November
02
2016
     15:39

LIPI Luncurkan Indonesia Biodiversity Information Facility

LIPI Luncurkan Indonesia Biodiversity Information Facility

LIPI melalui Pusat Penelitian Biologi mengembangkan Indonesia Biodiversity Information Facility (InaBIF). InaBIF merupakan sistem informasi yang mampu memberikan informasi Kehati termasuk pemanfaatan dan informasi lainnya yang mendukung skema Clearing House Mechanism (CHM) Indonesia.

Indonesia merupakan negara tropis dengan kekayaan alam atau keanekaragaman hayati (Kehati) yang sangat tinggi mulai dari ekosistem pantai hingga pegunungan tinggi. Data Kehati di Indonesia pun telah dibukukan pertama kali dalam buku berjudul Kekinian Kehati Indonesia 2014.

Informasi jumlah Kehati ini pun terus berkembang seiring perjalanan waktu hingga saat ini. Untuk mengantisipasi perkembangan data dan informasi ini, LIPI melalui Pusat Penelitian Biologi mengembangkan Indonesia Biodiversity Information Facility (InaBIF). InaBIF merupakan sistem informasi yang mampu memberikan informasi Kehati termasuk pemanfaatan dan informasi lainnya yang mendukung skema Clearing House Mechanism (CHM) Indonesia.

Tujuan adanya InaBIF ini adalah mengembangkan dan membangun informasi ilmiah tentang Kehati kepada masyarakat luas serta menyediakan bahan-bahan untuk pembelajaran penggunaan dan pemanfaatan Kehati Indonesia. “Selain itu, InaBIF juga merupakan media penyadartahuan masyarakat tentang kekayaan alam Indonesia yang banyak manfaatnya dalam kehidupan manusia,” kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati.

Enny mengatakan, InaBIF menjadi salah satu simpul yang menyediakan data Kehati Indonesia dari berbagai sumber data, baik yang berasal dari pusat depositori nasional, berbagai pustaka terkini, baik dari Pusat Penelitian Biologi ataupun institusi lainnya. Latar belakang kemunculan InaBIF ini, lanjutnya, karena berangkat dari perkembangan kekinian ilmu dan tuntutan keterbukaan informasi publik untuk kepentingan bersama, dan sesuai dengan beberapa hal terkait data Kehati yang dimandatkan dalam buku Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP), Konvensi Convention on Biological Diversity (CBD), dan lainnya.

Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI, Witjaksono menambahkan, kemunculan InaBIF juga karena pendataan jumlah kekayaan Kehati saat ini masih belum terselesaikan mengingat jumlahnya yang sangat banyak dan bervariasi. Kendati sudah ada buku Kekinian Kehati Indonesia 2014, namun perkembangan data Kehati terus mengalami penambahan dan perlu untuk diperbarui. “InaBIF ini menjadi solusi agar data Kehati Indonesia bisa terkumpul dan update dengan perkembangan terkini,” tuturnya.

Dia menyoroti, kehadiran InaBIF juga akan memberi gambaran Kehati Indonesia yang selama ini semakin tergerus karena berbagai kegiatan yang berujung pada kerusakan alam dan menyebabkan penurunan Kehatinya. Tilik saja, Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai kurang lebih 17.000 pulau, dengan 13.400 diantaranya sudah diberi nama, tentu memiliki kekhasan Kehati yang tinggi dan tercatat nomor dua di dunia setelah Brazil.


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2025 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved