Pada era digital, teknologi dan perangkat lunak telah banyak mengubah wajah bisnis berbagai perusahaan. Inovasi menjadi hal yang wajib dilakukan. Namun, inovasi kerap kali menghadirkan paradoks, khususnya bagi perusahaan mapan yang sudah terjebak pada kesuksesan masa lalu.

Banyak dari perusahaan mapan yang tidak menyadari adanya “perubahan iklim” dan memilih untuk tetap bertahan dalam kenyamanan. Biasanya, fokus perusahaan-perusahaan tersebut adalah pada produk-produk utama yang memiliki pendapatan dan keuntungan tinggi.

Bersinergi dengan KONTAN, penerbit buku Elex Media mengadakan event Lexikon yang mendatangkan Dan Toma, salah satu penulis buku “The Corporate Startup” pada 29 Maret 2019 lalu di Gedung Kompas Gramedia. Event ini dihadiri oleh penulis dari internal Kompas Gramedia dan lainnya, serta perwakilan dari sejumlah perusahaan.

Menurut Dan Toma, hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan mapan untuk bertahan dan berkembang ialah harus bisa melihat dengan jernih tantangan yang ada di hadapannya. Bukan lagi menemukan strategi untuk menemukan keunggulan kompetitif jangka panjang, melainkan memanfaatkan keunggulan kompetitif yang ada secara cepat dan bersiap untuk keunggulan yang hadir berikutnya.

Inovasi bukan lagi fokus pada pemikiran desain produk, pengembangan pelanggan, penggambaran pada kanvas model bisnis, dan pembuatan produk yang layak dalam jumlah minimum. Namun, kesuksesan inovasi diukur dari pengembangan produk baru dengan model bisnis yang secara berkelanjutan menguntungkan.

Kesalahanpahaman yang kerap terjadi tentang inovasi pada perusahaan mapan, yaitu adanya anggapan bahwa perusahaaan mapan harus bertindak layaknya startup. Padahal, perusahaan mapan bukanlah startup yang bisa fokus hanya pada satu gagasan bisnis saja. Bagaimana melakukan eksploitasi yang mapan untuk mempertahankan keberlangsungan hidup saat ini, sambil mengupayakan eksplorasi untuk mencapai keberlangsungan hidup di masa depan merupakan tantangan yang dihadapi perusahaan besar.

Apa saja aturan untuk membangun sebuah ekosistem inovasi di perusahaan? Jika perusahaan mapan sudah terbiasa mengeksekusi model bisnis yang familier, bagaimana mereka mengembangkan praktik-praktik startup di dalam organisasi yang sama? Apa gunanya strategi dan bagaimana perusahaan mengembangkan serta menerapkan tesis inovasi? Berbagai pertanyaan inilah yang sering muncul terkait paradoks inovasi.

Lebih jauh, buku “The Corporate Startup” membahas aturan, metode, dan alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola dan memanfaatkan kompleksitas dalam inovasi. Terdiri dari dua bagian, yaitu bagian satu tentang prinsip dasar yang bisa digunakan oleh perusahaan mapan untuk membangun ekosistem inovasinya dan bagian dua tentang cara mempraktikan ekosistem tersebut.

Ekosistem inovasi merupakan sistem atau jaringan yang saling berhubungan dan berinteraksi demi terciptanya inovasi di sebuah perusahaan. Terdapat lima prinsip ekosistem inovasi di perusahaan, yaitu tesis inovasi, portofolio inovasi, kerangka inovasi, akuntansi inovasi, dan praktik inovasi. Gabungan dari kelima prinsip tersebut akan membentuk ekosistem inovasi.

Tesis inovasi dan portofolio inovasi merupakan prinsip yang berfokus pada strategi inovasi. Sedangkan, kerangka inovasi dan akuntansi inovasi adalah prinsip yang berfokus pada manajemen inovasi. Strategi inovasi dan manajemen inovasi akam saling berkaitan dengan prinsip yang terakhir, yaitu praktik inovasi. Oleh sebab itu, merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk menerapkan kelima prinsip tersebut.