Jakarta, 11 November 2020 – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan, perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) telah mamasuki tahap penyelesaian. Selanjutnya, 15 Negara peserta perundingan RCEP yang terdiri dari 10 negara ASEAN dan 5 mitra ASEAN yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru akan memproses mandat dalam negerinya masing-masing untuk menandatangani perjanjian RCEP tahun ini.

Hal ini disampaikan Mendag saat memberikan keterangan media setelah melakukan pertemuan persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) RCEP ke-4 yang digelar secara virtual pada hari ini, Selasa (11/11). Pertemuan ini untuk mempersiapkan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) RCEP ke-4 dan rencana pelaksanaan penandatangan Perjanjian RCEP tahun ini sebagaimana telah diamanatkan para Kepala Negara/Pemerintahan tahun lalu saat KTT RCEP ke-3 di Bangkok, Thailand, pada 2019.

Pertemuan dipimpin Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam Tran Tuan Anh, sementara delegasi Indonesia dipimpin Mendag Agus dan didampingi Direktur Perundingan ASEAN, Antonius Yudi Triantoro.

“Indonesia selaku Negara Koordinator Perundingan RCEP menyambut baik penyelesaian perundingan RCEP setelah berjalan selama delapan tahun. Tentunya capaian ini bukan sesuatu yang mudah dan memerlukan dedikasi, kerja keras, dan kerja sama yang erat berbagai pihak terkait,” tegas Mendag Agus.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo selaku Ketua Komite Perundingan (Trade Negotiating Committee/TNC) RCEP menyampaikan laporan atas diselesaikannya perundingan RCEP setelah 8 tahun sejak 2013, dan usulan untuk mengalihkan Komite Perundingan RCEP menjadi “Interim RCEP Joint Committee” untuk mempersiapkan “Entry into Force” Perjanjian RCEP.

Terkait partisipasi India yang belum dapat bergabung dalam RCEP sejak KTT RCEP ke-3 tahun lalu, ke-15 Negara Peserta RCEP tetap berkomitmen agar RCEP tetap terbuka bagi India di masa yang akan datang dengan mempertimbangkan perannya sebagai negara peserta awal.