January
22
2022
     13:10

Kolaborasi Rumah Perubahan, Alibaba, dan BNI Sukses Bekali Guru dengan Kompetensi Digital

Kolaborasi Rumah Perubahan, Alibaba, dan BNI Sukses Bekali Guru dengan Kompetensi Digital

Jakarta -  Pesatnya perkembangan teknologi informasi mengubah peta perekonomian global maupun nasional. Di Indonesia, kontribusi ekonomi digital terus membesar dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu raksasa ekonomi digital di Kawasan Asia.

Founder Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali mengatakan, perubahan peta perekonomian ini harus dipahami sejak dini oleh para siswa di bangku sekolah. Tujuannya, agar siswa memiliki bekal memadai saat memasuki dunia baru ini. “Karena itu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membekali guru dengan kompetensi digital, supaya kompetensi itu bisa diajarkan kepada para siswa,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (22/1).

Hal itulah yang menjadi latar belakang kolaborasi Rumah Perubahan, Alibaba Business School, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dalam program Global Digital Talent (GDT) untuk para guru mata pelajaran ekonomi dari berbagai wilayah di Indonesia. Mahir Academy digandeng sebagai partner dalam pelaksanaan program dengan sertifikasi internasional yang dijalankan pada periode Desember 2021 hingga Januari 2022 ini.

Menurut Rhenald, guru menjadi pintu masuk yang efektif untuk menyebarkan kompetensi digital kepada siswa, terutama untuk pelajar pada jenjang SMA, SMK, dan sederajat. Kompetensi itu sangat penting sebagai bekal siswa sebelum melanjutkan ke Pendidikan Tinggi ataupun masuk ke dunia kerja.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu menyatakan, teknologi membuat zaman berubah dan mendorong manusia melakukan perubahan serta memberikan kecepatan, sehingga membuat dunia seperti tak berbatas dan terhubung. Namun demikian, teknologi digital juga memiliki dampak negatif sehingga manusia juga harus peka dan mempelajari science agar tetap bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. “Kita tidak dituntut untuk berubah, tapi kita dituntut untuk relevan pada zamannya,” jelasnya.

Agar bisa relevan, para guru yang mengikuti program GDT mendapatkan berbagai materi komprehensif tentang kompetensi digital. Diantaranya, Embrace Digital Economy yang membahas tentang inklusivitas ekonomi digital, The Features of Digital Economy yang membahas tentang ekosistem bisnis online, serta Business Paradigm Shift yang membahas tentang perubahan pola konsumsi di era digital.

Selain itu, para guru juga mendapatkan materi The Changing Nature of Work yang membahas tentang perubahan sifat pekerjaan di era digital, serta Transformation of Traditional Industry yang membahas tentang perubahan peta industri sektor ritel dan manufaktur akibat teknologi online.

Rhenald mengatakan, berbagai pengetahuan tersebut sangat penting diketahui oleh guru maupun para siswa agar lebih siap menghadapi perubahan zaman di era digital. “Semoga dengan pengetahuan baru yang didapatkan ini, bisa membuat kita menyadari dan mempersiapkan masa depan yang penuh ketidakpastian,” terangnya.

Corporate Secretary BNI Mucharom menambahkan, pengembangan kompetensi digital untuk para guru sejalan dengan komitmen BNI dalam memajukan ekosistem dunia Pendidikan di Indonesia. Di internal BNI sendiri, program percepatan transformasi digital terus dilakukan demi mengantisipsi tuntutan masyarakat yang semakin digital savvy. Beberapa champion product yang kini dikembangkan BNI berkaitan dengan penguatan digital adalah BNI New Mobile Banking, BNI Direct, dan BNI API Open Banking.

"Untuk itu kami pun mendukung program yang dikembangkan Rumah Perubahan dan Alibaba, sebagai bagian dari implementasi salah satu misi Perseroan, yaitu Memberikan layanan prima dan solusi digital kepada seluruh Nasabah selaku Mitra Bisnis pilihan utama,” ujarnya.


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved