September
27
2021
     18:01

Menhub Ajak Pelayaran Nasional Bersinergi Atasi Hambatan Kegiatan Ekspor Barang

Menhub Ajak Pelayaran Nasional Bersinergi Atasi Hambatan Kegiatan Ekspor Barang

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak seluruh stakeholder atau pelaku pelayaran nasional bersinergi untuk mengatasi hambatan kegiatan ekspor barang / produk-produk Indonesia ke luar negeri yang terjadi semenjak pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Menhub dalam kegiatan Focus Group Disucussion (FGD) bertema “Indonesian Shipping Enterprises Alliance (Indonesian Sea) Untuk Mendukung Ekspor Nasional” yang diselenggarkan Ditjen Perhubungan Laut, Kemenhub, Senin (27/9).

Menhub mengungkapkan, dibutuhkan berbagai langkah kongkret dan sinergi yang baik antara Pemerintah bersama seluruh stakeholder pelayaran nasional untuk memastikan pelayanan distribusi ekspor barang tidak terhambat.

“Saat ini Kemenhub tengah memformulasikan upaya yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi hambatan distribusi logistik untuk kegiatan ekspor. Salah satunya yaitu melalui pembentukan program Indonesian Shipping Enterprises Alliance (Indonesian SEA),” ungkap Menhub.

Menhub menjelaskan, program ini merupakan salah satu upaya pemberdayaan pelayaran nasional, dengan membentuk sebuah aliansi perusahaan pelayaran nasional, yang bertujuan agar perusahaan pelayaran nasional turut mengangkut kargo untuk pangsa pasar luar negeri atau ekspor yang selama ini lebih banyak dilakukan oleh armada asing.

“Adanya hambatan distribusi logistik untuk kegiatan ekspor, khususnya yang terjadi semenjak pandemi Covid-19, disebabkan karena beberapa hal yaitu: terjadinya kelangkaan kontainer, melambungnya ocean freight, serta tidak tersedianya ruang muat di atas kapal. Untuk itu, kita ingin mengurangi ketergantungan terhadap operator internasional,” jelas Menhub.

Lebih lanjut Menhub mengatakan, Kemenhub juga mengembangkan media komunikasi digital bernama SEACOMM Shipping Enterprises Alliance Communication Media.

SEACOMM merupakan platform bagi perusahaan pelayaran (penyedia ruang muat kapal) dan eksportir (pemilik barang) yang dapat digunakan untuk bertukar informasi terkait ketersediaan ruang muat, kuantitas dan jenis produk ekspor, asal produk ekspor, dan pengusaha ekspor. Sistem ini akan diintegrasikan di dalam sistem induk yang ada pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang dapat diakses melalui aplikasi berbasis web.

Pembentukan Indonesian SEA dan SEACOMM ini selaras dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo melalui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional yang bertujuan meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

“Diharapkan dengan upaya sinergi ini dapat menjamin ketersediaan pasokan produk Indonesia di luar negeri dan dapat melancarkan kembali ekspor impor sehingga kegiatan perekonomian, khususnya UMKM dapat kembali bergerak,” tutur Menhub.

Turut hadir dalam FGD plt. Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha, Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid, Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto, Akademisi Saut Gurning dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dan sejumlah pelaku dan pengguna jasa pelayaran.


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved