Persiapkan Pelajar untuk Sukses Hadapi UTBK, Ruangguru Gelar Program Holistik PelatnasUTBK
Jakarta, 11 Januari 2021, Pendidikan tinggi merupakan salah satu faktor penting yang dapat menjadi penentu masa depan seseorang. Kesadaran ini mendorong banyak pelajar Indonesia untuk berjuang semaksimal mungkin agar dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) impian. Dilansir dari Statistik Pendidikan Tinggi 2020 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, PTN memiliki tingkat akreditasi yang lebih baik, dengan 37.43% PTN terakreditasi A. Sementara jumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang terakreditasi A masih di bawah 10%.
Hingga kini, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) masih menjadi pilihan pendidikan tinggi utama bagi banyak pelajar Indonesia, bukan hanya karena akreditasi yang baik, namun juga karena biaya pendidikan yang relatif lebih terjangkau.
Namun, berhasil diterima di PTN impian tidaklah mudah dan cenderung sangat kompetitif. Pelajar Indonesia harus terlebih dahulu berjuang melewati proses seleksi masuk dengan memilih salah satu dari tiga jalur seleksi masuk PTN, yaitu SNMPTN, UTBK-SBMPTN, dan Ujian Mandiri. Di antara ketiga jalur tersebut, jalur UTBK masih menjadi jalur favorit pelajar Indonesia karena memiliki kuota yang besar dan terbuka bagi semua pelajar, terlepas dari nilai rapor di sekolah.
Pada tahun 2021, ada 777.858 pelajar Indonesia yang tercatat sebagai peserta UTBK-SBMPTN, sementara peserta yang dinyatakan lulus hanya 23,78% dari jumlah total peserta. Ketatnya persaingan melalui jalur UTBK sekaligus tingginya harapan banyak pelajar Indonesia untuk berhasil memasuki PTN impian mereka, mendorong Ruangguru untuk menciptakan program holistik untuk persiapan sukses menghadapi UTBK, yaitu #PelatnasUTBK.
Program #PelatnasUTBK terinspirasi dari atlet nasional Greysia Polii, yang dinilai memahami makna perjuangan menuju keberhasilan sebagai proses panjang yang membutuhkan kesiapan mental dan konsistensi dalam berlatih mengasah kemampuan teknis saat ia mempersiapkan diri bertanding di ajang Olimpiade.
Oleh karena itu, program #PelatnasUTBK terdiri dari dua pendekatan, yakni program untuk mengasah kemampuan teknis dan program kesiapan mental untuk membangun motivasi dan menjaga konsistensi belajar para pelajar yang akan berjuang menghadapi UTBK.
“Kemampuan intelektual tinggi tidak selalu menjamin seseorang untuk berhasil di dalam bidang yang mereka tekuni, karena kepintaran bukanlah satu-satunya faktor penentu keberhasilan. Kami melihat pola yang serupa dalam UTBK, di mana tingkat intelegensi dan nilai yang mereka miliki bukan satu-satunya faktor lolos UTBK, karena begitu banyak materi pelajaran yang perlu dikuasai dalam waktu yang relatif singkat.
Meskipun latihan soal merupakan kunci penting keberhasilan, namun menjaga motivasi, disiplin, dan konsistensi dari awal persiapan hingga UTBK justru menjadi tantangan nyata bagi para pelajar. Maka dari itu, Ruangguru mempersiapkan program holistik PelatnasUTBK yang dapat diikuti oleh semua pelajar untuk mendukung persiapan mereka menuju UTBK. Harapannya, program ini akan dapat melatih para pelajar menghadapi soal-soal UTBK sekaligus menjaga motivasi dan konsistensi pelajar untuk mempersiapkan diri mereka agar sukses melalui UTBK,” tutur Ignatius Untung Surapati, VP Marketing Ruangguru.
Ditambah lagi, pelajar cenderung mengalami tekanan yang cukup berat saat persiapan UTBK. Selain kompetisi yang ketat, pelajar juga harus menghadapi soal-soal yang kompleks mencakup materi dari kelas 10-12 serta waktu persiapan yang terbatas, hanya tiga bulan lagi untuk menguasai seluruh materi tersebut. Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psikolog Anak dan Remaja, menambahkan, “Menghadapi tuntutan dan situasi dengan tingkat stres yang relatif tinggi ini dapat menyebabkan turunnya motivasi belajar, sehingga penyerapan informasi pun menjadi tidak optimal karena kelelahan otak.
Maka, dalam persiapan UTBK, penting juga untuk membangun situasi belajar yang menyenangkan dan suportif untuk pelajar. Kondisi emosional yang baik akan membantu pelajar mengatasi tekanan dan belajar dengan lebih efektif, serta mampu menguasai Higher Order of Thinking Skill (HOTS), yaitu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang meliputi kemampuan analisis dan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah.”