Jakarta, 8 Desember 2021 – Di awal tahun ini, 3M telah menetapkan tujuannya pada tahun 2025 nanti, untuk memajukan pemerataan ekonomi dengan menciptakan lima juta pengalaman belajar STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) dan Skilled Trades yang unik untuk individu yang kurang beruntung, termasuk kaum muda. Sebagai bagian dari upaya global ini, 3M Indonesia menjawab tantangan global yang berkelanjutan dengan menyerukan upaya kolaboratif untuk menarik minat generasi muda terhadap STEM dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan STEM.

Dalam laporan State of Science Index (SOSI) tahun 2021, ditemukan adanya peningkatan persepsi masyarakat bahwa sains telah membawa harapan baru. SOSI adalah sebuah studi tahunan yang dilakukan lembaga pihak ketiga bekerja sama dengan 3M sebagai perusahaan sains global untuk meneliti pandangan masyarakat terhadap sains. Studi ini dilakukan dari bulan Febuari hingga Maret 2021 dengan melibatkan 17.000 responden, meningkat sebanyak 14.000 responden dari studi tahun sebelumnya yang menjadikan studi ini menjadi studi dengan sumber data terbanyak hingga saat ini.

Berdasarkan hasil studi tersebut, sebanyak 91% responden yang tinggal di wilayah Asia-Pasifik (APAC) setuju bahwa dunia membutuhkan lebih banyak orang yang berkarir di bidang STEM, angka ini berbanding tipis dengan presentase dunia yakni 90%.

“Selain harapan, kami juga menemukan bahwa tren kepercayaan akan sains semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dari 91% responden Asia-Pasifik yang saat ini percaya pada sains diikuti dengan 86% yang percaya pada ilmuwan. Ini adalah tingkat kepercayaan pada sains tertinggi sejak SOSI pertama kali diselenggarakan pada 2018 lalu.” ujar Kevin McGuigan, Vice President and Managing Director, 3M South East Asia Region and Country Leader, Singapore.

Program Pengembangan Generasi Muda

Sebagai perusahaan global berbasis sains dan teknologi, 3M telah menghasilkan solusi inovatif dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. 3M menyampaikan apresiasinya kepada para ilmuwan dan insinyur 3M, dan ingin meningkatkan minat generasi muda terhadap STEM. Di Indonesia, 3M telah meluncurkan program seperti 3M Science Games dan 3M Inspire Challenge untuk meningkatkan minat sains pada generasi muda.

Kompetisi 3M Science Games diadakan pada tahun 2020. Ini adalah kompetisi sains untuk anak-anak sekolah dasar yang dirancang untuk menggabungkan konsep STEM dengan cara yang menyenangkan dan mengasyikkan. Konsep yang dibahas meliputi kurikulum pendidikan mata pelajaran berbasis STEM. Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah akan ketersediaan sarana pendidikan yang berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia.

3M Science Games juga dapat menjadi salah satu solusi awal untuk mengatasi masalah yang diungkap oleh Tren Studi Matematika dan Sains Internasional (TIMSS) yang menemukan bahwa siswa Indonesia mengalami kesulitan pada pelajaran ilmu pengetahuan (fisika, kimia, dan biologi) dengan nilai yang jauh di bawah rata-rata nilai internasional pada tahun 1999, 2011, dan 2015. Angka yang tergolong rendah tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman dan adanya kebutuhan akan pendidikan khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) bagi para siswa[1].

Selain itu, 3M juga meluncurkan 3M Inspire Challenge, kompetisi case challenge regional yang mengajak mahasiswa di Indonesia, Singapura, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina untuk menghadirkan ide-ide terbaik mereka dalam Teknologi, Keberlanjutan, dan Inovasi.

Namun, 3M sadar bahwa program-program ini hanyalah ujung dari suatu gunung es. Bagaimanapun, sebagai perusahaan berbasis sains, 3M memiliki peran penting dalam berinvestasi untuk generasi masa depan. 3M ingin menjadi pelopor untuk hal tersebut dan berharap dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk bergabung dengan 3M dalam upaya ini.