Jakarta, 15 Maret 2017 – PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), perusahaan asuransi yang berfokus pada bidang asuransi jiwa, hari ini mengadakan kegiatan “Ngobrol Bareng di AXA Mandiri” bertempat di Hotel Shangri-La, Jakarta. Kegiatan diskusi ini bertujuan untuk membahas mengenai dampak perkembangan teknologi dan informasi pada perilaku konsumen dan tingkat konsumsi media.

Perkembangan dunia teknologi dan informasi menjadikan internet sebagai alat komunikasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa pengguna Internet di Indonesia naik, yaitu dari 88 juta pengguna internet pada tahun 2014 menjadi 132,7 juta pada tahun 2016 atau sama dengan 51% dari total populasi Indonesia. Melihat dari pertumbuhan angka ini, mendorong perubahan komunikasi konvensional menjadi modern dan serba digital.

“Perkembangan teknologi dan informasi sangat mempengaruhi pola perilaku konsumen yang ingin serba praktis dan efisien dalam hal memilih dan mengonsumsi produk atau jasa”, kata President Director of AXA Mandiri, Jean-Philippe Vandenschrick, Jean-Philippe menambahkan bahwa melalui diskusi ‘Ngobrol Bareng di AXA Mandiri’ ini, AXA Mandiri ingin memberikan informasi dan pemahaman terkait perubahan perilaku konsumen seiring dengan berkembangnya industri teknologi. Perubahan perilaku ini berdampak pada berbagai macam industri, termasuk industri asuransi dan media.

Perubahan perilaku konsumen ini juga dapat terlihat dari data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, bahwa perubahan perilaku konsumen ini salah satunya terlihat dari tren belanja online. Pertumbuhan e-commerce sejalan dengan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia. Menurut data BPS, jumlah e-commerce di Indonesia tumbuh 17% dalam kurun waktu 10 tahun dengan total jumlah usaha sekitar 26,2 juta.

Perubahan perilaku konsumen tersebut juga berlaku untuk industri keuangan. Saat ini, cukup banyak transaksi atau lalu lintas keuangan yang memanfaatkan kanal digital. AXA Mandiri adalah salah satu pelaku di industri keuangan yang telah memanfaatkan jalur digital. “Di era digital ini kami melihat bahwa salah satu yang perkembangannya paling besar adalah arus informasi. Kini, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan informasi mengenai apa pun melalui internet. Oleh karena itu, AXA Mandiri membuka seluas-luasnya akses informasi untuk nasabah dan masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai asuransi, baik melalui website, sosial media, email, dan lainnnya”, ungkap Director of Alternative Channel AXA Mandiri, Henky Oktavianus.

Sejalan dengan arus informasi melalui internet yang semakin deras, media massa menjadi salah satu industri yang turut berevolusi untuk beradaptasi dengan era baru ini. Media harus dapat menyajikan informasi dari cetak atau broadcasting menjadi serba digital yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja melalui komputer atau smartphone. Selain itu, media massa kini juga diharuskan dapat mencari dan menyajikan informasi yang lebih cepat dan tepat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan informasi konsumen masa kini.

Melihat berbagai fakta tersebut, AXA Mandiri turut menghadirkan beberapa narasumber pada kegiatan “Ngobrol Bareng di AXA Mandiri”, guna memberikan informasi yang akurat sesuai dengan kondisi terkini. Hadir pada diskusi hari ini yaitu Executive Director, Media, Nielsen Indonesia Hellen Katherina, Presiden Direktur PT Midtrans Ryu Kawano Suliawan dan pembawa berita Rahma Sarita. Acara ini juga sekaligus sebagai peluncuran kegiatan AXA Mandiri Press Club yang akan dilakukan rutin setiap tahunnya yang akan mengangkat berbagai tema menarik sesuai dengan kondisi terkini.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya AXA Mandiri untuk menjaga kerja sama dengan rekanrekan media sebagai garda terdepan informasi ke masyarakat,” tutup Henky.

Tentang AXA Mandiri

PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) merupakan perusahaan patungan antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan AXA S.A, yang berdiri pada tahun 2003. AXA Mandiri mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di jalur distribusi bancassurance dengan menguasai 18,8 persen pangsa pasar berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia pada Q3, 2016.