tantangan Terkini

Panama, 16 November 2016, Konferensi International Social Security Association (ISSA) yang digelar tiga tahun sekali digelar di Panama Amerika Selatan dan dihadiri 1000 delegasi dari 155 negara. BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan mewakili Indonesia juga turut hadir dalam konferensi tersebut untuk berbagi pengalaman, memberikan masukan dan rekomendasi kepada ISSA dalam mencetuskan kebijakan-kebijakan pengembangan sistem jaminan sosial.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, dan anggota Dewan Pengawas, Eko Darwanto, hadir mewakili BPJS Ketenagakerjaan bersama dengan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris dan ketua Dewan Pengawas Chairul Radjab Nasution.
Agus Susanto akan bertindak sebagai moderator dalam diskusi dan juga panelis terkait perluasan cakupan kepesertaan sektor informal serta dampak jaminan sosial terhadap pasar tenaga kerja. Sementara Fachmi Idris bertindak sebagai panelis terkait Health and Long-term Care.

Sekretaris Jenderal ISSA, Hans Horst Konkowlesky, menyampaikan bahwa ada 10 tantangan terbesar yang dihadapi oleh sistem jaminan sosial di seluruh dunia saat ini. 10 hal tersebut antara lain perluasan cakupan kepesertaan kepada seluruh penduduk, kesenjangan kualitas hidup antar generasi, penduduk yang menua (ageing population), kesempatan kerja untuk angkatan muda, struktur pasar tenaga kerja di era ekonomi digital, kualitas kesehatan, risiko atas fenomena alam yang semakin ekstrim, perlindungan kepada tenaga kerja migran, transisi pemanfaatan teknologi dan ekspektasi publik yang semakin tinggi.

“10 tantangan yang disampaikan dalam konferensi tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, namun kami telah mempersiapkan rencana dan langkah-langkah ke depan yang akan dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan”, ungkap Agus.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Presiden ISSA, Frank Errol Stoove, jaminan sosial seharusnya merupakan hak asasi seluruh penduduk di dunia, namun sangat disayangkan hingga saat ini ada 73% penduduk dunia yang belum mendapatkan akses jaminan sosial dan sebagian besar penduduk yang kurang beruntung tersebut berada di negara-negara berkembang. Dia menyatakan bahwa tantangan terbesar ada pada perluasan cakupan kepesertaan tenaga kerja yang bekerja pada sektor informal. Stoove menambahkan bahwa jaminan sosial merupakan pilar untuk mewujudkan kestabilan sosial, keadilan dan martabat manusia yang sejahtera.
Direktur Jaminan Sosial International Labor Organizations (ILO), Isabel Ortiz, mendukung pernyataan tersebut dengan menyampaikan bahwa di era ekonomi global yang semakin tak terbatas dan fluktuasi ekonomi yang bergejolak, peranan jaminan sosial menjadi semakin penting.

Ortiz mendorong seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan sistem jaminan sosial, khususnya kementerian maupun penyelenggara jaminan sosial, untuk terus mengembangkan sistem sesuai konteks dan struktur ekonomi dimasing – masing negara. Pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) sampai dengan tahun 2030 akan banyak bergantung pada dampak yang dapat diberikan oleh sistem jaminan sosial untuk membangun bukan hanya ekonomi dunia tetapi juga manusia – manusia yang lebih berkualitas dan terbebas dari kemiskinan.

“BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan sumbangsih  terbaik untuk mengembangkan jaminan sosial khususnya ketenagakerjaan, sekaligus turut mengentaskan kemiskinan dan berkontribusi pada pembangunan perekonomian negara serta menciptakan manusia yang berkualitas”, pungkas Agus.


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved