September
27
2019
     18:21

Perhutani Raih Penghargaan RRI BUMN Award 2019

Perhutani Raih Penghargaan RRI BUMN Award 2019
Publisher

JAKARTA, PERHUTANI (27/09/2019)| Perum Perhutani raih penghargaan dalam ajang RRI BUMN Awards 2019 yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) dan Iconomics Research and Consulting, di Jakarta pada Kamis (26/9). Perhutani berhasil mendapat penghargaan kategori Social Economy Contribution yaitu, perusahaan yang memiliki kontribusi sosial dan ekonomi sangat tinggi.

RRI BUMN Awards adalah ajang penghargaan bagi BUMN yang berhasil menjadi penguasa pasar di tengah persaingan yang ketat di industri yang menjadi core bisnisnya. Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada BUMN yang berhasil membangun brand yang kuat dan konsisten menjaga kepuasaan pelanggan, apresiasi juga layak diberikan kepada BUMN yang telah memberikan kontribusi social ekonomi kepada masyarakat Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Direktur Utama Penyiaran RRI M. Rohanudin, CEO & Founder Iconomics Bram S. Putro serta Direktur Riset Iconomics Alex Mulya. Penghargaan diserahkan oleh CEO & Founder Iconomics, Bram S. Putro kepada Direktur Utama Perum Perhutani yang diwakili Direktur SDM, Umum dan IT, Kemal Sudiro.

Pada kata sambutannya Imam menyampaikan para BUMN harus diapresiasi karena telah bekerja keras untuk mewujudkan salah satu tujuan didirikannya Badan Usaha Milik Negara yang wujudnya adalah untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. "Selain itu kita patut memahami dan juga harus bangga bahwa BUMN itu milik negara dan rakyat indonesia bagian dari kita semua" ujar Imam.

Dalam paparannya Alex menjelaskan penilaian Award ini melibatkan ±30 sektor/subsektor BUMN yang mengikuti penghargaan dalam 4 format yaitu, Market Dominance, Brand Strength, Costumer Satisfication dan Social Economy Contribution.

Pada kesempatan yang sama Kemal Sudiro menjelaskan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus kelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan merupakan concern utama yang diterapkan perhutani dalam pengembangan usaha hulu - hilir yang terwujud dalam program Perhutanan Sosial dan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) serta kerjasama kemitraan lainnya.

"Dalam program yang telah dilaksanakan tersebut antara lain Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL), sharing hasil produksi kayu dan non kayu termasuk dari sektor wisata, berkontribusi dalam produksi pangan dari program agroforestry seperti padi, jagung dan tebu serta menciptakan lapangan kerja lokal salah satunya menjadikan masyarakat desa hutan sebagai penyadap getah pinus”, tambah Kemal.

 


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved