March
16
2017
     12:48

Pameran Bus Klasik dan Unik Pertama di Indonesia Hadirkan 10 Unit Bus

Pameran Bus Klasik dan Unik Pertama di Indonesia Hadirkan 10 Unit Bus
Publisher

InCUBUS2017 - Rabu (15/3/17) Pameran bus Klasik dan Unik Pertama di Indonesia siap menghadirkan bus dari tahun 1960-an hingga 1990-an. Sampai pekan ini sudah 10 unit bus yang mengkonfirmasi kehadirannya. “Terima kasih kepada pemilik bus yang berkenan meminjamkan bus kesayangannya untuk kami pamerkan di Indonesia Classic n Unique Bus 2017 (InCUBUS2017). Sejauh ini sedikitnya ada 13 unit bus yang ada di daftar kami dan 10 unit lainnya sudah mengkonfirmasi kehadirannya ,” ujar Project Coordinator Indonesia Classic n Unique Bus 2017, A.M.Fikri.

Fikri menjelaskan, penyelenggara InCUBUS berupaya menghadirkan sejarah transportasi bus dalam sebuah pameran. Bus-bus yang akan hadir di Hall B JIEXPO Kemayoran, Jakarta, 29 Maret – 1 April nanti memiliki keunikan masing-masing yang mewakili jamannya. Berdasarkan literatur sejarah yang ada, setiap dekade memiliki ciri khas masing-masing.  Ciri khas itu juga mewakili perkembangan teknologi dan masyarakat di Indonesia.

Di tahun 1930-an misalnya bus-bus yang ada di dunia masih mengadopsi bentuk kendaraan komersial truk, dengan ciri khas mesin di depan yang kerap disebut moncong oleh masyarakat. Bus bodi terbuat dari kayu dan hidungnya masih asli dari pabrikannya, berbahan besi. Model bus seperti ini bergeser dengan bentuk yang lebih modern di tahun 1960-an dengan kehadiran bus bermesin belakang. Di Indonesia bus bermesin belakang datang dari Eropa dan Asia. Dari hasil inventarisir InCUBUS ada dua unit bus tahun 1960-an bermesin belakang yang masih tersisa Pulau Jawa. “Salah satu unitnya akan kami pamerkan. Pemiliknya pak Judi Setiawan Hambali sangat antusias untuk memamerkan busnya,” ujar Fikri.

Sebenarnya ada satu unit bus dengan kisaran tahun pembuatan 1948-1950-an yang masih terawat masih ada satu unit di Bandung. Sayangnya bus belum bisa ikut dalam InCUBUS tahun ini. Bus bermerek Austin itu masih dalam kondisi seperti saat terakhir berhenti beroperasi. Menurut Djuljanto Setiawan, sang pemilik, keluarga akhirnya sepakat melepaskan bus yang menjadi cikal-bakal kakek mereka merintis usaha transportasi bus berlabel PO. BAIK (Bahagia Ikhlas). “Saya berharap bus ini gak pergi jauh-jauh deh…di sekitar Bandung saja,” kata Djuljanto saat ditemui tim InCUBUS akhir bulan lalu.

Nah untuk yang sering bepergian keliling kota Jakarta, pasti tidak akan lupa dengan bus PPD. Dua unit bus PPD akan mewarnai InCUBUS2017. Bus berbentuk seperti roti tawar yang popular hingga tahun 1980-an dan bus kotak yang jadi primadona di tahun 1990. Tak hanya di situ, InCUBUS2017 juga menghadirkan replika dua bus PPD yang kini sudah tak beroperasi itu. “Replikanya sama-sama berchassis Mercedes-Benz, pabrikan yang membuat bus PPD tahun 1970-an dan 1990-an yang kami hadirkan. Bentuknya sih gak sama persis, kami sebut replika karena pemiliknya, PT. Transjakarta mengecat busnya seperti bus di tahun 1970-an dan 1990-an,” ujar Fikri menjelaskan.

Selain dekat dengan rakyat, bus juga dengan dengan elit politik. InCUBUS2017 juga mendapat dukungan salah seorang penggemar bus, Aris Irwanto. Pria yang sehari-harinya berkecimpung di dunia jual-beli bus ini menyimpan salah satu bus yang tergolong langka dan popular di masanya. Bus Mercedes-Benz O306 yang dimilikinya juga menjadi pengantar kunjungan kerja anggota DPR yang setia. Bus itu berpindah tangan di tahun 2016 lalu. “Saya sebetulnya dapat lelangan di Setjen DPR, dapat tiga bus, tetapi saya rawat yang kondisinya masih orisinil, busnya saya cat ulang dengan gambar banteng, julukan yang melekat pada bus model itu di tahun 1990-an,” katanya.

Pameran bus klasik dan unik pertama di Indonesia ini diharapkan bisa menjadi ajang berkumpulkan pemilik bus klasik. Menurut Fikri, sebenarnya banyak pemilik bus klasik yang masih menyimpang koleksinya. Para pemilik itu, kata dia, tak ubahnya menyimpan sejarah Indonesia masa lalu. Selain menampilkan bus-bus dalam bentuk aslinya, InCUBUS2017 juga menampilkan bus tempo dulu dalam bentuk foto-foto. Salah satunya ijin trayek yang ditandatangani pemerintah Hindia Belanda berangka tahun 1937.

“Masyarakat Indonesia saat ini belum memandang bus sebagai bagian tak terpisahkan dari perkembangan peradaban kita. Mereka hanya memandang bus sebagai alat transportasi : naik, bayar, sampai ditempat trus turun. Nah kami ingin mencoba menggali kembali bagian sejarah transportasi bus yang terlupakan. Tujuannya agar bus menjadi bagian budaya masyarakat dan mereka tak enggan lagi naik bus,” ujar Fikri.

list bus yang InCUBUS 2017 :

Terkonfirmasi :

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2025 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved